Pertanyaantentang investasi dan jawabannya (Foto:123rf.com) Sangatlah wajar jika ada banyak pertanyaan tentang investasi yang muncul saat kamu ingin memulainya. Banyak orang yang masih ragu untuk memulai berinvestasi karena banyak hal. Sebagian dari mereka juga juga mulai berinvestasi atas dasar "ikut-ikutan" orang-orang di sekitarnya. Pertanyaan Tentang Haji Dan Umroh Brainly Pertanyaan dan Jawaban tentang Haji dan Umrah. Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Haji dan Umrah beserta jawabannya. Kenapa Nomor Porsi Haji Tidak Ditemukan? Bagaimana Membatalkan Haji yang Meninggal Dunia? Bagaimana Membatalkan Haji Karena Sudah Berhaji? Bagaimana Membatalkan Haji Dengan Alasan Pribadi?. Tag pertanyaan tentang haji dan umrah brainly. Haji dan Umrah. Oleh pakdosen Diposting pada 14 Februari 2022. Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Haji dan Umrah? Mungkin anda pernah mendengar kata Haji dan Umrah? Disini PakDosen membahas secara . perbedaan haji dan umroh brainly. Jawaban ibadah haji 1 hanya dilakukan pada bulan dzulhijjah 2 rukun haji , ihram , thowaf, sa'i, tahalul, wukuf di arofah, mabit di musdholifah, lempar jumroh 3 hukumnya wajib bagi yg mampu. ibadah umroh 1 dilakukan kapan saja , asal bukan pada tgl 9 sampai 12 dzulhijjah 2 rukunnya meliputi, niat …. 20 seconds. Q. Perbedaan antara haji dan umrah adalah … answer choices. haji ditentukan waktunya, sedangkan umrah tidak ditentukan waktunya. orang yang melaksanakan umrah tidak diberi gelar, sedangkan haji diberi gelar haji. dalam pelaksanaan haji dilakukan wukuf, sedangkan umrah tidak ada wukuf.. A Ibadah Haji hukumnya wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Q Apa perbedaan antara Haji dan Umrah? A Perbedaan Haji dan Umrah adalah dapat dilaksanakan sepanjang tahun, akan tetapi Haji hanya dapat dilaksanakan setahun sekali yaitu pada musim Haji karena jamaah Haji harus hadir di padang Arafah tanggal 09 Dzulhijjah.. Youtube Pertanyaan Tentang Haji Dan Umrah Update. 16. yuk dukung kami dengan like, remark dan part strait ini. barakallahu fiikum. go nearer behind kami di facebook dan instagram 17. teknis pai umroh dan haji materi fikih kelas 8 tentang haji dan umrah merupakan media pembelajaran online untuk siswa sekolah menengah pertama teknis pai umroh dan …. Princess Cays Contoh Soal tentang Haji dan Umroh Pilihan Ganda dan Essay Jun'SBLG. Minggu, 25 Agustus 2019 PAI, SOAL Edit. Contoh Soal Materi Haji dan Umroh Pilihan Ganda. Berilah tanda pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat 1. Umrah berasal dari kata al-I'timar yang berarti …. a. berziarah.. Kirim Pertanyaan . Jawaban-jawaban baru . Mengenal Islam … Hikmah Dari Kewajiban Haji & Umroh dan Urutannya 27-07-2020 Menyaksikan 1750 haji dan umrah 118085 … Semua Hak Dilindungi Milik Website Soal Jawab Tentang Islam 1997-2022 …. Melanjutkan tulisan contoh soal pilihan ganda pai kelas 10 semester 2 beserta jawabannya bagian pertama soal nomor 1 15 bagian kedua berisikan materi yang berbeda yaitu. Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai haji dan umrah beserta jawabannya. Soal-soal agama Islam kelas x semester genap kurikulum 2013 K13 tentang Ibadah Haji.. Pertanyaan ass wbb. ingin informasi tentang umroh biayanya berapa? kalo bisa yang dibawah USD dan journey mana aja yang bisa bapa recomend utk wilayah kota bandung terima kasih … atas perhatian buku doa-doa pelaksanaan umroh, bisa didapatkan di toko buku. Antara lain buku Manasik Haji dan Umroh tersedia di toko buku …. 05. 20 pertanyaan & jawaban masalah umrah – ichsan bolehkah kita berhutang untuk naik haji? tanya jawab bersama ustadz. abdul somad. lc., ma jangan lupa untuk 20 pertanyaan & jawaban masalah umrah – ichsan. Video Tanya Jawab Tentang Haji. 06. tanya jawab ust abdul somad rukun dan syarat haji commend by tafaqquh video toko buku tafaqquh. inilah perbedaan haji dan umroh. bolehkah umroh dahulu sebelum haji – buya yahya buya yahya al-bahjah televisiontelevision place casual small screenBritish casual telly go nearer behind our strait website inilah perbedaan haji dan umroh. Youtube Jelaskan Perbedaan Haji Dan Umrah Brainly. perbedaan haji dan umroh sahabat, sudah tahu apa itu ibadah haji dan umroh? bagaimana ritual ibad.. Princess Cays Map Soal Pilihan Ganda Materi Haji dan Umrah. 1. Segala sesuatu yang menjadikan seseorang wajib menunaikan ibadha haji disebut syarat wajb haji. Berikut ini termasuk syarat wajib haji. a. Berakal. b. Thawaf ifadhah. d.. Rukun haji dan rukun umrah. Waktu pelaksanaan umrah sepanjang tahun sementara haji hanya pada bulan bulan tertentu saja yakni dzulhijjah. Tanyakan detil pertanyaan. Adapun wajib umrah adalah. Syarat sahnya haji dan umrah. Haji dan umroh adalah pemnbahasan yang sangat penting untuk di ketahui.. Memahami hokum islam tentang haji dan umrah. Pertanyaan dan jawaban tentang haji dan umrah. Ibadah haji dan umroh pai smp ktsp october 11 2016 berilah tanda silang x pada huruf a b c atau d pada jawaban yang paling tepat. Melaksanakaan ibadah umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakaan ibadah haji dinamakan a. Buku 501 soal jawab tentang …. Assalamu'alaikum. Pertanyaan saya, jika ada seorang kurang mamapu sangat berkeinginan menunaikan ibadah haji dan sudah mendapatkan jadwalnya tahun 2017 ini berangkat. tetapi ternyata dia harus mengeluarkan banyak uang lagi sebagai syarat tambahan seperti membayar DAM sebesar 900 real Rp. Contoh Soal Ibadah Haji dan Umroh Pilihan Ganda +Jawaban – Haji /hd/;1 bahasa Arab a "ziarah" merupakan ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung …. Is Princess Cays Safe Sunah haji d. Syarat haji 9. Haji kecil adalah nama lain dari . . . . a. Umrah c. tawaf b. Sa'i d. wukuf 10. Tawaf yang dilakukan pada saat tiba di Mekah adalah . . . . a. Wada' c. Haji b. Ifadah d. Qudum B. Jawablah pertanyaan–pertanyaan berikut ini 1. Sebutkan tiga hikmah haji dan umrah 2. Jelaskan perbedaan rukun dan wajib haji 3 …. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Demikian Penjelasan Materi Tentang Haji dan Umrah Pengertian, Syarat, Rukun, Sunah, Hukum, Larangan, Macam, Cara, Dalil dan Hikmah Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.. 7. Ibadah haji itu batal jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap larangan . 8. Yang dimaksud dengan mampu dalam ibadah haji adalah . 9. Menurut para ulama Hanafiah, ibadah umrah hukumnya . 10. Perbedaan mendasar antara haji dan umrah terletak pada . 11. Jelaskan kedudukan hukum ibadah haji yang dilakukan anak kecil yang belum …. Apa pengertian dari haji menurut syariat? 2. sebutkan syarat-syarat haji 3. Sebutkan rukun haji. 4. Apa pengertian dari wuquf. 5. Sebutkan syarat-syarat sa'I. JAWABAN. 1. menyengaja mengunjungi ka'bh derngan niat untuk beribadah pada waktu tertentu, dengan syart-syarat tertentu dan dengan tatacara tertentu.. Demikian adalah jawaban dari pertanyaaan seputar haji plus, umroh dan tour +Cheria Halal Wisata Tour Travel , semoga bermanfaat…Amien 1 Komentar untuk "FAQ Seputar Haji Umroh dan Tour" Unknown 19 September 2019 20 Contoh Soal Objektif Tentang Haji Beserta Jawabannya. Soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas ix smp mts k 13 bacaanmadani 8 08 00 pm bahan ajar kumpulan soal 0 comments contoh soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas 9 smp mts k 13 a. 20200901 Contoh Soal Ibadah Haji dan Umroh Pilihan Ganda Jawaban Haji hd1 bahasa Arab.. Ppobbtn Pengertian Haji dan Umrah, Hukum, Syarat, dan Rukunnya. Bagi yang mampu dan muslim, wajib menjalankan ibadah haji. Pengertian mampu disini punya bekal cukup untuk keluarga yang ditinggal dan bekal pergi haji. Sementara ibadah umroh, bisa dilakukan dibulan- bulan lain disamping bulan Zulhijah. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang haji …. Menurut mazhab Syafi'i dan Hambali hukum umroh adalah "wajib" dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu, hal ini merujuk firman Allah ta'ala berikut ini, artinya; "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah." Baqarah196 Ayat diatas menyatakan perintah untuk menyempurnakan kedua ibadah tersebut.. Syarat sah haji dan umrah. Selain memenuhi syarat wajib haji, umat muslim yang hendak beribadah haji dan umrah juga harus mengetahui syarat sah haji dan umrah. 1. Tempat. Tempat untuk ibadah haji adalah di Kota Makkah atau biasa disebut Tanah Haram. Saat berada di tempat suci ini, kamu akan menjalani serangkaian ibadah, di antaranya. Perbedaan antara haji dan umroh yang pertama beserta dalilnya adalah berdasarkan hukumnya. Kalau dilihat dari sudut pandang hukum menunaikan kedua ibadah ini, haji dan umroh, terdapat dua perbedaan ikhtilaf ulama terdahulu. Ada yang punya pemahaman bahwa hukum umroh sama dengan haji, yaitu wajib bagi yang mampu.. . 05 tanya jawab islam seputar tauhid bersama ustadz maududi abdullah, lc. latihan soal uts / pts pai bp kelas 1 sd/mi kurikulum 2013 semester 2 (genap) dan kunci jawaban mohon maaf ada tanya jawab islam seputar tauhid bersama ustadz maududi abdullah, lc. Video Pertanyaan Tentang Agama Islam Dan Jawabannya. 06. santuysamasaya #bestmomenttranstv. Contoh soal yang membahas tentang materi haji dan umroh SMA SMK. Pada kali ini, kami akan membagikan latihan soal beserta kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bab Haji dan Umroh. Materi ini sebenarnya juga diajarkan pada jenjang SMP, jadi bagi anda yang sekarang duduk di bangku SMP dapat menggunakan latihan soal ini. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan yang ada di SMP tidak rancu, akan kami sampaikan kisi kisi soal atau bias dibilang materi pokok yang kami gunakan dalam penyusunan soal haji dan umroh ini, anatar lain Pengertia haji menurut bahasa dan istilah, hokum haji, syarat dan rukun haji, jenis-jenis atau macam-macam haji, keutamaan haji, pengertian ibadah umroh, perbedaan ibadah haji dan PAI BP SMA SMK tentang Haji dan Umroh & JawabanLatihan soal bab haji dan umroh ini merupakan soal dengan domain pengetahuan ya. Untuk jenis stau bentuk soal yang kami gunakan terbagi menjadi 2, yakni soal pilihan ganda/ pilgan multiple choice dan soal essay/ uraian. Tentu saja sudah lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan ya. LINK DOWNLOAD soal haji dan umroh ini sudah kamis ediakn di bawah ini jika anda merasa cocok dan ingin mempunyai soal ini secara digital. Tinggal klik saja tombol download yang tersedia, maka anda akan langsung mendapatkan soal ini. Meskipun dalam soal ini sudah tersedia kunci jawaban dan pembahasan soal, tidak menutup kemungkinan jika ada kunci jawaban yang salah. Kami mohon kesediaan pembaca untuk menghubungi kami melalui kolom komentar agar dapat kami perbaiki secepatnya. Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini soal haji dan umroh beserta kunci Pilihan Ganda Bab Haji dan Umroh1. Kewajiban untuk menjalankan ibadah haji mulai disyari’atkan pada tahun … keduab. keenamc. keempatd. kelimae. ketiga 2. Di bawah ini yang tidak termasuk tata cara pelaksanaan ibadah haji yaitu ….a. sa’ib. ifradc. mabrurd. qirane. tamattu’ 3. Di bawah ini yang tidak termasuk kepada syarat wajib haji yaitu ….a. mampub. islamc. balighd. merdekae. berakal 4. Melaksanakaan ibadah umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakaan ibadah haji disebut …a. ihramb. mabrurc. tamattu’d. qirane. ifrad 5. Berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali merupakan salah satu rukun haji dan umrah yang dinamakan….a. tamattu’b. wukufc. thawafd. ihrame. sa’i 6. Setelah melakukan wukuf di Padang Arafah, para jama’ah haji diwajibkan bermalam di ….a. Arafahb. Muzdalifahc. Minad. Madinahe. Mesir 7. Bagi jama’ah haji yang berasal dari Indonesia wajib menggunakan pakaian ihram apabila telah sampai kota ….a. Yalamlamb. Makkahc. Madinahd. Zatul Irqine. Qarmul Manazil 8. Hadir di Padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yakni mulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah dinamakan….a. mabitb. ihramc. sa’id. thawafe. wukuf 9. Thawaf juga termasuk dalam rukun haji. Thawaf yang dilakukan ketika akan meninggalkan kota Makkah dinamakan thawaf … .a. sunnahb. qudumc. wada’d. ifadhahe. nadzar 10. Berbaqai amalan dalam ibadah haji yang wajib dikerjakan tetapi sahnya ibadah haji tidak tergantung kepadanya. Jika amalan-amalan tersebut ditinggalkan, wajib menggantinya dengan dam/denda. Amalan-amalan tersebut termasuk dalam .... miqatb. rukunc. sunnahd. wajibe. syarat 11. Perhatikan ayat Al Quran di bawah ini!وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَMakna kata pada ayat Al Quran yang digaris bawahi yaitu … a. mempunyai kemamuan lahir dan batinb. harus beragama Islamc. waktunya sudah ditentukand. sudah balig dan disertai oleh mahramnya 12. Denda yang dikeluarkan karena meninggalkan wajib haji dinamakan dengan....a. Qurbanb. Damd. Sa'ie. Tahallul 13. Seluruh jamaah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah berkumpul di...a. madinahb. Minac. Arafahd. Ka’bahe. Mudzalifah 14. Di bawah ini yang merupakan amalan yang ada pada ibadah haji maupun umrah yaitu ...a. menginap di masjidil haramb. Ihramc. Bermalam di Minad. Wukufe. Bermalam di Mudzalifah 15. Selama menjalankan ibadah haji, larangan di bawah ini yang berlaku bagi kaum pria maupun wanita yaitu …a. memotong kuku dan rambutb. menutup telapak tanganc. menutup mukad. menutup kepalae. salah semua 16. Mengunjungi ka’bah untuk mengerjakan ibadah meliputi tawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt. dan mengharap keridhaan-Nya pada waktu yang telah ditentukan merupakan pengertian dari...a. Puasab. Ihramc. Hajid. Miqate. Umrah 17. Di bawah ini yang merupakan pengertian wukuf yang benar yaitu ...a. Satu rangkaian ibadah haji yang dilakukan dengan cara mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kalib. Tempat atau waktu yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu masuk untuk memulai haji atau umrahc. Niat masuk menjalankan ibadah haji dan umrah dengan menghindari hal-hal yang dilarangd. Berjalan dan berlari-lari kecil tujuh kali bolak-balik dari Safa ke Marwahe. Hadir di Padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yakni mulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbitnya fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah 18. Perhatikan uraian di bawah ini!1 Beragama Islam, baligh, mampu, 2 Beragama Islam, merdeka, berihram3 Baligh, berakal, budak, 4 Sa’i, melontar jumrah, wukuf Poin-poin diatas yang termasuk syarat wajib haji dan umrah ditunjukkan oleh nomor …a. 1, 2, 3b. 1, 4c. 1, 2, 3, 4d. 1, 2, 4e. 1 saja 19. Perbedaan di bawah ini yang tepat antara haji dan umrah yaitu …a. Wanita boleh untuk tidak disertai mahram saat umrahb. Tahallul hanya menjadi rukun umrahc. Larangan haji tidak berlaku saat umrahd. Wukuf di Arafah menjadi rukun haji sedangkan pada umrah tidake. Haji dan umrah dapat dilaksanakan kapan saja 20. Jika dijumpai kasus yang mana Jemaah haji tidak melakukan salah satu wajib haji maka…a. Hajinya sah namun harus membayar dendab. Sama seperti tidak berhajic. Mengulang lagi dari awald. Hajinya tetap sahe. Hajinya tidak sah dan harus membayar denda 21. Miqat adalah garis demarkasi atau garis batas antara boleh atau tidaknya dan perintah mulai atau berhentinya melafadzkan niat dan maksud melintasi batas antara tanah biasa dengan Tanah Suci. Berdasarkan definisi tersebut, miqat terbagi menjadi dua jenis, antara lain adalah ….a. Cara dan perintahb. Waktu dan carac. Makani dan zamanid. Bacaan dan carae. Makani dan lisani 22. Perintah melaksanakan Ibadah haji ini, tentu sangatlah bermanfaat bagi seorang muslim. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat dari ibawah haji yaitu ….a. Menumbuhkan semangat muslim yang lain untuk berusaha semaksimal mungkin guna melaksanakan ibadah hajib. Menjalin ukhuwah antar umat Islam dari berbagai penjuru duniac. Dapat mengenal kota-kota di mekkahd. Dapat mendekatkan diri kepada Allah Mensyukuri atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah swt., kepada kita semua 23. Perhatikan salah satu ayat Al Quran di bawah ini!وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚDalil di atas merupakan dalil naqli yang menjelaskan tentang …. a. Zakatb. Umrahc. Sholatd. Hajie. Puasa 24. Di bawah yang bukan merupakan contoh larangan umrah yaitu …a. Membaca doa sewaktu tawafb. Memotong kuku, ataupun memotong rambutc. Memakai wewangiand. Memakai harum haruman untuk laki lakie. Menggunakan kain yang berjahit 25. Perhatikan salah satu ayat Al Quran di bawah ini!فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ Salah satu kandungan dari ayat di atas yaitu tentang kedudukan hukum haji. Berdasarkan kutipan ayat tersebut, hukum menunaikan haji yaitu …a. Haramb. Sunnahc. Sunnah Muakadd. Wajibe. Makruh 26. Diketahui terdapat seseorang yang bernama Hasan yang ingin sekali berangkat ibadah haji. Akhirnya Hasan dapat menunaikan ibadah haji bersama keluarganya atas izin Allah Swt. Ketika berangkat haji, Hasan berusia 18 tahun. Dia mengerjakan haji secara tamattu’, yakni haji yang dilaksanakan …a. bersamaan dengan umrahb. dengan mendahulukan umrah daripada hajic. tanpa tawafd. dengan memenuhi rukun-rukunnyae. lebih dulu daripada umrah 27. Salah satu jenis haji yang mana cara pelaksanaannya yaitu mendahulukan ibadah haji terlebih dahulu, setelah itu baru umrah. Haji dengan cara tersebut dinamakan dengan haji ...a. Tahallulb. Tamattu'c. Ifradd. Qirane. Ihram 28. Jika diketahui terdapat jamaah haji yang meninggalkan salah satu wajib haji, maka damnya…a. Menyembelih untab. Menyembelih kerbauc. Bersedekah makanan 9,3 literd. Sama seperti dam haji tamattu’/qirane. Puasa 3 hari 29. Maksud dari Istitha'ah dalam pelaksanaan ibadah haji yaitu …a. Sehatb. Mampuc. Berakald. Balighe. Beriman 30. Perhatikan poin-poin di bawah ini! 1 Ihram2 Tawaf Ifadhah3 Wukuf4 Tahallul5 Sa'i6 TertibPoin-poin di atas adalah .... hajia. Jenis-jenis hajib. Syarat wajib hajic. Rukun hajid. Sunnah hajie. Larangan hajiSoal Essay PAI BP tentang Haji dan Umroh1. Haji secara bahasa artinya menyengaja atau menuju suatu tempat. Tempat yang dimaksud adalah ....2. Haji adalah rukun Islam yang ke ....3. Hadir di Padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yakni mulai dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah disebut ….4. Awal Pelaksanaan inti ibadah haji yaitu ketika umat Islam bermalam Di Mina dalam kalender Hijriyah di mulai pada tanggal .... 5. Perhatikan bacaan di bawah ini!لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَBacaan diatas merupakan lafat yang khusus dan khas dilafalkan oleh jama'ah haji. Nama lafal tersebut adalah....6. Setelah melakukan wukuf di Padang Arafah, para jama’ah haji diwajibkan bermalam di ….7. Pak Siraj melaksanakan salah satu rukun haji yang mewajibkan ia sebagai jama'ah haji untuk hadir di padang Arafah pada tanggal 9 Dhulhijjah dari tergelincirnya matahari hingga terbenam. Rukun haji yang sedang di kerjakan pak Siraj disebut...8. Segala sesuatu yang wajib dikerjakan pada saat melaksanakaan ibadah haji merupakan pengertian dari….9. Lari-lari kecil yang dilakukan oleh para calon jamaah haji dari bukit Safa ke bukit Marwah mengingatkan kisah....10. Memotong rambut kepala sebagian atau seluruh minimal 3 helai rambut. Merupakan salah satu rukun haji yang dinamakan …Kunci Jawaban Soal Ibadah Haji dan Umroh SMA SMKJawaban Essay1. Kabah2. 53. Wukuf4. 8 Dzulhijah5. Talbiyah6. Muzdalifah7. Wukuf8. Rukun haji9. Siti Hajar/ Nabi ismail10. Tahalul Jawaban Pilihan Ganda1 B 6 B 11 A 16 C 21 C 26 B2 C 7 A 12 C 17 E 22 C 27 C3 D 8 E 13 C 18 E 23 D 28 D4 C 9 C 14 B 19 D 24 A 29 B5 E 10 D 15 D 20 A 25 D 30 C Orang lain juga membuka Demikian soal dan jawaban tentang ibadah haji dan umroh mapel PAI BP SMA SMK yang terdiri dari soal essay dan pilihan ganda. Semoga bermanfaat untuk para pembaca. LINK DOWNLOAD sudah tersedia jika pembaca ingin mengunduh atau mendownload soal haji dan umroh SMA SMK ini.

5Pertanyaan Tentang Evaporasi yang Sulit dan Jawabannya. oleh Fadli Hafizulhaq. 28 Mei 2020. Evaporasi adalah sebuah siklus fisika alami yang terjadi di alam. Siklus ini dapat kita temukan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun salah satu contoh peristiwa evaporasi yang terjadi di sekitar kita adalah mengeringnya baju saat dijemur di bawah

Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas mengenai beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan ibadah haji, mulai apa itu ciri-ciri haji mabrur, membawa bebatuan dari tanah haram, pemakaian masker dan kacamata saat ihram, dan lain menghemat waktu baca Anda, kita langsungkan saja ke inti pembahasannya1. Bagaimanakah ciri-ciri haji yang mabrur?Di antara ciri-ciri haji yang mabrur adalah peningkatan akhlak dan ketakwaan setelah pergi haji. Artinya, tidak semua haji bisa dikatakan mabrur. Hal itu tergantung perbuahan-perubahan yang mereka alami setelah pulang dari tanah haram, mulai dari berubahnya perilaku, budi pekerti dan lain sebagainya. Apabila semakin lama semakin baik, maka itu salah satu tanda haji mabrur. Dan sebaliknya, kalau ia tidak merasakan perubahan apa-apa ketika pulang, maka itu salah satu tanda hajinya tidak adalah sebagaimana dijelaskan dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin“Termasuk tanda diterima haji adalah seusai pulang dari haji, seseorang bersikap baik, hampir tidak pernah berbuat dosa, tidak memandang dirinya lebih baik dari satu pun makhluk Allah dan juga tidak berlomba-lomba dalam urusan dunia hingga dia meninggal. Dan termasuk tanda haji yang tidak diterima adalah seseorang pulang haji tanpa mengalami perubahan apa-apa.” Bughyah al-Mustarsyidin 1152. Bagaimana hukum membawa pulang bebatuan dari tanah haram?Haram hukumnya seseorang membawa batu atau tanah dari Mekah atau Madinah karena alasan mengharap berkah bisa kembali naik haji atau dalilnya adalah sebagaimana dijelaskan dalam kitab Busyra al-Karim bi Syarhi Masail“Haram membawa keluar pasir, debu, batu, dan segala yang yang terbuat darinya seperti tembikar dari Mekah atau Madinah ke daerah lain. Meski ia berniat mengembalikannya.” Busyra al-Karim bi Syarhi Masail 2913. Bagaimana hukumnya memakai masker dan kacamata saat ihram?Secara garis besar, hukumnya boleh apabila ada hajat, seperti banyak debu. Tetapi wajib baginya membayar fidiah atau dijelaskan dalam kitab Syarhu al-Yaqut an-Nafis“Seorang wanita diperbolehkan memakai kacamata saat ihram. Imam Syafii menekankan permasalahan ini dan mewajibkan fidiah ketika perempuan menutupi wajahnya karena khawatir fitnah. Tetapi baginya boleh mengikuti pendapat Imam Ahmad bin Hambali yang tidak mewajibkan membayar fidiah.” Syarhu al-Yaqut an-Nafis 3414. Bagaimana hukum memakai lotion anti nyamuk saat ihram?Hukumnya diperbolehkan. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Busyra al-Karim bi Syarhi Masail “Yang dimaksud dengan wewangian adalah sesuatu yang memang dibuat untuk wewangian, seperti misik. Berbeda halnya dengan benda yang dibuat untuk obat, maslahat, atau makanan, meski benda tersebut beraroma wangi. Seperti jajanan yang beraroma wangi.” Busyra al-Karim bi Syarhi Masail 2845. Perempuan pergi haji tanpa mahram atau suaminya, bolehkah?Hukumnya boleh. Dengan catatan, dalam rombongan hajinya terdapat rombongan perempuan lain. Adapun dalilnya sebagaimana dijelaskan dalam Ghayatul al-Bayan“Perempuan yang pergi haji, disyaratkan harus ditemani suami, mahram, rombongan perempuan yang adil atau hamba yang bisa dipercaya menjamin keselamatannya. Bagi rombongan perempuan, tidak disyaratkan salah satunya harus ditemani mahram atau suami. Karena potensi niat buruk akan hilang dengan banyaknya jumlah mereka.” Ghayatul al-Bayan 166Demikian pembahasan untuk kali ini, semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam
17pertanyaan tentang Neuroscience, dan jawabannya. Ilmu saraf, dalam banyak hal, adalah dasar dari psikologi saat ini, yang memungkinkan teori dan caral yang mencoba menjelaskan perilaku dan proses mental terstruktur. Mengetahui bagaimana sistem saraf bekerja, dan khususnya otak kita, membantu mengangkat hipotesis yang dapat kita uji melalui

Menjelang puncak musim haji, anak-anak akan kerap mendengar berita tentang perjalanan haji yang dilakukan oleh sejumlah Muslim. Namun, banyak dari mereka yang tidak paham apa itu haji. Ketika anak-anak bertanya tentang hal tersebut kepada orang tuanya, para orang tua kerap kesulitan untuk memberikan penjelasan. Seperti dikutip On Islam, ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjelaskan hal-hal terkait ibadah haji dengan cara yang mudah kepada anak-anak. Pertama, tentu saja siapkan buku-buku ataupun gambar-gambar yang menceritakan soal haji. Jawablah pertanyaan mereka berdasarkan buku atau artikel tentang haji. Sehingga, anak-anak yakin bahwa apa yang orang tua jelaskan benar dan telah diterangkan dalam sebuah buku. Orang tua juga memerlukan foto, gambar, poster, video, atau peta agar penjelasan yang diberikan lebih menyenangkan. Dalam menjelaskan soal haji, orang tua perlu menggarisbawahi sejumlah latar belakang sejarah dan beberapa konsep keimanan dalam Islam. Di antaranya, tentang lima rukun Islam yang salah satunya adalah perintah untuk menjalankan ibadah haji bagi para Muslim yang mampu. Ceritakan pula tentang Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya untuk menunjukkan keimanannya kepada Allah. Selain itu, jelaskan bagaimana Muslim dengan berbagai keragamannya berkumpul di Tanah Suci untuk menyembah Allah. Agar membuat penjelasan soal haji menjadi lebih menarik, orang tua dapat menyediakan model Ka’bah yang dibuat dari kardus bekas yang dicat hitam. Demonstrasikan bagaimana Muslim melakukan tawaf mengelilingi Ka’'bah sambil memuja kebesaran Allah. Ajak pula sang anak untuk ikut melakukannya. Akan lebih menarik bila orang tua juga membuat model pakaian ihram untuk anak-anak agar mereka mengetahui pakaian seperti apa yang dipakai saat melaksanakan ibadah haji. Jangan lupa jelaskan apa perbedaan melakukan perjalanan haji dengan perjalanan wisata biasa. Selain itu, apa saja yang dilakukan oleh para Muslim di Arafah, Muzdalifa, dan Mina. Jelaskan manfaat menjalankan haji. Bagaimana haji bisa membuat Muslim menjadi lebih baik ibadah dan keimanannya sekembali dari perjalanan haji. Bila penjelasan yang diberikan telah cukup lengkap, tidak ada salahnya untuk membuat quiz atau memberikan sejumlah pertanyaan kepada sang anak tentang haji. Ini agar orang tua tahu seberapa banyak mereka paham dan ingat tentang apa yang telah dijelaskan. Sumber Pusat Data Republika BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Jadifitur yang banyak digunakan oleh flagships akhir-akhir ini adalah Adaptive Refresh Rate, berkat layar LTPO.Sekarang pertanyaan tentang OnePlus 10T di sini adalah apakah layarnya adaptif atau tidak, karena tidak memiliki layar LTPO, seperti OnePlus 10 Pro.Jawabannya adalah ya, adaptif. Tapi ada beberapa peringatan. Selamat Datang, Sahabat Haji Selamat datang, sahabat haji. Anda mungkin sedang mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji, atau mungkin sedang belajar tentang perjalanan yang indah ini. Apapun tujuannya, kami akan memberikan semua informasi yang perlu Anda ketahui tentang contoh pertanyaan tentang haji. Kami akan menjawab pertanyaan umum seputar ibadah haji, mencakup persyaratan, biaya, rute, dan banyak lagi. Kami juga akan memberikan saran yang berguna untuk mempersiapkan ibadah Anda dengan baik dan mencapai tujuan Anda secara sukses. Mari kita mulai! Pendahuluan Memahami Arti Haji Haji adalah salah satu dari lima pilar Islam, yang dimaksudkan untuk menghadirkan perasaan kesatuan, penghapusan perbedaan dan menciptakan persaudaraan. Haji adalah ibadah yang dilakukan di Makkah, Arab Saudi, setiap tahunnya pada bulan Dzulhijjah dalam kalender Islam. Ini adalah acara tahunan yang dihadiri oleh jutaan umat Islam dari seluruh dunia. Setiap tahun, musim haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah. Ibadah haji harus dilakukan setidaknya sekali dalam hidup oleh orang yang memiliki kemampuan fisik dan keuangan yang memadai, dan dikenal sebagai seorang haji. Seorang haji melakukan rangkaian ritual yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, dalam rangka mengikuti jejak nabi Ibrahim dan keluarganya. Mari kita bahas beberapa pertanyaan umum tentang ibadah haji. Contoh Pertanyaan tentang Haji dan Jawabannya No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa biaya untuk menjalankan ibadah haji? Biaya untuk ibadah haji bervariasi tergantung pada negara asal, fasilitas, dan tipe paket yang dipilih. Secara umum, biaya dapat berkisar antara 20 hingga 50 juta rupiah. 2 Siapa yang boleh melakukan ibadah haji? Orang yang sehat secara fisik dan memiliki kemampuan keuangan yang memadai, serta sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi, boleh menjalankan ibadah haji. 3 Kapan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah haji? Ibadah haji harus dilakukan setidaknya sekali dalam hidup oleh orang yang memiliki kemampuan fisik dan keuangan yang memadai. Namun, waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah haji ditentukan oleh kalender Islam, yaitu pada bulan Dzulhijjah. 4 Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjalankan ibadah haji? Ada beberapa persyaratan untuk menjalankan ibadah haji, seperti memiliki paspor yang masih berlaku, memiliki visa haji, serta sertifikat vaksinasi. Selain itu, haji juga harus mampu untuk memenuhi biaya dan memiliki kesehatan yang memadai. 5 Bagaimana cara mendaftar untuk menjalankan ibadah haji? Untuk mendaftar haji, calon jamaah harus mendaftar melalui travel haji resmi yang telah terdaftar di Departemen Agama. Calon jamaah harus mengisi formulir pendaftaran, melunasi biaya, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. 6 Apa saja ritual yang dilakukan selama ibadah haji? Ritual-rutual dalam ibadah haji termasuk thowaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, dan kurban hewan. Dalam rangkaian ritual ini, seorang haji akan melakukan pengakuan dosa, memohon ampun, dan meraih keberkahan dari Allah SWT. 7 Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji? Untuk mempersiapkan diri untuk ibadah haji, seorang haji harus memahami detail proses ritual, melatih fisik dan mental, mempersiapkan perlengkapan, serta melakukan vaksinasi dan konsultasi medis. Hal yang paling penting adalah mempersiapkan hati dan pikiran agar terbuka dan siap menerima keberkahan dari Allah SWT. 1. Bagaimana saya dapat mempersiapkan mental untuk menjalankan ibadah haji? Memastikan mental dalam keadaan baik sangat penting ketika persiapan untuk haji. Menjelang haji, sebaiknya lakukan ziarah ke makam nabi dan orang-orang saleh untuk memperkuat iman dan mendapatkan inspirasi. Jangan lupa untuk selalu memperbaiki diri dan istighfar dalam berbagai kegiatan rutin seperti shalat, puasa, dll. 2. Apa yang harus saya bawa saat melakukan haji? Bawalah perlengkapan dasar dilengkapi dengan identitas dan dokumen penting seperti paspor, visa haji, uang, dan surat dokter. Bawalah beberapa pakaian kasual yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Selain itu, pastikan Anda membawa botol air, obat-obatan, peralatan mandi, selimut, dan sandal yang nyaman. 3. Apa yang harus dilakukan jika merasa lelah selama ibadah haji? Bila merasa lelah selama ibadah haji, sebaiknya jangan memaksakan diri. Istirahat dan meminum air yang cukup dapat membantu mengembalikan kondisi fisik dan mental. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan Anda, memakai masker, serta mencuci tangan secara teratur. 4. Apa yang harus saya lakukan jika tersesat di Makkah? Sebaiknya selalu membawa peta dan informasi penting tentang tempat-tempat strategis di Makkah. Jika tersesat, sebaiknya segera minta bantuan ke petugas keamanan atau orang sekitar. Jangan takut atau malu untuk bertanya. 5. Apa yang harus saya lakukan jika saya sakit selama haji? Bila Anda sakit selama ibadah haji, sebaiknya segera mencari pertolongan medis di rumah sakit terdekat. Pastikan selalu membawa obat-obatan dan perlengkapan pertolongan pertama. 6. Apa yang harus saya lakukan jika saya kehilangan barang berharga? Jika Anda kehilangan barang berharga selama haji, sebaiknya segera melapor ke petugas keamanan atau unit kehilangan dan temuan. Pastikan Anda selalu membawa salinan dokumen penting seperti paspor dan visa haji. 7. Bagaimana cara memperoleh visa haji? Visa haji dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan melalui konsulat Arab Saudi di negara masing-masing. Calon jamaah harus mengajukan permohonan dan memberikan dokumen pendukung yang valid, sepertinya paspor, visa, dan sertifikat vaksinasi. 8. Apakah haji selalu dilakukan di Makkah? Ya, haji selalu dilakukan di Makkah, Arab Saudi, di Ka’bah yang terletak di Masjidil Haram. Ini adalah pusat paling suci dalam Islam dan menjadi tujuan umat Islam dari seluruh dunia. 9. Bagaimana cara memilih travel haji yang terbaik? Pastikan Anda memilih travel haji yang memiliki izin resmi dari Departemen Agama dan memiliki track record yang baik. Perusahaan haji yang terpercaya akan memberikan fasilitas yang baik dan memastikan jamaah merasa nyaman selama perjalanan. 10. Apa itu wukuf di Arafah? Wukuf di Arafah adalah salah satu dari ritual yang paling penting dalam rangkaian ibadah haji. Wukuf dilakukan pada hari ke-9 Dzulhijjah, selama satu hari penuh, di Padang Arafah. Di sini, seorang haji memohon ampun, berdoa, dan merenung tentang arti hidup dan tujuan spiritualnya. 11. Bagaimana cara melaksanakan thowaf dan sa’i? Thowaf adalah ritual memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam, sedangkan sa’i adalah ritual berjalan menuju bukit Marwa dan Safa, yang dilakukan sebanyak tujuh kali dalam rangka mengikuti jejak Hajar dalam mencari air untuk putranya. Dalam keduanya seorang haji harus menghindari perilaku yang merisaukan orang lain seperti menyikut, menendang, memukul, atau bersikap kasar. 12. Apa itu kurban hewan dalam ibadah haji? Kurban hewan adalah salah satu dari rangkaian ritual haji, di mana seorang haji menyembelih hewan kurban sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Kurban hewan dapat dilakukan di lokasi yang telah ditetapkan oleh otoritas Makkah, atau dengan memakai jasa penyembelihan hewan oleh pihak berwenang. 13. Kapan waktu yang tepat untuk memulai persiapan bagi seorang haji? Sebaiknya persiapan untuk haji dimulai setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun sebelum tanggal keberangkatan. Persiapan yang baik akan membantu Anda mencapai tujuan ibadah dengan lebih mudah dan sukses. Kesimpulan Siap untuk Ibadah Haji? Sekarang Anda tahu segala hal tentang contoh pertanyaan tentang haji, dari biaya hingga ritual, serta beberapa tips dan saran untuk mempersiapkan diri dengan baik. Ibadah haji adalah pengalaman yang luar biasa, dan membutuhkan persiapan yang cermat dan kesabaran. Kami berharap Anda dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan meraih keberkahan dalam perjalanan spiritual ini. Terakhir, jika Anda membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut seputar haji, jangan ragu untuk menghubungi kami atau mencari praktisi haji terdekat. Selamat menjalankan ibadah haji, semoga Allah SWT selalu memberkati kita semua. Disclaimer Artikel ini disusun hanya sebagai sumber informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis atau agama. Kami tidak bertanggung jawab atas setiap tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini. Kata Penutup Terima kasih telah membaca artikel ini, sahabat haji. Semoga artikel ini memberikan manfaat dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri menjalankan ibadah haji secara sukses. Ingatlah selalu untuk memulai persiapan dengan hati yang terbuka dan memohon petunjuk dari Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah haji dengan lancar dan meraih keberkahan dari Allah SWT.
DalamIslam, thaharah menggunakan debu dikenal dengan istilah tayamum. Debu tersebut bisa membersihkan diri dari hadas dan najis yang menempel. 3. Benda yang dapat menyerap kotoran. Selain air dan debu, alat thaharah selanjutnya yang bisa digunakan ialah benda yang dapat menyerap kotoran. Benda tersebut bisa berupa batu, tisu, kayu, dan sejenisnya.
Salam Sahabat Haji, Mari Kita Cari Tahu Tentang Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Haji dan Zakat Sebagai umat Islam, haji dan zakat merupakan dua hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan dengan beragama. Haji adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya, sementara zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam yang wajib dilakukan. Namun, meskipun penting, masih banyak pertanyaan seputar haji dan zakat yang sering membuat bingung. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait haji dan zakat yang paling sering ditanyakan. Simak informasi selengkapnya di bawah ini. Pendahuluan Sebelum membahas tentang pertanyaan seputar haji dan zakat, ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu haji dan zakat. Haji adalah salah satu rukun Islam yang ke-5, yang wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang mampu. Haji dilaksanakan dalam bulan Dzulhijjah setiap tahunnya, dan merupakan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci Mekah. Sedangkan zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ke-3, yang berarti memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang berhak menerimanya. Dalam Islam, zakat dihitung 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki setiap tahunnya. Setelah mengetahui pengertian dasar tentang haji dan zakat, berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar haji dan zakat beserta jawabannya 1. Apa itu haji? Haji adalah salah satu rukun Islam yang ke-5, yang dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu untuk mengunjungi Tanah Suci Mekah sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. 2. Siapa yang wajib menjalankan ibadah haji? Haji wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu baik secara finansial maupun fisik. 3. Bagaimana cara melaksanakan haji? Untuk melaksanakan haji, umat Islam dapat melakukan perjalanan ke Tanah Suci Mekah dan mengikuti rangkaian ibadah haji yang telah ditentukan. 4. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan haji? Beberapa syarat untuk melaksanakan haji antara lain adalah memiliki identitas yang sah, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki cukup dana untuk menunaikan ibadah haji. 5. Apa yang harus dilakukan selama menjalankan ibadah haji? Selama menjalankan ibadah haji, umat Islam harus mengikuti serangkaian ibadah yang telah ditentukan, seperti tawaf, wukuf, dan sai. 6. Apa saja jenis haji? Ada tiga jenis haji, yaitu haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran. Haji tamattu adalah jenis haji yang dilakukan pada satu tahun haji yang sama bersama dengan umrah, sedangkan haji ifrad dan haji qiran dilaksanakan tanpa umrah. 7. Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan ibadah haji? Dalam melaksanakan ibadah haji, harus diperhatikan beberapa hal penting seperti kesehatan, keamanan, serta tata cara ibadah yang benar. Pertanyaan tentang Zakat 1. Apa itu zakat? Zakat adalah salah satu rukun Islam yang ke-3, yang berarti memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang berhak menerimanya. 2. Siapa yang wajib membayar zakat? Setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu wajib membayar zakat. 3. Bagaimana cara menghitung zakat? Zakat dihitung 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki setiap tahunnya. 4. Siapa saja yang berhak menerima zakat? Penerima zakat antara lain adalah orang miskin, fakir, serta orang yang memerlukan. 5. Apa yang harus diperhatikan dalam membayar zakat? Dalam membayar zakat, harus diperhatikan beberapa hal penting seperti kualifikasi penerima zakat, nilai harta, dan cara pembayaran yang benar. 6. Apakah zakat bisa digunakan untuk kepentingan pribadi? Tidak, zakat tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi dan hanya boleh disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya. 7. Apa manfaat dari membayar zakat? Membayar zakat membawa banyak manfaat, antara lain membersihkan harta dari sifat kikir, membantu meringankan beban orang yang membutuhkan, serta mendapat pahala dari Allah SWT. Tabel Informasi Lengkap Tentang Haji dan Zakat No. Pertanyaan Jawaban 1 Apa itu haji? Haji adalah salah satu rukun Islam yang ke-5, yang dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu untuk mengunjungi Tanah Suci Mekah sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. 2 Siapa yang wajib menjalankan ibadah haji? Haji wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu baik secara finansial maupun fisik. 3 Bagaimana cara melaksanakan haji? Untuk melaksanakan haji, umat Islam dapat melakukan perjalanan ke Tanah Suci Mekah dan mengikuti rangkaian ibadah haji yang telah ditentukan. 4 Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan haji? Beberapa syarat untuk melaksanakan haji antara lain adalah memiliki identitas yang sah, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki cukup dana untuk menunaikan ibadah haji. 5 Apa yang harus dilakukan selama menjalankan ibadah haji? Selama menjalankan ibadah haji, umat Islam harus mengikuti serangkaian ibadah yang telah ditentukan, seperti tawaf, wukuf, dan sai. 6 Apa saja jenis haji? Ada tiga jenis haji, yaitu haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran. Haji tamattu adalah jenis haji yang dilakukan pada satu tahun haji yang sama bersama dengan umrah, sedangkan haji ifrad dan haji qiran dilaksanakan tanpa umrah. 7 Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan ibadah haji? Dalam melaksanakan ibadah haji, harus diperhatikan beberapa hal penting seperti kesehatan, keamanan, serta tata cara ibadah yang benar. 8 Apa itu zakat? Zakat adalah salah satu rukun Islam yang ke-3, yang berarti memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang berhak menerimanya. 9 Siapa yang wajib membayar zakat? Setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu wajib membayar zakat. 10 Bagaimana cara menghitung zakat? Zakat dihitung 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki setiap tahunnya. 11 Siapa saja yang berhak menerima zakat? Penerima zakat antara lain adalah orang miskin, fakir, serta orang yang memerlukan. 12 Apa yang harus diperhatikan dalam membayar zakat? Dalam membayar zakat, harus diperhatikan beberapa hal penting seperti kualifikasi penerima zakat, nilai harta, dan cara pembayaran yang benar. 13 Apakah zakat bisa digunakan untuk kepentingan pribadi? Tidak, zakat tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi dan hanya boleh disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya. FAQ Frequently Asked Questions 1. Apa beda haji dan umrah? Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu, sedangkan umrah merupakan ibadah sunnah yang bisa dilakukan kapan saja. 2. Apa syarat-syarat haji yang harus dipenuhi? Beberapa syarat haji antara lain adalah memiliki identitas yang sah, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki cukup dana untuk menunaikan ibadah haji. 3. Bagaimana cara menghitung zakat? Zakat dihitung 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki setiap tahunnya. 4. Siapa yang berhak menerima zakat? Penerima zakat antara lain adalah orang miskin, fakir, serta orang yang memerlukan. 5. Apakah zakat harus diberikan dalam bentuk uang saja? Tidak, zakat tidak harus diberikan dalam bentuk uang saja. Zakat juga bisa diberikan dalam bentuk barang atau jasa. 6. Apakah zakat bisa digunakan untuk membangun masjid? Tidak, zakat tidak boleh digunakan untuk membangun masjid karena sudah termasuk dalam kategori pembangunan. 7. Apakah haji dapat diwakilkan? Haji tidak dapat diwakilkan karena merupakan ibadah yang sifatnya personal. 8. Bagaimana cara memilih travel haji yang baik? Cara memilih travel haji yang baik antara lain adalah dengan memastikan travel tersebut sudah memiliki izin resmi dan rekam jejak yang baik. 9. Apa itu biaya mahram? Biaya mahram adalah biaya yang harus dikeluarkan apabila seorang wanita ingin pergi haji atau umrah sendiri tanpa mahram. 10. Apa yang harus dilakukan jika terlambat membayar zakat? Jika terlambat membayar zakat, maka harus melakukan pembayaran dengan menambahkan denda sebesar 2,5% dari jumlah zakat yang seharusnya dibayar. 11. Apakah zakat bisa diberikan pada orang yang tidak muslim? Tidak, zakat hanya bisa diberikan kepada orang yang beragama Islam. 12. Apa yang harus dilakukan apabila ingin meninggalkan ibadah haji di tengah jalan? Jika memutuskan untuk tidak melanjutkan ibadah haji, maka harus segera memberitahu pihak berwenang dan melakukan tawaf Ifadah. 13. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum pergi haji? Beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pergi haji antara lain adalah membuat paspor, mempersiapkan pakaian yang sesuai, serta mempersiapkan dana yang cukup. Kesimpulan Setelah memahami informasi di atas, kini Anda sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan seputar haji dan zakat. Sebagai seorang Muslim, menjalankan kewajiban beragama seperti haji dan zakat merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, pastikan Anda melaksanakan keduanya dengan benar agar mendapatkan pahala dari Allah SWT. Jangan lupa untuk terus memperdalam pengetahuan tentang Islam dan menjalankan kehidupan dengan beragama secara konsisten. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih sudah membaca! Disclaimer Artikel ini dibuat semata-mata untuk tujuan
KLIKKORANCOM - Kunci jawaban dari pertanyaan tentang 'bermain tenis' TTS Cak Lontong dapat kamu simak lengkap dengan penjelasannya pada artikel ini.. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang memang sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur.
soal dan jawaban tentang haji dan umrah - Selamat datang di website kami. Pada saat ini admin akan membahas perihal soal dan jawaban tentang haji dan Soal Tentang Haji Dan Umrah Beserta Jawabannya from panggilan allah d, memenuhi kewajiban; Soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas ix smp mts k 13 bacaanmadani 8 08 00 pm bahan ajar kumpulan soal 0 comments contoh soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas 9 smp mts k 13 a. Di antara waktu yang istimewa untuk menunaikan umrah yaitu di bulan suci ramadhan. soal dan jawaban tentang haji dan Dan Jawaban Tentang Haji Dan UmrahMemenuhi panggilan allah d, memenuhi kewajiban; Segala sesuatu yang harus dikerjakan ketika melaksanakaan ibadah haji merupakan pengertian…. Contoh soal materi haji dan umroh pilihan ganda. Pilihlah jawaban yang paling benar ! Soal tentang khotbah + kunci keutamaan tertentu apabila umrah di bulan soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas 9 smp mts k 13 a. Ketenangan dan ketentraman dalam hati, timbul dari hikmah. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d pada tanggal 1 sampai 10 zulhijjah;Apa pengertian dari haji menurut syariat? Segala sesuatu yang menjadikan seseorang wajib menunaikan ibadha haji disebut syarat wajb haji. Memenuhi panggilan allah d, memenuhi kewajiban;Bagaimana membatalkan haji dengan alasan pribadi?Soal tentang pernikahan + kunci jawaban. Soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas ix smp mts k 13 bacaanmadani 8 08 00 pm bahan ajar kumpulan soal 0 comments contoh soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas 9 smp mts k 13 a. Al baqarah ayat 183 ibadah haji yang paling sempurna dan paling banyak fahalanya adalah haji syariah islam yaitu حج‎ ḥaǧǧ “ziarah” merupakan ziarah islam tahunan ke mekkah, kota suci umat islam, dan kewajiban wajib bagi umat islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang. Coba jelaskan pengertian haji ifrad!Sebutkan empat kegiatan tersebut !Berikut yang tidak termasuk perkara rukun umroh ialah a. Berikut ini yang bukan termasuk pengertian haji menurut bahasa adalah…. Bagaimana membatalkan haji dengan alasan itulah pembahasan tentang soal dan jawaban tentang haji dan umrah yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung di website aku. mudah-mudahan artikel yang awak ulas diatas memberikan manfaat pembaca bersama banyak perseorangan yg sudah pernah berkunjung pada website ini. kami pamrih anjuran sejak semua pihak untuk ekspansi website ini agar lebih baik lagi. PertanyaanTentang Haji Dan Jawabannya. Here are a number of highest rated Pertanyaan Tentang Haji Dan Jawabannya pictures on internet. We identified it from honorable source. Its submitted by management in the best field. We recognize this kind of Pertanyaan Tentang Haji Dan Jawabannya graphic could possibly be the most trending topic 10 Contoh Soal Essay tentang Ibadah Haji Beserta Kunci Jawaban untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK - 10 pertanyaan tentang ibadah haji dilengkapi jawabannya merupakan postingan yang diambil dari materi soal kelas 10 semester 2 Kurikulum 2013 Bab 2, "Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf". Sebelumnya, admin telah mempublish soal-soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mulai dari soal PAI mengenai ibadah haji, zakat dan wakaf. Selain itu, materi tentang ibadah haji postingan merupakan lanjutan soal essay mengenai malaikat Bab 1 yang telah admin publish baru-baru soal-soal terbaru ini, bisa menjadi referensi belajar online sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya di tahun di bawah ini soal dilengkapi kunci jawabannya. 1. Jelaskan tentang pengertian Haji! Jawaban Pengertian haji menurut bahasa adalah pergi ke Baitullah Kakbah untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah 197 ... اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ Artinya Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi……. QS. Al-Baqarah 197 2. Jelaskan hukum melaksanakan ibadah haji! Jawaban Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Imran 97. فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ Artinya Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. 3. Sebutkan ketentuan mengenai Ibadah haji! Jawaban Ibadah haji memiliki beberapa ketentuan yang berupa syarat haji, rukun haji, wajib haji dan sunah haji. 4. Jelaskan ketentuan dari syarat haji! Jawaban syarat haji adalah mampu kuasa, Islam, berakal, balig, merdeka, ada muhrimnya, ada bekal, dan aman dalam perjalanan. 5. Sebut dan jelaskan ketentuan dari rukun haji! Jawaban ketentuan rukun haji adalah ihram, wukuf, tawaf dan sa’i, tahalul dan tertib a. Ihram adalah berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat batas-batas yang telah ditetapkan. Miqat dibagi dua, yaitu miqat zamani dan miqat makani. 1 miqat zamani, yaitu batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijah. Maksudnya, hanya pada masa itulah ibadah haji bisa dilaksanakan. 2 miqat makani, yaitu batas yang telah ditentukan ditetapkan berdasarkan tempat. Miqat makani dibagi ke dalam beberapa tempat sebagai berikut. a Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat ihram dihitung sejak keluar dari Mekah. b Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai sejak mereka sampai di Zulhulaifah Bir Ali. c Bagi orang dari Syam, Mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka ketika sampai di Juhfah. d Bagi oang yang datang dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah mereka sampai di Bukit Qarnul Manazil. e Bagi orang dari India, Indonesia, dan negara yang searah memulai ihram setelah mereka berada di Bukit Yalamlam. f Bagi oang yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram dimulai dari Zatu Irqin. b. Wukuf yang dilaksanakan di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah. c. Tawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat berikut. 1 Suci dari hadas dan najis, baik badan maupun pakaian. 2 Menutup aurat 3 Kakbah berada di sebelah kiri orang yang mengelilinginya. 4 memulai tawaf dari arah Hajar Aswad batu hitam yang terletak di salah satu pojok di luar Kakbah. Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam sebagai berikut. 1 Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah 2 Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun haji. 3 Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah SWT. 4 Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar 5 Tawaf wada’ adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan Kota Mekah. d. Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa. Syarat-syarat sa’i sebagai berikut. 1Dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwa 2 Dilakukan sebanyak tujuh kali 3 Melakukan sa’i setelah tawaf qudum e. Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji beralasan karena tidak dapat diganti dengan penyembelihan. f. Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan 6. Sebutkan 7 Macam ketentuan Wajib Haji! Jawaban a. Ihram mulai dari miqat b. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya haji c. Melempar jamrah aqabah d. Melempar tiga jamrah, yaitu jamrah ula, jamrah wusta, dan jamrah aqabah Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11,12, dan 13 bulan Zulhijah, dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jamrah dilempar sebanyak 7 tujuh kali dengan batu kecil. e. Bermalam di Mina f. Tawaf wada’ g. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah Baca juga - Contoh soal UTS/PTS PAI kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban - Contoh soal UAS/PAS/PAT agama Islam kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban - 80 Contoh soal UAS/PAT PAI kelas 10 Semester 2 K13 Beserta Jawaban - 90 Contoh Soal USP/USBN PAI SMA/SMK Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya 7. Sebutkan larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah! Jawaban a Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit b Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita c Memotong kuku d Membunuh hewan buruan e Memakai wangi-wangian f Hubungan suami isteri bersetubuh g Mengadakan akad nikah nikah dan menikahkan h Memotong rambut atau bulu badan yang lain Bagi jamaah haji yang telah melempar jamrah aqabah dan bercukur atau memotong rambut, serta tawaf yang diiringi sai, maka ia mendapatkan tahalul pertama, yaitu menghalalkan larangan yang pertama, yaitu dibolehkan melanggar larangan dari poin a sampai e. Bagi jamaah haji yang telah mencerminkan satu perkara kewajiban haji lagi, maka ia mendapatkan tahalul kedua, yaitu menghalalkan larangan yang kedua, yaitu dibolehkan melakukan semua larangan di atas. 8. Sebut dan jelaskan ketentuan sunah haji! Jawaban sunah haji ada enam perkara, yaitu a. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji, yaitu sebagai berikut 1 Ifrad melakukan haji lebih dahulu, kemudian baru umrah 2 Tamattu’ mendahulukan umrah, kemudian haji. 3 Qiran ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama. b. Membaca talbiyah selama ihram sampai melempar jamrah aqabah pada Hari Raya Haji Idul Adha. c. Berdoa setelah membaca talbiyah d. Berzikir sewaktu tawaf e. Salat dua rakaat sesudah tawaf f. Masuk ke Kakbah Baitullah. 9. Tuliskan bacaan talbiyah dan artinya selama ihram sampai melempar jamrah aqabah! Jawaban لَبَيْكَ اللَّهُمَّ لَبَيْكَ. لَبَيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَيْكَ. إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ Artinya aku datang menyambut panggilan-Mu, ya Allah, tidak ada sekutu bagimu. Aku sambut panggilan-Mu dan hanya Engkaulah yang memiliki kerajaan, tidak ada sekutu bagimu. 10. Sebutkan 10 Sikap dan perilaku yang mencerminkan hikmah haji! Jawaban a. Mempelajari serta memahami ibadah haji, b. Memahami sejarah nabi-nabi, khususnya Ibrahim dan Ismail karena berkaitan dengan ibadah haji. c. Menghayati ajaran para nabi yang pada intinya mengajarkan ketakwaan hanya kepada Allah SWT. d. Meningkatkan kualitas takwa untuk bekal melaksanakan ibadah haji e. Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hati disertai sabar dan syukur. f. Mempelajari manasik haji dan memahami doa-doa yang berkaitan dengan haji g. Sepulang haji senantiasa memelihara ketakwaan dan mengamalkan perintah serta menjauhi larangan Allah SWT. h. Memotivasi diri untuk mempelajari sirah nabawiah dan ayat-ayat Allah SWT. i. Rajin menabung, bekerja, dan mempersiapkan diri menunaikan ibadah haji. j. Melatih kesabaran dan berbuat baik disertai komitmen melaksanakan rukun Islam dengan ikhlas. Lanjut ke materi soal berikutnya ==> 20 Soal Essay tentang Zakat dan Jawabannya, PAI Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013 Thanks for reading 10 Contoh Soal Essay tentang Ibadah Haji Beserta Kunci Jawaban
30Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS agar Tahu Tipe Kepemimpinannya. Lengkap! Sebentar lagi diselenggarakan pemilihan ketua OSIS dan kamu ingin memberikan pertanyaan untuk menguji para kandidat? Yuk, pakai saja daftar pertanyaan untuk calon ketua OSIS pada artikel ini. Dijamin bisa mengasah intelektualitas mereka!
Contoh latihan soal PAI BP SMA SMK tentang ibadah haji dan umroh beserta kunci jawaban dan pembahasan. Sesuai dengan judul di atas, kali ini kami akan membagikan soal dan jawaban tentang ibadah haji dan umroh. Untuk kurikulum sekarang ini, selain di ajarkan di SMP, materi haji juga diajarkan di SMA SMK, yaitu kelas haji sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya menyengaja atau menuju. Maksudnya adalah sengaja mengunjungi Baitullah Ka’bah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu secara tertib. Adapun yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari bulan Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Puncak pelaksanaan ibadah haji pada tanggal 9 Zulhijah yaitu saat dilangsungkannya ibadah wukuf di padang Arafah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. Soal dan Jawaban tentang Haji dan Umroh SMA/ SMKHaji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat Ali Imran ayat 97. Nah, dalam soal tentang haji dan umroh ini, jenis soal yang kami b agikan yaitu jenis soal pilihan ganda/ pilgan multiple choice. Artinya jenis soal yang kami bagikan ini yaitu soal dengan domain pengetahuan ya. Sudah kami sediakan kunci jawaban atau pembahasan soal yang dapat anda lihat pada akhir artikel ini. Jadi, Semoga dapat membantu pembaca dalam memanfaatkan soal ini. Namun, jika anda menjumpai ada yang salah pada kunci jawaban soal, dapat segera menghubungi kami melalui kolom komentar ya. LINK DOWNLOAD soal sudah ada juga kok. Jadi, pembaca tidak perlu lagi melakukan copy paste soal. Langsung klik saja tombol download yang tersedia. Setelah anda klik, maka anda akan langsung mendapatkan file dari soal ini. Tanpa panjang lebar, berikut ini soal dan jawaban mapel PAI BP SMA SMK. Soal Pilihan Ganda PAI SMA/ SMK Bab Haji dan Umroh1. Perhatikan pernyataan berikut ini!1 Mampu menulis dan membaca al-Qur`an2 Beragama Islam3 Baligh, berakal sehat dan merdeka4 Sikap dan perilakunya terpelihara dari dosa5 Mampu menunaikan ibadah haji6 Disenangi masyarakat sekitarYang termasuk syarat-syarat wajib haji yaitu …a. 1, 4 dan 6b. 1, 2 dan 3c. 4, 5 dan 6d. 2, 3 dan 5e. 1, 4 dan 5 2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!1 Tawaf Ifadah2 Mabit di Muzdalifah3 Tahallul4 Sa’i45 Tertib6 Melontar jumrah7 Ihram niat8 Mabit di Mina9 Wukuf di Arafah Yang termasuk Rukun Ibadah Haji yaitu …a. 7, 8, 1, 4, 3 dan 5b. 1, 2, 3, 4, 5 dan 9c. 1, 4, 5, 6, 7 dan 9d. 1, 3, 4, 5, 6 dan 9e. 7, 8, 1, 2, 8 dan 9 3. Lari-lari kecil yang dilakukan dalam ibadah haji antara Safa dan Marwah bolak-balik sebanyak 7 kali dinamakan …a. Tahallulb. Sa’ic. Mabitd. Wukufe. Tawaf 4. Kondisi seseorang yang sudah bebas halal dari ihramnya, karena telah meneyelesaikan amalan-amalan hajinya dinamakan …a. Tahallulb. Sa’ic. Mabitd. Wukufe. Tawaf 5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!1 Mendorong setiap muslim untuk memiliki fisik dan mental yang kuat2 Seluruh dosa-dosanya diampuni Allah3 Sarana untuk memperkuat ukhuwah islamiyah4 Dipastikan masuk surga5 Meningkatkan serta meneguhkan keimanan dan ketaqwaanYang termasuk hikmah ibadah haji yang benar yaitu …a. 2, 4 dan 5b. 1, 2 dan 3c. 3, 4 dan 5d. 2, 3 dan 4e. 1, 3 dan 5 6. Puncak ibadah pelaksanaan ibadah haji ditandai dengan jamaah melakukan wukuf yang dilakukan di Padang Arafah. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia termasuk dari Indonesia. Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal ....a. 12 Dzulhijjahb. 8 Dzulhijjahc. 10 Dzulhijjahd. 9 Dzulhijjahe. 11 Dzulhijjah 7. Dalam melaksanakan ibadah haji, ada tiga cara yang dapat dipilih yaitu, yaitu ifrad, tamattu’ dan qiran. Apabila seseorang ingin melaksanakan ibadah haji dengan cara tamattu’, maka tata caranya yaitu …a. Haji dan umroh dilaksanakan secara bersamaanb. Mendahulukan haji daripada umrohc. Cukup melaksanakan ibadah haji sajad. Mendahulukan umroh daripada hajie. Cukup melaksanakan ibadah umroh saja 8. Perhatikan pernyataan di bawah ini!1 Memotong kuku dan mencukur atau mencabut bulu Mencaci atau bertengkar mengucap kata-kata Menutup kepala atau menggunakan Memakai sepatu atau alas kaki yang menutupi mata kaki5 Memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum memakai Nikah, menikahkan, atau meminang wanita untuk termasuk larangan bersama antara jamaah haji laki-laki dan perempuan yaitu …a. 1, 2, 4, 6b. 1, 2, 5, 6c. 2, 3, 4, 5d. 1, 2, 3, 4e. 3, 4, 5, 6 9. Lari-lari kecil yang dilakukan oleh para calon jamaah haji dari Bukit Safa ke Bukit Marwah mengingatkan kisah ….a. Siti Khadijahb. Siti Fatimahc. Siti Hajard. Siti Masitahe. Siti Sarah 10. Mabit di Mina adalah bagian dari rangkaian …a. tata cara hajib. rukun hajic. sunnah hajid. wajib hajie. syarat haji 11. Salah satu hal di bawah ini yang menjadi pembeda antara haji dan umrah yaitu …a. thawafb. ihramc. tahaluld. saie. wukuf 12. Serangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh para jamaah haji dan apabila jemaah haji tidak melaksanakan kegiatan tersebut akan mengakibatkan hajinya tidak sah dinamakan …a. tata cara hajib. rukun hajic. syarat hajid. wajib hajie. sunnah haji 13. Thawaf yang dilakukan ketika akan meninggalkan Mekkah yaitu …a. ihramb. qudumc. sunnahd. ifadahe. wada 14. Di bawah ini yang termasuk pengertian haji menurut bahasa yaitu …a. Taatb. Mengunjungic. Berziarahd. Menyengajae. Menuju 15. Di dalam pelaksanaan ibadah haji yang dimaksud dengan ihram yaitu …a. Mengelilingi ka’bahb. Berlari-lari kecil dari Shafa ke Marwac. Mencukur rambut tiga helaid. Berniat mulai mengerjakan hajie. Hadir di Padang Arafah 16. Tempat dan waktu yang telah ditentukan untuk mulai ibadah haji dinamakan …a. hajar aswadb. Miqatc. Tahaluld. Jumrohe. Ihram 17. Perhatikan gambar di bawah ini! Proses ibadah haji tersebut dinamakan …a. jumrahb. tawafc. sa'id. tahallule. wukuf 18. Perhatikan gambar di bawah ini! Proses ibadah haji tersebut dinamakan …a. Sa'ib. Jumrahc. Wukufd. Tawafe. Tahallul 19. Ibadah haji adalah salah satu ibadah mahdhoh yang di wajibkan bagi seluruh umat islam yang mampu melaksanakannya. Haji dalam rukun Islam merupakan rukun Islam yang ke ....a. 1b. 2c. 3d. 4e. 5 20. Awal pelaksanaan inti ibadah haji yaitu pada saat umat Islam bermalam di Mina. Dalam kalender Hijriyah, bermalam di Mina di mulai pada tanggal ....a. 11 Dhzulhijahb. 7 Dhzulhijahc. 9 Dhzulhijahd. 8 Dhzulhijahe. 10 Dhzulhijah 21. Dalam menjalankan ibadah haji umat Islam harus melaksanakan seluruh rangkaian rukun haji, salah satunya adalah berjalan di mulai dari Shafa ke Marwah sebanyak 7 kali, yang dinamakan …a. Ifadahb. Tahalulc. Thowafd. Ihrame. Sa'i 22. Perhatikan ayat al quran di bawah ini!Ù„َبَّÙŠْÙƒَ اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù„َبَّÙŠْÙƒَ، لاَ Ø´َرِÙŠْÙƒَ Ù„َÙƒَ Ù„َبَّÙŠْÙƒَ، Ø¥ِÙ†َّ الْØ­َÙ…ْدَ ÙˆَالنِّعْÙ…َØ©َ Ù„َÙƒَ ÙˆَالْÙ…ُÙ„ْÙƒَ لاَ Ø´َرِÙŠْÙƒَ Ù„َÙƒَBacaan tersebut merupakan lafat yang khusus dan khas dilafalkan oleh jama'ah haji yang dinamakan dengan lafal …a. Talbiyah. 23. Pak Siraj melaksanakan Salah satu rukun haji yang mewajibkan ia sebagai jama'ah haji untuk hadir di padang Arafah pada tanggal 9 Dhulhijjah dari tergelincirnya matahari hingga terbenam. Rukun haji yang sedang di kerjakan pak Siraj dinamakan …a. Wukuf. 24. Memotong rambut kepala sebagian atau seluruh minimal 3 helai rambut dalam ibadah haji adalah salah satu rukun haji yang dinamakan …a. Tamattu'.d. Qiran. 25. Haji bersal dari bahasal dari bahasa arab yang mempunyai makna ....a. Menyengaja atau Berusaha dengan Berserah atau pasrah. 26. Perhatikan potongan ayat Al Quran berikut ini!ÙˆَÙ„ِÙ„َّÙ‡ِ عَÙ„َÙ‰ ٱلنَّاسِ Ø­ِجُّ ٱلْبَÙŠْتِ Ù…َÙ†ِ ٱسْتَØَاعَ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ سَبِيلًا ۚPotongan ayat tersebut merupakan penggalan dari Ali-Imran 97, yang berisi mengenai perintah ....a. haji. 27. Thawaf atau mengelilingi Kakbah di mulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula, dan merupakan salah satu rukun haji yang harus di laksanakan, untuk sekali melaksanakan Thawaf dilaksanakan ..... a. 3 kali 11 kali 9 kali 7 kali 5 kali putaran. 28. Segala sesuatu yang wajib dikerjakan pada saat kita melaksanakaan ibadah haji merupakan pengertian….a. sunnah hajib. syarat wajib hajic. rukun hajid. syarat sah hajie. wajib haji 29. Secara Bahasa, Haji mempunyai makna menyengaja atau menuju suatu tempat. Tempat yang dimaksud yaitu …a. Masjidil Aqsab. Gua Hirac. Masjid Nabawid. Masjidil Harame. Bukit Tursina 30. Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar jamaah haji yang sedang melakukan ibadah jumrah yang benar yaitu ... 31. Tempat para jama'ah haji untuk melakukan wukuf yaitu …a. Madinahb. Minac. Muzdalifahd. Arafahe. Masjidil haram 32. Denda yang wajib dilaksanakan oleh orang yang selama menunaikan haji dan umroh, karena melanggar larangan haji atau meninggalkan wajib haji yaitu dengan....a. shalat sunnah 40 rakaatb. membayar dan/menyembelih hewanc. membayar zakatd. berpuasa beberapa harie. membayar fidyah 33. Lari-lari kecil yang dilakukan oleh para calon jamaah haji dari bukit Safa ke bukit Marwah mengingatkan kita pada kisah …a. Siti Khadijahb. Siti Fatimahc. Siti Hajard. Siti Masitahe. Siti Sarah 34. Jenis thawaf di bawah ini yang dilakukan ketika kita akan meninggalkan Mekkah yaitu thawaf…a. ihramb. qudumc. sunnahd. ifadahe. wada 35. Mabit di Mina untuk melontar jumroh merupakan salah satu rukun yang harus dikerjakan oleh setiap jamaah Haji, pekerjaan melontar ini merupakan napak tilas dari nabi Ibrahim as. Hikmah dari perintah melontar jumroh ini salah satunya yaitu …a. manusia senantiasa memiliki ketergantungan akan tuhannyab. bentuk peperangan kita kepada iblis yang selalu menggoda kita untuk bermaksiatc. perjuangan hidup penuh optimistis dan pantang menyerahd. bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih apa yang kita inginkane. selalu berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT 36. Jenis thawaf di bawah ini yang dilakukan ketika pertama kali memasuki Masjidil Haram disebut thawaf ….a. tamattu’b. qudumc. wadad. ifadahe. nadzar 37. Segala sesuatu yang harus dikerjakan ketika melaksanakaan ibadah haji merupakan pengertian….a. sunnah hajib. syarat wajib hajic. rukun hajid. syarat sah hajie. wajib haji 38. Di bawah ini yang tidak termasuk rukun haji yaitu …a. tahalulb. tamattu’c. thawafd. ihrame. sa’i 39. Batas tempat mengenakan pakaian ihram untuk melaksanakaan ibadah haji dinamakan …a. sa’ib. thawafc. miqat makanid. miqat zamanie. wukuf 40. Haji secara bahasa artinya menyengaja atau menuju suatu tempat. Adapun tempat yang dimaksud dalam makna pengertian haji tersebut yaitu …a. Masjidil Aqsab. Gua Hirac. Masjid Nabawid. Ka’bahe. Masjidil Haram Kunci Jawaban Soal PAI SMA Bab Ibadah Haji dan Umrah1 D 11 E 21 E 31 D2 A 12 B 22 E 32 B3 B 13 E 23 E 33 C4 A 14 D 24 B 34 E5 E 15 D 25 C 35 B6 D 16 B 26 E 36 B7 D 17 D 27 D 37 C8 B 18 B 28 C 38 B9 C 19 E 29 D 39 C10 D 20 D 30 A 40 DOrang Lain Juga Membuka 1. Demikian soal dan jawaban pilihan ganda maple PAI SMA SMK tentang ibada haji dan umrah beserta kunci jawabab/pembahasan. Semoga bermanfaat bagi pembaca. LINK DOWNLOAD soal sudah kami sediakan di bawah ini jika pembaca hendak mengunduh atau mendownload soal pendidikan agama islam dan budi pekerti tersebut.

Kumpulanpertanyaan yang sering ditanyakan mengenai haji dan umrah beserta jawabannya. 15 soal essay tentang haji dan Soal Essay Tentang Haji Dan Jawabannya. Tentang WordPress

Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Haji dan Umrah1. Segala sesuatu yang menjadikan seseorang wajib menunaikan ibadha haji disebut syarat wajb haji. Berikut ini termasuk syarat wajib hajia. Berakalb. Thawaf ifadhahc. Ihram dari miqatd. Bermalam di minaJawabana. Berakal2. Thawaf adalah menglelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. thawaf menjadi rukun haji dinamanyakan thawaf….a. Qudumb. Ifadhahc. Wada’d. NadzarJawabanb. Ifadhah3. Sa’I termasuk salah satu dari rukun haji yang dalam pelaksanaannya dikerjakan setelah…a. Thawafb. Wukufc. Ihramd. TahalulJawabana. Thawaf4. Tebusan yang dilakukan apabila kita melakukan pelanggaran dalam ibadah haji disebut ....a. Dendab. Damc. Sangsid. PeringatanJawaband. Peringatan5. Cara melakukan ibadah haji yang tidak terkena dam adalah ....a. Tamattub. Qiranc. Tatawud. IfradJawabana. Tamattu6. Batas mulai ibadah haji dan umrah ialah ...a. Miqat kaunib. Miqat makanic. Miqat zamanid. YalamlamJawabanb. Miqat makani7. Perbedaan rukun haji dan umrah adalah ...a. Talbiyahb. Tahalulc. Wukuf di Arafahd. Tawaf wadaJawabanc. Wukuf di Arafah8. Termasuk wajib waktu umrah adalah ...a. Bercukurb. Ihram dari miqatc. Wukuf di Arafahd. Bermalam di MuzdalifahJawabanb. Ihram dari miqat9. Selain ibadah haji,yang harus di lakukan di tanah suci Mekah ialaha. Ibadah umrahb. Kurbanc. Ibadah shaum nazard. TawafJawabana. Ibadah umrah10. Hukum ibadah umrah ialaha. Sunahb. Fardu ainc. Fardu kifayahd. MubahJawabanb. Fardu ain11. Berikut yang bukan termasuk syarat wajib umroh ialaha. Dipenuhi syarat syaratnyab. Berakal sehatc. Muslim atau beragama islamd. Dewasa atau baligJawabana. Dipenuhi syarat syaratnya12. Mampu atau istilah dalam ibadah umroh termasuka. Syarat sah umrohb. Rukun umlohc. Syarat wajib umrohd. Sunah umrohJawabanc. Syarat wajib umroh13. Tersedianya alat transportasi yang memada walau sewa termasuk bagiana. Syarat sah umrohb. Wajib umrohc. Sunah umrohd. Rukun umrohJawabanc. Sunah umroh 45Soal tentang Haji dan Jawabannya (Essay, Pilihan Ganda) - HOTS - Hallo sahabat Yomanamoy, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 45 Soal tentang Haji dan Jawabannya (Essay, Pilihan Ganda) - HOTS, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Soal PAI, yang kami tulis ini dapat anda pahami Teks Jawaban lebih banyak tentang haji Wada yang dilakuukan Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada tahun ke sepuluh hijriah menuntut untuk melihat kembali hadits-hadits yang menjelaskan haji tersebut serta menyimak kitab-kitab yang menjelaskan rincian dan hukumnya serta pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya. Kitab-kitab seputar ini banyak, akan tetapi kami akan jelaskan beberapa di antaranya yang terpenting sebagai berikut Penjelasan tentang hadits Jabir tentang tata cara haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam, karangan Syekh Muhamad bin Saleh Utsaimin rahimahullah. Penjelasan hadits Jabir tentang tata cara haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Syekh Abdullah bin Jibrin rahimahullah. Haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana diriwayatkan radiallahu anhu, karangan Syekh Muhamad bin Nashirudin Albany rahimahullah. Haji Wada, karangan Syekh Muhamad Zakaria Al-Kandahlawi. Khutbah Wada, Fawaid Wa Faraid, karangan DR. Muhamad Abdul Ghani. Di antaranya apa yang ditulis oleh Ibnu Qayim dalam kitabnya yang berharga Zaadul Maad Fi Hadyi Khairil Ibad’ Bab tentang tata cara haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam, 2/97-285. Kami akan sampaikan di sini hadits Jabir bin Abdillah sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim rahimahullah dalam shahihnya. Membaca hadits ini cukup memberikan gambaran secara umum tentang kejadian agung tersebut dalam kehidupan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dari Ja’far bin Muhamad, dari bapaknya, dia berkata, Kami datang menemui Jabir bin Abdillah. Lalu dia bertanya tentang orang-orang yang hadir hingga sampai kepada saya, maka saya katakan, Aku adalah Muhamad bin Ali bin Husain. Lalu tangannya diturunkan di atas kepalakku, lalu copot kancing atas dan bawah baju, lalu dia letakkan tangannya di dadaku, dan ketika itu aku masih anak muda, lalu dia berkata, “Selamat datang wahai keponakanku, bertanyalah yang kamu inginkan.” Lalu aku bertanya kepadanya, dan dia buta, kemudian datanglah waktu shalat, lalu dia bangkit dengan pakaiannya dan berselimut dengannya, setiap kali dia letakkan di pundak, kedua ujungnya melorot karena kecilnya. Sementara itu selendangnya diletakkan disampingnya, kemudian dia shalat mengimami kami. Maka aku katakan kepadanya, “Beritahukan kepadaku tentang haji Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” Beliau memberi isyarat angka Sembilan dengan jari tangannya, lalu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tinggal di Madinah selama Sembilan tahun tidak melakukan haji, kemudian dia mengizinkan orang-orang untuk melaksanakna haji pada tahun ke sepuluh. Lalu beliau mulai ihram dan melantunkan kalimat tauhid, لَبَّيْكَ اللهُمَّ ، لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ ، وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ “Aku penuhi panggilanMu Ya Allah, Aku penuhi panggilanMu, Tidak ada sekutu bagiMu. Aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan adalah milikMu. Tidak ada sekutu bagiMu.” Maka orang-orang pun mengucapkan kalimat yang beliau ucapkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak sedikitpun melarang mereka dari hal tersebut. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terus dalam talbiahnya.” Jabir radiallahu anhu melanjutkan berkata, “Ketika itu kami tidak niat selain haji ifrad, kami belum mengenal umrah haji tamatu. Hingga akhirnya kami tiba di Baitullah bersama beliau. Lalu beliau mengusap rukun Hajar Aswad, kemudian ramal berjalan cepat selama tiga putara, kemudian berjalan biasa pada empat putaran berikutnya. Kemudian beliau mendekat ke Maqam Ibrahim lalu membaca وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى سورة البقرة 125 Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat.” QS. Al-Baqarah 125 Lalu dia menjadikan maqam Ibrahim antara dirinya dengan Ka’bah. Bapakku berkata, dan aku yakin apa yang dia sebutkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Beliau shalat dua rakaat dengan membaca Qul huwallahu ahad dan Qul yaa ayyuhal kaafirun. Kemudian beliau kembali menuju Hajar Aswad dan mengusapnya. Lalu keluar pintu Masjid menuju Shafa. Ketika mendekati bukit Shafa, beliau membaca, إِنَّ الصَّفَا والْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ سوة البقرة 158 “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah.” Qs. Al-Baqaarah 125 Kemudian membaca أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ “Aku mulai dengan apa yang Allah mulai bukit Shafa.” Beliau mulai sai dari Shafa, kemudian mendakitnya. Ketika mulai terlihat Ka’bah, maka beliau menghadap kiblat, lalu beliau mengucapkan kalimmat tauhid dan takbir dengan membaca, لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ “Tidak ada tuhan yang disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada tuhan yang disembah kecuali Allah semata. Dia menunaikan janjiNya, membela hambaNya dan sendiri dalam mengalahkan pasukan musuh.” Kemudian beliau berdoa di antara itu, hal itu dia lakukan sebanyak tiga kali. Kemudian beliau turung dari bukit Shafa berjalan menuju Marwah, hingga ketika kakinya turun di wadi lembah dia berlari, lalu setelah naik lagi, dia berjalan kembali, lalu dia melakukan di Marwah apa yang dia lakukan di Shafa, hingga akhi putarannya di Marwah. Lalu beliau bersabda, “Seandainya nanti aku masih mengalami apa yang pernah aku alami kini, niscaya aku tidak akan membawa hadyu, dan aku jadikan ihramnya untuk umrah tamatu. Siapa di antara kalian yang tidak membawa hadyu, hendaknya bertahallul dan menjadikannya ihramnya sebagai ihram umrah.” Lalu Suraqah bin Malik bin Ju’syum bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah berlaku untuk tahun ini saja atau untuk selamanya?” Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memasukkan jari jemarinya satu sama lain dan berkata, Umrah masuk dalam haji’ beliau ucapkan dua kali, Tidak, untuk selamanya.’ Lalu Ali bin Abi Thalib dari Yaman dengan onta Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia mendapati Fatimah radiallahu anha termasuk yang sudah tahallul dan memakai pakaian yang dicelup serta memakai celak mata, lalu dia mengingkarinnya, maka dia berkata, “Ayahku memerintahkan aku demikian.” Ali berkata, Lalu aku pergi menemui Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam karena merasa gusar atas apa yang diperbuat oleh Fatimah seraya meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terkait apa yang dia sampaikan, aku sempaikan kepada beliau bahwa aku mengingkarinnya. Maka beliau bersabda, “Dia Fatimah benar, dia benar. Apa yang engkau katakan ketika engkau niat haji?” Aku berkata, “Ya Allah, aku niat ihram sebagaimana niatnya RasulMu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya, aku membawa hadyu, maka engkau tidak boleh tahallul,” Hady yang dibawa oleh Ali berasal dari Yaman dan yang dibawa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berjumlah seratus. Maka orangg-orang bertatahallul dan memendekkan rambutnya, kecuali Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan orang-orang yang membawa hadyu. Ketika datang hari Tarwiyah, mereka menuju Mina, lalu mereka ihram untuk haji, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengendarai kendaraannya, lalu beliau shalat di sana; Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Shubuh. Kemudian beliau diam sejenak hingga matahari terbit. Beliau berpesan agar dibuatkan tenda dari bulu binatang di Namirah Muzdalifah. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berjalan. Saat itu orang-orang Quraisy meyakini Rasulullah shallallahu alaihi wa salla akan wukuf di Masy’aril haram muzdalifah sebagaimana kaum jahiliah melakukannya. Namun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewatinnya hingga tiba di Arafah. Di Namirah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sudah mendapat tenda didirikan, lalu beliau singgah di sana. Tatkala matahari tergelincir, beliau minta dihadirkan Quswa onta tunggangannya, lalu hewan itu membawanya hingga beliau mendatangi wadi tanah landai. Kemudian beliau berkhutbah dan berkata, إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا ، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا ، أَلَا كُلُّ شَيْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَيَّ مَوْضُوعٌ ، وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ ، وَإِنَّ أَوَّلَ دَمٍ أَضَعُ مِنْ دِمَائِنَا دَمُ ابْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ ، كَانَ مُسْتَرْضِعًا فِي بَنِي سَعْدٍ فَقَتَلَتْهُ هُذَيْلٌ ، وَرِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ ، وَأَوَّلُ رِبًا أَضَعُ رِبَانَا رِبَا عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ ، فَاتَّقُوا اللهَ فِي النِّسَاءِ ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللهِ ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ ، وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ ، فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ ، وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ، وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ ، كِتَابُ اللهِ ، وَأَنْتُمْ تُسْأَلُونَ عَنِّي ، فَمَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ؟ قَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ ، فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ ، يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ ، اللهُمَّ اشْهَدْ ، اللهُمَّ اشْهَدْ ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ . “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian haram diganggu, sebagaimana mulianya hari kalian ini dan mulianya bulan kalian ini, di negeri kalian ini. Ketahuilah, sesungguhnya semua perkara jahiliah digugurkan, darah yang ditumpahkan pada masa jahiliah digugurkan tidak diberlakukan hukum qishash, kafarat, dll. Darah pertama yang tumpah dan aku gugurkan adalah darah Ibnu Rabiah bin Harits, dahulu dia disusukan di Bani Saad, lalu dibunuh oleh Huzail. Riba pada masa jahilah digugurkan, riba pertama yang aku gugurkan adalah riba Abas bin Abdulmuthalib, semuanya digugurkan. Bertakwalah kepada Allah terhadap isteri, sesungguhnya kalian mengambil mereka sebagai amanah Allah, kalian halalkan kehormatan mereka dengan kalimat Allah, hak kalian yang menjadi kewajiban mereka adalah tidak mengizinkan seorang pun yang tidak dia suka menempati alas khusus kalian. Jika mereka para isteri melakukan hal itu, kalian para suami maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Hak mereka yang menjadi kewajiban kalian memberi nafkah dan memberi pakaian yang ma’ruf. Aku tinggalkan di antara kalian sesuatu yang tidak akan membuat kalian tersesat apabila berpegang teguh dengannya; Kitabullah. Kalian bertanya kepada, apa yang akan kalian katakan? Mereka berkata, ,”Kami bersaksi bahwa engkau telah sampaikan Islam dan tunaikan nasehat.” Maka beliau tunjukkan jari telunjuknya ke langit dan di arahkan ke orang-orang, “Ya Allah, saksikanlah, ya Allah, saksikanlah.” Sebanyak tiga kali. Kemudian dikumandangkan azan, lalu iqamah, kemudia beliau shalat Zuhur, lalu iqamah lagi kemudian beliau shalat Ashar, beliau tidak shalat apapun di antara kedua shalat itu. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengendarai hewannya hingga tiba di tempat wukufnya. Ditambatkan Qushwa ontanya di bebatuan, sementara jalan pejalan kaki ada di hadapannya dan beliau menghadap kiblat. Beliau terus wukuf hingga matahari terbenam. Saat cahaya kekuningan menghilang dan matahari pun terbenam, beliau memboncengkan Usamah di belakangnya, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggesah Al-Qushwa hingga lehernya tercekik oleh talil kekangnya dan kepalanya nyaris menyentuh tempat naik pelana, maka beliau berkata, “Wahai manusia, tenanglah, tenanglah” Setiap kali melewati bebukitan, beliau mengendurkan sedikit tarikan kekangnya hingga hewannya dapat mendaki. Hingga akhirnya beliau tiba di Muzdalifah. Di sana beliau shalat Maghrib dan Isya dengan sekali azan dan dua kali iqamah, beliau tidak bertasbih di antara keduanya sedikitpun. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berbarig tidur hingga terbit fajar. Lalu beliau shalat Fajar ketika telah jelas masuk waktu shubuh, didahului azan dan iqamah. Kemudian beliau mengendarai Al-Qushwa hingga tiba di Masy’aril Haram tengah Muzdalifah, maka beliau menghadap kiblat, lalu berdoa, bertakbir, bertahlil dan mengucapkan kalimat-kalimat tauhid. Beliau terus berada di sana hingga sinar mulai terang, maka beliau berangkat sebelum matahari terbit. Beliau memboncengkan Fadhl bin Abbas, dia adalah orang yang rambutnya, berkulit putih dan tampan. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berangkat, lewatlah beberapa wanita yang berlarian. Fadhl memandangi mereka, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meletakkan tangannya di wajah Fadhl kemudian Fadhl mengalihkan wajahnya dan melihat di arah lain, kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengalihkan tangannya dari sisi lain ke wajah Fadhl untuk mencegah wajahnya memandang dari arah lain. Hingga akhirnya beliau tiba di Wadi Muhasir, beliau berjalan lebih cepat, kemudian beliau menempuh jalan tengah yang lurus menuju jumrah kubra jumrah Aqabah, sehingga beliau mendatangi jumrah yang berada di bawah pohon, kemudian beliau melotar sebanyak tujuh lontaran seraya bertakbir pada setiap lontaran. Batu lontaran sebesar kerikil yang dapat dijentikkan, beliau melontar dari arah wadi posisi Ka’bah di sebelah kiri dan Mina di sebelah kanan. Kemudian beliau berangkat menuju tempat penyembelihan hewan, lalu beliau Menyembelih 63 hewan sembelihan dengan tangannya, kemudian sisanya beliau serahkan kepada Ali dan beliau ikutsertakan dalam hadyunya. Kemudian beliau meminta sebagian daging onta, lalu dimasukkan ke dalam panci dan dimasak, maka keduanya memakannya dan meminum maraqnya masakan berkuah. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengendarai hewannya dan berangkat menuju Ka’bah Baitullah, lalu beliau shalat Zuhur di Mekah, kemudian beliau mendatangi Bani AbdulMuthalib yang sedang menimba air zamzam, lalu beliau berkata, Berikan kami minum wahai Bani AbdulMuthalib, kalau seandainya tidak khawatir orang-orang ikut-ikutan menimba seperti kalian, aku akan ikut menimba bersama kalian. Maka, mereka memberi beliau sewadah air zamzam, maka beliaupun minum darinya.” Syekh Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah telah meriwayatkan 144 pelajaran dari hadits ini, antara pelajaran dalam bidang fiqih, akidah, akhlak dan pendidikan. Kami simpulkan dalam beberapa pelajaran berikut ini. Beliau berkata, “Di antara pelajaran dalam hadits ini adalah Haji yang dilaksanakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam terjadi pada tahun 10 H. Para sahabat, baik laki maupun perempuan, adalah orang yang paling bersungguh-sungguh menuntut ilmu dari beliau, berdasarkan riwayat, Sesungguhnya Asma binti Umais melahirkan Muhamad bin Abu Bakar, maka dia mengutus seseorang untuk bertanya apa yang harus dia perbuat.” Menuntut ilmu tidak khusus bagi laki-laki saja, sebagaimana laki-laki disyariatkan menuntut ilmu, bahkan menjadi fardhu ain kewajiban setiap individu Jika ibadahnya tidak dapat terlaksana dengan baik kecuali dengannya, maka hal itu menjadi wajib baginya, maka wajib baginya, begitu juga berlaku bagi wanita, tidak ada bedanya. Hendaknya seseorang menghadirkan dalam hatinya bahwa ketika dia datang ke Mekah lalu melakukan ihram, hal itu semata-mata untuk memenuhi panggilan Allah Taala. Firman Allah Taala, وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ سورة الحج 27 “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” QS. Al-Hajj 27. Seruang atas perintah Allah, tak merupakan seruan Allah. Dia yang menyerukan, maka saya memenuhi seruannya seraya mengatakan, Labbaika allahumma labbaik’…. Talbiah tak lain berisi tauhid yang murni. Karena seseorang berkata, Labbaika allahumma labbaika’ Labbaika adalah jawaban dari sebuah panggilan. Karena itu, jika salah seorang dari kita ada yang memanggilnya, maka dia akan berkata, labbaika’. Kata labbaika’ adalah bentuk ganda dalam bahasa Arab, yang dimaksud di sini adalah pengulangan. Pakar nahwu tata bahasa Arab menyebutkan bahwa kalimat ini dimasukkan dalam bentuk mutsanna ganda, maknanya adalah banyak’. Seakan-akan anda berkata, Ya Tuhan, ini adalah jawaban setelah jawaban.’ Diulan sebagai bentuk penguatan. Pujian kepada Allah Taala atas kemuliaan dan kenikmatanNya. Dialah pemilik keutamaan tersebut. وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ سورة النحل 53 “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya.” QS. An-Nahl 53 Seyogyanya bagi jamaah haji atau umrah apabila tiba di Mekah segera berangkat ke Masjidilharam untuk melakukan tawaf, karena itulah tujuan utamanya. Jangan sampai yang bukan menjadi tujuan utama didahulukan. Tapi yang menjadi tujuan utamalah yang seharusnya didahulukan atau yang lainnya. Kesungguhan para sahabat radiallahu anhum untuk mengetahui apa yang diperbuat Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mereka ikuti. Sunah, sebagaimana diwujudkan dalam perbuatan, juga diwujudkan dalam bentuk meninggalkan. Apabila ada sebab untuk dilakukan Nabi shallallahu alaihi wa sallam namun beliau tidak melakukannya, menunjukkan bahwa sunah dalam hal tersebut adalah ditinggalkan. Hendaknya, saat anda melakukan sai, anda menghadirkan perasaan bahwa anda sangat membutuhkan rahmat Allah Azza wa Jalla, sebagaimana halnya dahulu Ibu Ismail radiallahu anha sangat membutuhkan rahmat Allah Taala. Seakan-akan anda sedang meminta tolong kepadaNya akibat pengaruh dosa dan berbagai dampaknya. Baiknya pengajaran dan dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada kebaikan. Pengajaran hendaknya dengan ucapan dan perbuatan, berdasarkan sabdanya, فشبك رسول الله صلى الله عليه وسلم أصابعه واحدة في الأخرى وقال دخلت العمرة في الحج “Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memasukkan jari jemarinya satu sama lain dan berkata, Umrah masuk dalam haji” Riba telah digugurkan seluruhnya, maka tidak boleh diambil apapun alasannya. Riba yang telah tetap dalam tanggungan seseorang, tidak boleh diambil, walaupun dia melakukan akad sebelum masuk Islam atau sebelum tahu hukumnya. Adapun yang sudah terlanjur dia pegang, lalu seseorang mendapatkan nasehat dan ilmu dari Allah tentang keharamannya, tidak diharuskan baginya untuk membebaskan diri darinya, akan tetapi yang masih ada menjadi tanggungan orang lain, maka taubat darinya tidak sempurna kecuali dengan meninggalkannya dan tidak menggenggamnya. Penjelasan tentang keadilan Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana tampak dalam zahir sabdanya, “Riba jahiliah digugurkan. Dan riba pertama yang aku gugurkan adalah riba kami, riba Abas bin Abdulmuthalib, maka sesungguhnya dia digugurkan.” Maka perkara pertama yang beliau berantas dari perkara jahiliah adalah apa yang berkaitan dengan perkara kerabatnya. Hal ini sebagaimana yang beliau nyatakn dalam sebuah hadits, “Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhamad mencuri, sungguh akan aku potong tangannya.” Demikianlah, wajib bagi seseorag untuk menegakkan keadilan, tidak membedakan apakah dia kerabat atau orang jauh, kaya atau miskin, kuat atau lemah. Manusia berada di bawah satu hukum, seseorang tidak diistimewakan di depan hukum selain keistimewaan yang Allah berikan kepadanya. Di dalamnya terdapat isyarat bahwa yang dituntut mencari rizki dan memenuhi kebutuhan sandang adalah laki-laki suami, berdasarkan firmanNya, ولهن عليكم رزقهن وكسوتهن بالمعروف “Dan hak mereka para wanita atas kamu semuanya rizki dan pakaian secara makruf.” Adapun wanita, maka tuntutannya adalah tetap di rumahnya untuk memperbaiki urusannya, urusan suami dan anak-anaknya. Inilah yang dilakukan generasi salafusaleh ridhwanullahi alaihim. Dalam hadits ini terdapat dorongan untuk berpegang teguh terhadap Kitabullah dan kembali kepadanya dan bahwa dengannya terdapat perlindungan dari segala keburukan. Jika ada yang bertanya, Apa yang anda katakan tentang sunah yang secara tegas tidak terdapat disebutkan dalam Al-Quran. Kami katakan, Semua sunah yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa salalm, maka dia pada hakekatnya terdapat dalam Al-Quran. Allah Ta’ala berfirman, لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ سورة الأحزاب 21 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik.” QS. Al-Ahzab 21 Dia juga berfirman, وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ سورة الحشر 7 “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.” QS. Al-HAsyr 7 قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّون اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ سورة آل عمران 31 “Katakanlah "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Ali Imron 31 فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ سورة الأعراف 158 “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya kitab-kitab-Nya dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk." QS. Al-A’raf 158 Maka, semua sunah yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ajarkan, hakekatnya dia berasal dari Al-Quran, akan tetapi hal itu tidak harus diwujudkan dengan menyebutnya secara khusus. Pengakuan para sahabat radiallahu anhum atas jasa Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan perkataan mereka, “Kami bersaksi, bahwa engkau telah menyampaikan, menunaikan dan memberi nasehat.” Persaksian yang diucapkan para sahabat radiallahu anhum ini wajib pula dipersaksikan oleh setiap muslim, bahwa kita pun bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menunaikan tugasnya dan menyampaikan nasehatnya. . Bolehnya memberikan isyarat ke tempat keberadaan Allah Azza wa Jalla, yaitu dilangit. Tapi apakah tempat itu melingkupinya? Jawabannya tidak. Akan tetapi, KursyNya seluas langit dan bumi, Dialah yang Maha Suci berada di atas langit yang Dia ciptakan, di atas ArasyNya, Di Maha Tinggi di atas makhlukNya dengan zat dan sifatNya, berdasarkan firman Allah Taala, وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ سورة البقرة 255 “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Baqarah 255 Selayaknya, bahkan semestinya bagi pemimpin menjadi orang yang paling segera melaksanakan apa yang dia perintahkan. Dalilnya adalah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menarik tali kekang ontanya agar jalan perlahan. Beliau tidak mengatakan kepada orang-orang agar tenang berjalan sementara dia biarkan hewan kendaraannya jalan dengan cepat. Tapi beliaulah orang yang pertama melakukannya jalan dengan lambat. Demikianlah halnya pemimpin panutan, apakah dia pemimpin di lapangan atau pemimpin dalam ilmu ulama, wajib baginya bersungguh-sungguh mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, karena dia adalah panutan. Bagusnya perhatian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap siapa yang harus beliau perhatikan, bahkan termasuk kepada hewan. Hal tersebut tampak ketika beliau jalan mendaki, maka beliau melambatkan jalan ontanya sedikit. Hal ini menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada hewan tersebut. Tawadhunya Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang bersedia memboncengkan Fadhl bin Abbas radiallahu anhuma, bukan tokoh masyarakat, begitu juga ketika berangkat dari Arafah menuju Muzdalifah, beliau memboncengkan Usamah bin Zaid radiallahu anhu, padahal dia adalah maula mantan budak nya. Dalam riwayat ini terdapat dalil dermawannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam, karena beliau Menyembelih hadyu seratus ekor onta sebanding dengan 700 ekor kambing. Sementara sekarang banyak orang yang keberatan Menyembelih hayu seekor kambing saja, bahkan kadang dia lebih memilih ibadah yang kurang utama dan meninggalkan yang lebih utama hanya karena ingin tidak mengeluarkan hadyu. Di dalamnya terdapat pelajaran bahwa perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam merupakan teladan, karena ucapan beliau kepada Bani AbdilMuthalib, “Berilah aku minum zamzam wahai Bani Abdulmuthalib, kalau aku tidak khawatir orang-orang menyaingin kalian untuk menimba air zamzam niscaya aku akan menimbanya sendiri.” Karena, jika beliau ikut menimbanya, niscaya hal itu akan menjadi sunah yang diikuti dan akhirnya akan menyaingi mereka Bani Abdulmuthalib dalam mengambil Air Zamzam. Di dalamnya terdapat pelajaran rendah hatinya Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika meminum air Zamzam dari embernya yang biasa dijadikan tempat minum orang-orang. Mereka memberikan ember itu kepada beliau dan beliau minum darinya. rabbil allamin, wa shallallahu wa sallam wa baaroka alaa nabiyyina muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihi ajmaiin.” Diringkas dari kitab Syarh Hadits Jabir bin Abdullah radiallahu anhuma tentang tata cara haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hal. 85-139. Wallahu a’lam. Soal(pilihan ganda) haji dan umrah + jawaban contoh soal pilgan tentang haji dan umrah 1. Muslim atau beragama islam d. Menciptakan persatuan dan kesatuan umat islam di dunia. Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai haji dan umrah beserta jawabannya. Segala sesuatu yang menjadikan seseorang wajib menunaikan ibadha haji disebut loading...Seorang Transgender dan mewakili golongan LGBT bertanya kepada Habib Umar bin Hafizh tentang banyaknya orang yang menghukumi mereka masuk neraka. Foto/tangkapan layar Channel Nabawi TV Seorang Transgender LGBT bertanya kepada Ulama kharismatik asal Yaman, Habib Umar bin Hafizh saat menghadiri Majelis para ulama di Grand Barakah Hotel Ampang, Malaysia, 25 Mei 2023 lalu. Orang yang mengaku Transgender dan mewakili golongan LGBT itu bertanya kepada Habib Umar bin Hafizh tentang banyaknya orang yang menghukumi mereka masuk neraka. "Saya mewakili Transgender ataupun golongan-golongan LGBT, di sini saya ingin tanya dengan Habib sendiri. Kami bukanlah golongan-golongan yang perfect, bukan golongan cakap yang sempurna. Kami banyak buat dosa, kami ingin tanya Habib. Kebanyakan masyarakat telah menghukum kami adalah masuk neraka. Jadi apa pendapat Habib tentang golongan transwomen atau golongan LGBT, sebenarnya kami masih mencari jalan ke Allah," ujar penanya bersuara laki-laki itu seperti dikutip dari kanal YouTube Nabawi TV, 26 Mei Habib Umar bin HafizhBerikut jawaban Habib Umar yang nasabnya tersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Kehadiran Beliau di Malaysia dalam rangka menghadiri acara Multaqo Ulama Internasional Ibrahim 22-27 Mei 2023 yang diselenggarakan di Concorde Hotel di Shah Alam luar dugaan, Habib Umar bin Hafizh menjawab pertanyaan kaum LGBT itu dengan penjelasan yang sarat hikmah dan pelajaran berharga. Jawaban Habib Umar ini diterjemahkan oleh Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid yang memandu Majelis tersebut."Alhamdulillah. Kita semua sadar bahwa dosa itu terbagi dua, ada dosa-dosa besar dan ada dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil ini dapat dihapus oleh Allah dengan banyak melakukan kebaikan. Dan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni kecuali kita bertaubat kepada Allah," kata Habib Umar menyampaikan jawabannya. Habib Umar kemudian meceritakan kisah para perompak. Diceritakan, ada perompak yang mencuri harta sekumpulan kafilah yang sedang melakukan perjalanan. Ketua perompak itu kemudian disuguhi kopi namun ia tidak mau meminumnya. Ketika ditanya alasan mengapa tidak mau minum, si perompak itu menjawab "Saya sedang berpuasa."Orang-orang keheranan sambil berkata, "Engkau sudah mengambil dan merampas hak orang lain, tetapi masih berpuasa." Si perompak itu berkata "Iya, saya melakukan banyak dosa, tapi saya tidak mau memutuskan hubungan saya dengan Allah, maka saya lakukan ibadah agar tetap terhubung kepada Allah," kata si beberapa tahun berlalu, ketua perompak itu didapati sedang berada di Tanah Suci Makkah melaksanakan ibadah Haji. Ia bertemu dengan orang-orang yang pernah dirampoknya. "Kamu sudah berubah daripada yang dulu," ucap seorang dari kabilah yang pernah perompak itu menjawab "Ya, ini adalah buah dari ibadahku yang dulu yang tidak aku putuskan dengan Allah. Inilah buah menghubungkan diri dengan Allah pada waktu itu," Umar kemudian berpesan "Jagalah hubungan dengan Allah, hubungan yang bekelanjutan terus menerus. Jangan putus dengan Allah seperti sholat 5 waktu, lebih baik lagi jika dilakukan berjamaah. Lebih afdhol lagi jika mendapatkan Takbiratul Ihram pertama bersama dengan imam.""Apa yang Allah wajibkan kepada kamu untuk mengeluarkan zakat, tunaikanlah. Dan hendaklah jaga puasa di bulan Ramadhan. Kalau kamu mempunyai kedua orang tua, berbaktilah kepadanya. Berbuat baiklah kepada tetangga. Dan jangan berbuat zalim kepada anak kecil dan orang dewasa," kata Habib Umar memberikan nasihat. Habib Umar melanjutkan "Jika kamu menjaga hubungan kamu kepada Allah dengan amal-amal tadi, maka Allah pasti akan mengambil tangan kamu, menggapai tangan kamu untuk diberi rahmat dan petunjuk oleh Allah." Adapun orang yang menghukum orang lain dengan surga dan neraka, maka tidak satupun manusia yang berhak atau punya otoritas tersebut. Tetapi yang menjadi ukuran untuk mengetahui nasib seseorang itu ada pada pengujung kehidupan umurnya apakah baik atau sebaliknya. Baca Juga Simak video Habib Umar bin Hafizh ketika menjawab pertanyaan seorang Transgender di Malaysia Diunggah Channel YouTube Nabawi TV 26 Mei 2023 rhs Beliauterus melanjutkan, "Barangsiapa menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya. Sungguh, aku telah merasakannya." Kemudian beliau menyebut sejumlah nama dari orang-orang yang dikenal berbakti kepada orang tua disertai kisah bahagianya, berkat orang tua tentunya.

Kumpulan Soal Pilgan Materi Haji dan Umrah14. Berikut yang tidak termasuk perkara rukun umroh ialaha. Ihramb. Tawafc. Wukufd. Sa'iJawabanc. Wukuf15. Memotong sebagian rambut termasuka. Rukun umrohb. Wajib umrohc. Sunah umrohd. Syarat sah umrohJawabanb. Wajib umroh16. Berikut yang termasuk wajib umroh adalaha. Hadir di Muzdalifahb. Ihram dan miqatc. Melontarkan tiga jamrahd. Tawaf wadakJawabanb. Ihram dan miqat17. Tidak melanggar larangan umrah termasuka. Rukun umrahb. Wajib umrahc. Sunah umrahd. Syarat wajib umrahJawabanb. Wajib umrah18. Berikut yang tidak termasuk larangan umroh adalaha. Memakai kain yang berjahitb. Memakai wangi wangianc. Memakai harum haruman untuk laki lakid. Membaca doa sewaktu tawafJawabana. Memakai kain yang berjahit19. Pelaksanaan haji dilaksanakan pada bulana. Zulqhaidahb. Zulhijahc. Sya'band. MuharrahamJawabanb. Zulhijah20. Perintah haji merupakan salah satua. Rukun imanb. Rukun Ihsanc. Rukun ibadahd. Rukun IslamJawaband. Rukun Islam21. Secara bahasa haji berartia. Melakukanb. Membiasakanc. Memaksakand. MenyengajaJawaband. Menyengaja22. Berikut yang bukan rangkaian dari pelaksanaan haji ialaha. Puasa araffahb. Wukufc. Sa'id. TawafJawabana. Puasa araffah23. Segala sesuatu yang harus dilaksanakan pada saat ibadah haji merupakan pengertiana. Sarat wajib hajib. Sarat sah hajic. Rukun hajid. Wajib hajiJawabanc. Rukun haji24. Melaksanakan ibadah haji merupakan rukun Islam yang kea. Satub. Duac. Tigad. LimaJawaband. Lima25. Berikut ini yang tidak termasuk cara pelaksanaan haji adalaha. Ifradb. Qiranc. Mabrurd. TamahuJawabanc. Mabrur

Kumpulanpertanyaan yang sering ditanyakan mengenai haji dan umrah beserta jawabannya. Bagaimana membatalkan haji dengan alasan pribadi. Download Soal Tematik Kelas 1 Semester 2 Tema 8 Subtema 3 Peristiwa Alam Penghujan Edisi Terbaru Matematika Kelas Satu Buku Pelajaran Belajar Menghitung

Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Ibadah Haji1. Melaksanakaan ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke….a. satub. duac. tigad. empate. limaJawabane. lima2. Haji secara bahasa artinya menyengaja atau menuju suatu tempat. Tempat yang dimaksud adalah….a. Gua Hirab. Ka’bahc. Masjid Harame. Masjidil AqsaJawabanb. Ka’bah3. Kewajiban melaksanakaan ibadah haji mulai disyari’atkan pada tahun … keenamb. kelimac. keempatd. ketigae. keduaJawabana. keenam4. Berikut ini yang tidak termasuk tata cara pelaksanaan ibadah haji adalah ….a. ifradb. qiranc. mabrurd. tamattu’e. sa’iJawabanc. mabrur5. Berikut ini yang tidak termasuk kepada syarat wajib haji adalah ….a. islamb. merdekac. balighd. berakale. mampuJawabanb. merdeka6. Melaksanakaan ibadah umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakaan ibadah haji dinamakan …a. mabrurb. qiranc. tamattu’d. ifrade. ihramJawabanc. tamattu’7. Berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali merupakan salah satu rukun haji dan umrah yang disebut ….a. wukufb. ihramc. thawafd. sa’ie. tamattu’Jawaband. sa’i
pertanyaan tentang haji dan jawabannya
Masihdalam rangka memperingati Pekan Menyusui Dunia yang jatuh setiap 1 hingga 7 Agustus, kumparanMOM sengaja mengumpulkan 101 (iya, seratus satu!) pertanyaan seputar ASI dan menyusui yang sangat umum, terlepas dari apa yang mungkin ada di pikiran Anda. Tentu saja beserta jawabannya. Mulai dari kenapa ASI merupakan yang terbaik untuk bayi, apa
Masalah-masalah yang Sering Ditanyakan Seputar Haji Resonansi Berkata pengarang –semoga Allah menjaganya- Maka pada setiap tahun di musim haji, orang-orang melontarkan banyak pertanyaan mengenai hukum-hukum haji dan manasiknya, baik yang disampaikan sebelum musim haji, ataupun pada hari-hari pelaksanaannya. Telah menjadi jelas bagiku dari pengalaman-pengalaman yang telah berjalan, bahwa terdapat masalah-masalah yang seringkali dipertanyakan, seperti dalam hukum-hukum umrah. Hal ini menjadi indikasi kuat akan bobot kebutuhan mengenai persoalan tersebut. Kebimbangan sempat menginggapi pikiranku, antara saat ini atau di lain waktu, untuk aku himpun masalah-masalah ini, dan aku jelaskan hukum-hukumnya. Sebagian ikhwah –semoga Allah mengaruniakan mereka pahala- mendorongku untuk mengerjakannya, maka aku bertekad –dengan bertawakkal kepada Allah Ta’ala- untuk mengimpun masalah-masalah ini setelah musim haji tahun 1422 H. Lalu di dalamnya aku tambahkan materi-materi yang menurutku –sesuai ijtihadku- mendesak untuk disampaikan. Kesemuanya disampaikan dengan bahasa yang jelas dan disertai argumentasi yang berdasarkan pendapat-pendapat yang paling mengemuka, di dalam persoalan-persoalan yang mengandung puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas penutup para nabi dan rasul, nabi kita Muhammad bin Abdillah, beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang berjalan di atas manhaj beliau dan mengikuti jejaknya hingga hari pembalasan .....Amma ba’du Maka pada setiap tahun di musim haji, orang-orang melontarkan banyak pertanyaan mengenai hukum-hukum haji dan manasiknya, baik yang disampaikan sebelum musim haji, ataupun pada hari-hari pelaksanaannya. Telah menjadi jelas bagiku dari pengalaman-pengalaman yang telah berjalan, bahwa terdapat masalah-masalah yang seringkali dipertanyakan, seperti dalam hukum-hukum umrah. Hal ini menjadi indikasi kuat akan bobot kebutuhan mengenai persoalan tersebut. Kebimbangan sempat menginggapi pikiranku, antara saat ini atau di lain waktu, untuk aku himpun masalah-masalah ini, dan aku jelaskan hukum-hukumnya. Sebagian ikhwah –semoga Allah mengaruniakan mereka pahala- mendorongku untuk mengerjakannya, maka aku bertekad –dengan bertawakkal kepada Allah Ta’ala- untuk mengimpun masalah-masalah ini setelah musim haji tahun 1422 H. Lalu di dalamnya aku tambahkan materi-materi yang menurutku –sesuai ijtihadku- mendesak untuk disampaikan. Kesemuanya disampaikan dengan bahasa yang jelas dan disertai argumentasi yang berdasarkan pendapat-pendapat yang paling mengemuka, di dalam persoalan-persoalan yang mengandung ini masih sangat relevan untuk ditambahkan dan dilengkapi, terkadang pula terdapat perbedaan pendapat dalam menentukan kriteria materi yang dibutuhkan kebanyakan orang. Aku sendiri tidak menyatakan telah mencukupi di dalamnya segala hal yang dibutuhkan oleh pelaksana ibadah umrah dan haji, namun inilah yang sekarang sanggup aku suguhkan. Dan manasik haji seperti juga hukum-hukum syariat lainnya, dibangun atas prinsip kesanggupan dan kemudahan. Bahkan yang demikian itu merupakan kriteria yang menonjol di dalamnya, namun bukan berarti bahwa seorang muslim boleh memudah-mudahkan urusan pelaksanaan manasik haji, sampai terjadi pelanggaran atau keteledoran. Sehingga hal inilah yang menjadikan sebagian orang mempercayakan kepada ahli fatwa ulama mengenai apa yang diperbuatnya. DELAPAN WASIATSebelum aku memulai mengulas masalah-masalah fikih, aku berkeinginan untuk menyampaikan wasiat-wasiat ini, semoga Allah Ta’ala menjadikannya bermanfaat. WASIAT PERTAMA Ikhlas Beribadah untuk Allah SemataMengikhlaskan niat ibadah hanya untuk Allah semata, sebagai persyaratan diterimanya suatu ibadah. Hal itu menjadikan seluruh perbuatan ibadah yang dilakukan hambanya hanya untuk Allah Ta’ala. Termasuk shalat, doa, tawaf, sa’i, dan ibadahnya yang lain, baik yang berbentuk ucapan, perbuatan dan harta yang dibelanjakannya. Jauh dari riya` pamer diri dan sum’ah siar diri, karena Allah Ta’ala tidak menerima amal kecuali yang ikhlash karena Allah semata. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman ] فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً [ [الكهف/110]“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabbnya.” Allah Ta’ala berfirman ] وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّين [ [البينة/5]“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam menjalankan agama.” seorang hamba telah berniat mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala dalam seluruh keadaannya, niscaya hal itu menjadi penyebab bertambahnya kebaikan-kebaikannya, dan menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana yang disinyalir oleh hadits Nabi mengenai hal tersebut. WASIAT KEDUA Mengenal Sifat atas setiap orang yang bertekad melaksanakan ibadah haji untuk mengetahui hukum dan sifat pelaksanaannya. Mengetahui cara berihram, kaifiat tawaf, tehnis bersa’i, dan demikian pula dengan untuk amalan manasik yang lainnya. Karena syarat lain penyebab diterimanya amal adalah –setelah niat ikhlash karena Allah Ta’ala semata sebagaimana yang telah dikemukakan- bersesuaian dengan apa yang telah disyariatkan dalam al-Qur`an atau sesuai atas tuntunan nabi-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka pengetahuan tentang hukum-hukum haji bagi orang yang hendak berhaji merupakan hal yang penting dimana ia berada, agar seorang mukmin dapat beribadah kepada Rabbnya berdasarkan hujjah yang nyata, merealisasikan napak tilas Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ » أخرجه مسلم 1297“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.” HR. Muslim 1297.Sarana untuk itu, ia bertanya kepada ulama tentang kaifiat melaksanakan manasik haji, atau membaca buku-buku manasik –seandainya ia dapat membaca dan dapat memahaminya-, atau mencari teman yang termasuk kelompok penuntut ilmu untuk mandapatkan manfaat pelaksana haji ada yang terperosok ke dalam kesalahan dalam menjalani manasik yang pokok, seperti pada sifat ihramnya, atau tawaf, atas sa’i, atau yang selainnya dikarenakan beberapa sebab Kebodohan dan tidak mempelajari hukum-hukum bertanya kepada orang yang berilmu yang terpercaya keilmuan dan kepada orang yang bukan termasuk orang berilmu ulama.Sikap membeo taqlid sebagian dengan sebagian yang bagi seorang muslim, untuk memperhatikan hal yang dapat membebaskannya dari tanggungjawabnya dalam menjalankan kewajiban agama, dan mempelajari bagaimana seharusnya cara menyembah Allah dan bagaimana seharusnya ia berinteraksi dengan para hamba-hamba-Nya? Maka sesungguhnya ilmu ini hukumnya fardhu ain atas setiap pribadi muslim dan muslmah, agar beribadah kepada Allah Ta’ala dengan berdasarkan ilmu dan hujjah yang KETIGA Mengikuti Nabi dalam Melaksanakan ManasikWajib bagi seorang muslim untuk mengikuti Nabi dalam melaksanakan manasik, berbuat sebagaimana beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuat, karena beliau bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ ، فَإِنِّي لاَ أَدْرِي لَعَلِّي لاَ أَحُجُّ بَعْدَ حَجَّتِي هَذِهِ » رواه مسلم“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku, maka sesungguhnya aku tidak tahu sekiranya aku tidak berhaji lagi setelah hajiku ini.” HR. dalam riwayat an-Nasa`i V/270 dengan redaksi يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوا مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّي لاَ أَدْرِي لَعَلِّي لاَ أَحُجُّ بَعْدَ عَامِي هَذَا“Wahai manusia sekalian, ambillah manasik haji kalian dariku, maka sesungguhnya aku tidak tahu sekiranya aku tidak berhaji lagi setelah tahun hajiku ini.”Dan berhati-hati dengan perkara-perkara bid’ah yang diinfiltrasikan oleh sebagian orang ke dalam rangkaian manasik yang tidak memiliki dasar argumentasi dalam agama Allah Ta’ala. WASIAT KEEMPAT Mengagungkan Syi’ar-Syiar Allah Ta’alaMemastikan kesungguhan pelaksana haji untuk mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Ta’ala, dan merasakan keutamaan al-masya’ir tempat-tempat penting dalam ibadah haji, pent. dan merenungkan nilai urgensinya. Lalu melaksanakan manasiknya dalam rangka pengagungan, penghormatan, kecintaan serta ketundukan kepada Allah Rabb sekalian alam. Dan tanda-tanda itu tercermin dengan melaksanakan syiar-syiar haji dengan penuh ketenangan dan kenyamanan, serta memenuhi segala pengucapan dan perbuatannya. Dan menghindari ketergesa-gesahan yang sering dialami oleh kebanyakan orang di zaman ini. Melatih dirinya untuk bersabar dalam mena’ati Allah Ta’ala, maka sesungguhnya sikap ibadah yang semacam ini lebih berpeluang untuk diterima dan mendapatkan ganjaran yang lebih besar. WASIAT KELIMA Mengenai Haji MabrurDiriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ » أخرجه البخاري 1683 ومسلم 1349“Umrah ke umrah berikutnya sebagai pelebur dosa yang terjadi di antara keduanya, dan bagi haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.” Diriwayatkan oleh Bukhari 1683 dan Muslim 1349.Sedang haji mabrur terhimpun 4 empat sifat di dalamnya Pertama, biaya hajinya berasal dari harta yang halal. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا ... » أخرجه مسلم 1015“Sesungguhnya Allah Ta’ala baik, tidak menerima kecuali yang baik.” HR. Muslim 1015Kedua, jauh dari perbuatan maksiat, dosa, bid’ah dan hal-hal yang berseberangan dengan syariat. Karena jika terkontaminasi ke dalam amal shalih apapun maka terkadang dapat menyebabkan tidak diterima amal tersebut, sedangkan untuk haji lebih-lebih bersungguh-sungguh dalam menjaga kewajiban-kewajiban haji beserta sunnah-sunnahnya, dengan mengkuti nabi dalam mengejawantahkannya. Sambil mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Ta’ala –sebagaimana yang telah disinggung di muka-Keempat, berakhlaq baik, lembut terhadap orang di sekitarnya, bersikap tawadhu’ rendah hati saat di kendaraan, rumah dan berinteraksi dengan orang lain, di setiap keadaan. Sebagaimana keadaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam saat lebih baik lagi seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr sebagaimana yang tercantum dalam at-Tamhid XXII/39, “Adapun haji mabrur adalah haji yang tidak terdapat unsur riya` pamer diri dan sum’ah siar diri, dan tidak ada perkataan yang seronok serta tidak berbuat maksiat, dan dengan harta yang halal ...” WASIAT KEENAM Benar-Benar Memanfaatkan WaktuSeorang muslim harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu-waktunya dan menghabiskannya untuk berbuat keta’atan kepada Allah Ta’ala, baik dalam bentuk shalat, tilawah al-Qur`an, berzikir, membaca buku-buku yang bermanfaat, menuntut ilmu, dan disempurnakan dengan mencari sahabat yang shalih. Karena sesungguhnya seorang yang berhaji tidaklah meninggalkan negeri dan keluarganya melainkan untuk mengejar ganjaran dan pahala, dan ia berharap dapat pulang dengan memperoleh pengampunan dari Allah Ta’ala akan dosa-dosanya. Maka lazim baginya untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang utama ini di tempat-tempat yang suci dengan sebenar-benarnya. Berhati-hati dari sikap menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak berguna, dan menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat dan dosa sepanjang waktunya. Di tempat-tempat yang utama dan waktu-waktu yang berharga menjadikan at-tabi’ah mengikuti nabi lebih besar lagi ganjarannya. Dan terkadang pelaksanaan ketaatan dapat terkontaminasi, berakibat berkurangnya pahala. WASIAT KETUJUH Mengenai Taubat Nasuhah dan Pelunasan HutangSering terlontar dari perkataan para ulama Rahimahumullah akan wasiat pesan yang ditujukan kepada orang yang hendak berhaji untuk melakukan taubat dari seluruh kemaksiatan, keluar dari tindakan menzalimi manusia, serta melunasi hutang-hutangnya. Karena ia tidak tahu apa yang terjadi padanya selama dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah banyak orang yang tidak mencamkan wasiat ini, maka anda saksikan salah seorang dari kalangan mereka yang berangkat menunaikan haji hingga kembali ke tanah airnya masih disilimuti dosa-dosanya dan tercemari dengan kesalahan-kesalahannya. Ia masih terus dalam keadaan berbuat demikian hingga di waktu-waktu ibadah haji yang terbilang utama, ditempat-tempat yang suci, belum juga dirinya melakukan taubat, tidak tampak dalam keadaannya rasa ingin menanggalkan dan menyesalinya. Perkara ini sudah selayaknya baginya untuk dicermati, dan wahai saudaraku perhatikanlah firman Allah Ta’ala ] فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجّ [ [البقرة/197]“Maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” taubat di waktu-waktu yang utama menjadi perkara yang agung, karena kebanyakan disaat-saat itulah jiwa-jiwa menerima segala bentuk ketaatan dan kecenderungan kuat untuk berbuat kebaikan, lalu ia akan menemukan pengakuan diri atas dosa-dosanya, rasa penyesalan terhadap apa yang telah berlalu, kalaupun tidak maka taubat merupakan kewajiban yang harus segera dilakukan di waktu manapun. Karena manusia tidak megetahui di paruh waktu yang mana dia akan meninggal dunia, lebih-lebih bagi orang yang sedang melakukan perjalanan dan dalam kerawanan karena keburukan itu akan mengantarkan kebentuk keburukan lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah bertutur dalam Majmu’ al-Fatawa XXXIV/180 bahwa segala bentuk kemaksiatan maka sanksinya disesuaikan dengan kedudukan waktu dan tempat saat melakukannya.”Adapun mengenai hutang, maka pendapat para ulama bahwa ia termasuk sebab penghalang dari al-istitha`ah kemampuan yang disyaratkan dalam kewajiban haji, baik yag tergolong hutang ke Allah Ta’ala seperti nadzar dan kafarrat. Atau yang tergolong hutang kepada manusia seperti hutang, upah, dan lain sebagainya. Lalu andaikan pihak berhutang memiliki harta yang cukup untuk biaya haji dan melunasi hutang maka tidak mengapa baginya untuk berhaji. Namun demikian hendaknya ia menyegerakan pelunasan hutang-hutangnya untuk melepaskan dirinya dari tanggungjawabnya. Sebab ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi padanya. Seandainya ia menunda pelunasannya, ia harus menyisakan dari harta yang yang cukup untuk pelunasan hutang dan menyampaikan wasiat ke ahli warisnya mengenai hal tersebut. Contoh dalam perkara ini, seorang yang memiliki transaksi mu’amalah antara pihaknya dengan pihak lain, maka baginya hak-hak dari transaksi tersebut dan demikian pula pihak lain memiliki hak-haknya. Maka ia tetap berhak melakukan haji, namun ia harus menjelaskan mengenai hartanya dan mana yang menjadi hak pihak jika harta yang dimiliki hanya sedikit, tidak cukup untuk berhaji dan melunasi hutangnya, maka pelunasan hutang harus didahulukan. Sehingga ia menjadi orang yang tidak sanggup berhaji, maka ia tidak termasuk ke dalam keumuman firman Allah Ta’ala ] وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً [ [آل عمران/97]“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” tidak dianggap cukup dengan meminta izin pihak piutang untuk rela diundurkan pembayarannya, karena yang dimaksudkan adalah membebaskan tanggung jawab hutangnya bara’ah adz-dzimmah, tidak ada permohonan izin kepada pemilik hak pihak piutang, sebab seandainya ia diizinkan tetap saja ia tidak dapat membebaskan dirinya dengan izin tersebut dari tanggungjawabnya yang seharusnya. WASIAT KEDELAPAN Adab-Adab Secara UmumPelaksanaan haji memiliki tatakrama adab secara umum yang terkait dengan dirinya pribadi dan yang terkait dengan orang lain. Dan diantara yang terpenting, sebagai berikutBersikap dengan menjalankan adab-adab safar perjalanan, mulai dari membaca doa naik kendaraan, mendoakan keluarga dan kerabat yang ditinggal, saat turun dari kendaraan, bertakbir ketika berjalan menanjak dan bertasbih saat menuruni lembah, dan tidak jalan-jalan yang tidak ada perlunya, mendampingai terus kendaraannya, periksa spare partnya untuk dapat memastikan terus dalam keadaan yang baik untuk dikendarai dan dapat mengantarkan hingga dan mempersiapkan diri untuk beban yang dipikulnya. Tidak menggerutu sepanjang jalan atau di panas terik, atau saat berdesak-desakan atau di kala kekurangan makanan atau dan sebagainya. Karena sesungguhnya haji itu di dalamnya terdapat ujian berat dan keletihan, sekalipun jalanannya terhampar luas dan fasilitas angkutannya telah bagimu –wahai saudaraku yang dermawan- untuk melakukan amar makruf dan nahi mungkar, mengajarkan orang yang belum tahu, dan menunjuki orang yang tersesat. Fokus kepada perbuatan yang baik dan menebarkan manfaat kepada orang lain, sesuai kemampuan anda dalam mengemplimentasikan hal kepada pemimpin dan tidak eksklusif secara pandangan pendapat dari rombongan anda, agar anda dapat terus mengimplementasikannya, dan suka melayani kepentingan rombongan anda serta memperhatikan istirahat lisan anda dari menggosip, kesia-siaan dan perkataan yang batil. Jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam bercanda, sedangkan waktu-waktu anda sangat mulia, jam-jam anda sangat bernilai, jangan anda menyepelekannya dengan hal-hal yang semacam itu. MASALAH-MASALAH YANG DIBUTUHKAN BAGI ORANG BERHAJI DAN BERUMRAH Haji istri dan anak-anakSudah selayaknya bagi para orang tua dan wali yang berkemampuan untuk menghajikan orang-orang yang berada dibawah tanggungannya dari kalangan putra dan putri mereka. Berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ » أخرجه البخاري 7138 ومسلم 1829“Setiap kalian pemimpin, dan setiap kalian bertanggungjawab atas orang yang dipimpinnya.” HR. Bukhari 7138 dan Muslim 1829.Penekanan tersebut termasuk pada hak anak putri yang belum menikah, karena haji seorang anak putri yang belum menikah lebih gampang dan mudah. Berbeda jika ia sudah menikah, lalu terkadang ia terhalang dengan kondisi kehamilan, menyusui dan pengasuhan anak. Maka hajinya anak putri yang belum menikah merupakan masa yang lebih haknya bagi seorang suami untuk melarang istrinya berhaji karena ia merupakan kewajiban secara dasar syariah. Seyogyanya bagi seorang suami seandainya ia berkemampuan untuk bersegera menghajikan istrinya, terlebih bagi suami yang berikrar janji mengenai hal tersebut saat pernikahan. Maka mudahkan kepentingannya, bisa dengan melakukan perjalanan haji bersamanya, atau dengan mengizinkannya salah seorang saudara kandung laki-lakinya atau selainnya dari kalangan mahramnya untuk berhaji bersamanya. Dan ia berkewajiban untuk menggantikannya sementara dalam menjaga anak-anaknya dan membantu urusan rumah tangga, maka sang suami dalam hal ini akan mendapatkan ganjaran pahalanya. Minta diwakilkan dalam berhaji Diperbolehkan al-istinabah meminta diwakilkan dalam menjalankan kewajiaban haji bagi orang yang berkemampuan secara harta namun renta secara fisiknya, dimana ia tidak kuat untuk melakukan perjalanan ke Mekkah disebabkan kelemhan fisiknya, atau penyakitnya yang tidak dapat diharapkan kesembuhannya, atau umurnya yang sudah tua, dan demikian pula kalau ia mampu berjalan namun dengan kesukaran perjalanan yang pula dengan orang yang telah meninggal dunia, wajib untuk menghajikannya disebabkan ia meninggalkannya semasa hidupnya. Baik mendiang mewasiatkan ataupun tidak, ini seandainya mendiang termasuk orang yang memiliki kemampuan untuk berhaji di masa hidupnya, namun ia belum berhaji juga hingga akhir hayatnya. Sebab perkara ini terbilang hutang kepada Allah Ta’ala, sementara hutang kepada Allah lebih berhak untuk didahulukan pelunasannya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi wa orang yang meninggal dunia sebelum memiliki kemampuan untuk berhaji, dikarenakan tidak dapat memenuhi persyaratananya, maka itu tidak berdosa baginya dan tidak terbilang berhutang kepada Allah Ta’ ini berlaku untuk kewajiban haji, adapun al-istinabah dalam umrah tathawwu’nya haji maka dikalangan ahlul ilmi ada yang melarang hal tersebut, dengan alasan haji adalah ibadah dan perinsipnya adalah at-tauqif ketetapan mutlaq berdasarkan petunjuk Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam, tidak ada ruang untuk ijtihad manusia di dalamnya., pent., dan belum ada riwayat di dalam teks agama yang mengindikasikan diperkenankannya al-istinabah dalam ibadah sunnah at-tathawwu’. Namun ada pula ulama yang memperbolehkan hal tersebut, berdasarkan analogi qiyas atas yang berlaku pada ibadah yang wajib al-faridhah.Persyaratan bagi pihak yang menggantikannya an-naib; dirinya telah menjalani haji sebagai kewajiban agamanya, tidak mesti an-naib pihak pengganti harus berasal dari negeri yang sama dengan pihak pertama yang ingin berhaji dan menunjuknya sebagai penganti. Bahkan seandainya orang yang menggantikannya berasal dari penduduk Mekkah pun dibolehkan. Begitupula dengan hajinya seorang wanita untuk menggantikan pria dan hajinya pria untuk menggantikan layak bagi seorang an-naib menjadikan uang sebagai tujuannya, karena sesungguhnya mencari rezeki dengan usaha-usaha yang seharusnya dan bukan berkedok keshalihan. Bahkan sebaliknya, mestinya ia menjadikan tujuannya untuk berbuat ihsan kepada saudaranya untuk melepaskan tanggungjawabnya, sambil bertujuan menyaksikan tempat-tempat yang diagungkan al-masya’ir dan melakukan peribadatan di dalamnya. Maka inilah yang disebut dengan muhsin seorang yang berbuat ihsan, dan Allah Ta’ala menyukai orang-orang yang berbuat baik al-muhsinin.Kalaupun ia diberikan uang maka itu menjadi miliknya, maka ia boleh membelanjakan dari uang tersebut untuk keperluannya yang lazim, seperti makan, minum dan transportasinya. Jika masih ada sisanya, ia boleh menggambilnya. Demikianlah yang terjadi pada orang-orang sekarang. Dan para fukaha` ulama fikih memiliki pembahasan yang lebih rinci, dan di sini bukanlah tempatnya untuk sifat pelaksanaan haji, berniat di dalm hatinya untuk berihram mewakili si fulan –yaitu orang yang digantikannya-kemudian ia mengucapkan, “Labbaika umratan an fulanin Aku penuhi panggilan-Mu dengan mengerjakan umrah mewakili si fulan”, atau “Labbaika hajjan wa umratan Aku penuhi panggilan-Mu dengan mengerjakan haji dan umrah –tergantung jenis pelaksanaan yang diminta untuk dilakukannya-, seandainya ia lupa nama orang yang dihajikannya maka hal itu tidak merusaknya dan cukup dengan niat atas seorang an-naib untuk bertakwa kepada Allah, dan serius dalam menyempurnakan manasiknya, serta tidak memudah-mudahkan tahapan-tahapannya, karena ia diamanati untuk itu. Pakaian IhramIhram adalah niat masuk untuk melaksanakan manasik haji, dan bukan perbuatan mengenakan pakaian ihramnya, karena mengenakan pakaian ihram merupakan persiapan untuk berihram yang tidak dianggap kecuali dengan niat. Disunnahkan ihram pria dengan sarung izar dan selendang rida` yang keduanya berwarna putih lagi bersih sebagai upaya mengikuti Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan menjalani perintahnya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma, diriwayatkan oleh Ahmad VIII/500 serta lainnya, dengan sanad yang al-izar sarung adalah kain yang menutupi bagian bawah badan dan dikencangkan pada kedua pinggangnya. Sedangkan ar-rida` selendang adalah kain yang menutupi bagian atas badan dan diletakkan pada kedua apa yang nampak di pasar-pasar di akhir-akhir ini adalah jenis izar yang berjahit, maka tidak layak untuk dikenakan karena adanya jahitan sehingga mengeluarkannya dari klasifikasi izar disebabkan dua alasan Pertama, dari sisi bahasa. Telah disebutkan dalam Tajul Arus III/11 bahwa izar adalah kain yang tidak berjahit, dan dikuatkan dengan perkataan seorang penyair Para petempur turun di setiap medan peperangan Dan orang-orang baik mengikat al-uzur sarung-sarung merekaMaka al-izar diikat pada kedua pinggang dan tidak hadits Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya إِنْ كَانَ الثَّوْبُ وَاسِعًا فَخَالِفْ بَيْنَ طَرَفَيْهِ ؛ وَإِذَا كَانَ ضَيِّقًا فَاِتَّزِرْ بِهِ » متفق عليه“Apabila bahan pakaian itu kelebaran panjang maka ikatlah kebelakang diantara dua ujungnya, dan apabila kesempitan pendek maka hendaklah bersarung dengannya.” Muttafaqun Shallallahu Alaihi wa Sallam menerangkan kepadanya kaifiat pakaian shalat, yaitu seandainya bahan pakaiannya panjang maka tutupi seluruh bagian badan. Namun seandainya kependekan maka cukuplah dengan menutup bagian bawah badan. Dapat diketahui dari sini, seandainya bahan tersebut sudah dijahit, bagaimana mungkin hal tersebut dapat dilakukan. Maka hal itu menandai bahwa al-izar adalah suatu penamaan bagi sesuatu yang menutupi bagian bahwa badan dan tidak berjahit. Pakaian yang harus dihindari oleh seorang yang berihramDari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya, مَا يَلْبَسُ الْمُحْرِمُ مِنْ الثِّيَابِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَلْبَسُوا الْقُمُصَ ، وَلاَ الْعَمَائِمَ ، وَلاَ السَّرَاوِيلاَتِ ، وَلاَ الْبَرَانِسَ ، وَلاَ الْخِفَافَ إِلاَّ أَحَدٌ لاَ يَجِدُ نَعْلَيْنِ فَلْيَلْبَسْ خُفَّيْنِ ، وَلْيَقْطَعْهُمَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ ، وَلاَ تَلْبَسُوا مِنْ الثِّيَابِ شَيْئًا مَسَّهُ الزَّعْفَرَانُ وَلاَ الْوَرْسُ » أخرجه البخاري 1542 ومسلم 1177 واللفظ له“Pakaian apa yang dikenakan oleh orang berihram ?” Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Jangan kalian memakai gamis, jangan bersorban, jangan bercelana panjang, jangan bermantel, dan bercelana, kecuali seorang yang tidak mendapatkan sandal, maka ia boleh memakai khuff sepatu sandal, maka potonglah kedua khufnya dibawah kedua matakaki, dan jangan memakai pakaian yang tersentuh za’faran dan wars parfum.” HR. Bukhari 1542 dan Muslim 1177, dengan lafaz ini termasuk jawami’ul kalim perkataan singkat dengan sarat makna, pent., maka sebenarnya beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanya tentang apa yang harus dikenakan seorang yang berihram. Lalu beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawabnya dengan pakaian yang tidak boleh dikenakan, untuk menjelaskan bahwa semua yang selain yang telah disebutkan tadi dan yang semacamnya, maka boleh dipakai oleh seorang yang berihram. Beliau menyebutkan 6 enam jenis di dalam hadits ini Al-Qumush kata plural dari qamish gamis, yaitu pakaian yang memiliki lengan baju. Serupa dengannya semacam jubah sejenis pakaian luar seperti jaket, jas, dll. Pent., kata plural dari imamah sorban, yaitu yang dililitkan diatas kepala. Dianalogikan dengan kopiah dan yang semakna dengannya termasuk dalam jenis iniAs-Sarawilat kata plural dari sarawil celana panjang, yaitu bahan sarung yang memiliki jahitan, dianalogikan celana pendek termasuk dalam jenis ini. Namun dibolehkan mengenakan celana panjang disebabkan tidak mendapatkan kain, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu kata plural dari burnus mantel, yaitu pakaian lengkap untuk badan dan kepala, dianalogikan untuk semua yang serupa dengan kata plural dari khuff sepatu sandal, yaitu yang dipakai pada kaki untuk menutupinya dan terbuat dari kulit. Boleh dipakai ketika tidak mendapatkan sandal. Dan tidak mesti dipotong dibawah matakaki, karena perintah tersebut sudah dibatalkan mansukh. Inilah 5 lima jenis yang secara khusus disebutkan dalam hadits yang diberikan parfum za’faran atan kasturi, dianalogikan seluruh jenis wangi-wangian. Dan ini diharamkan terhadap pria dan baku dari apa yang telah dikemukan, bahwa setiap yang berjahit yang dikenakan oleh badan atau oleh bagian tertentu darinya atau anggota dari bagian-bagiannya tertentu maka diharamkan dan populer di dalam buku-buku Manasik Haji, lafaz “al-makhith berjahit”. Kata ini belum pernah diriwayatkan dalam as-Sunnah, hanya saja sering terucap oleh lisan para tabi`in[1]. Sehingga istilah itu banyak digunakan dalam buku-buku fikih. Terpersepsikan kebanyakan orang bahwa yang dimaksud dengan kata “al-makhith berjahit” itu adalah segala hal yang ada jahitannya. Maka mereka berpersepsi bahwa tidak dibolehkan mengenakan selendang yang bersambung karena kependekan, atau karena kesempitan. Atau yang dijahit sebab robek, demikian juga dengan sepatu, ikat penggang yang ada jahitannya. Kesemua ini tidaklah benar, bahkan yang dimaksudkan dengan kata tersebut seperti yang telah dijelaskan di muka, dan bukan yang dimaksudkan adalah pokoknya yang berjahit. Sekalipun para ulama fikih menspesifikkan hanya pada apa yang diriwayatkan dalam hadits yang telah disebutkan namun termasuk semua yang serupa dengannya, dan itu sudah sangat jelas dan jauh dari kerancuan. Pakaian yang harus dihindari oleh wanitaAdapun wanita maka berihram dengan pakaian yang dikehendakinya, tanpa ditentukan dengan warna tertentu, dengan syarat pakaiannya tidak menarik pandangan, atau mirip seperti pakaian berwana putih, dan dilarang dalam dua hal Pertama, an-niqab cadar yaitu kain yang menutupi wajah yang berlubang untuk kedua mata. Tidak boleh untuk al-quffaz sarung tangan yaitu penutup yang memiliki tempat jari-jari yang dimasukan ke dalamnya telapak tangan. Ia dikenal dengan kaos tangan. Berdasarkan sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam وَلاَ تَنْتَقِبْ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلاَ تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ » أخرجه البخاري 1542 ومسلم 1177 من حديث ابن عمر رضي الله عنهما ، وهذا لفظ البخاري 1838“Dan janganlah wanita yang sedang ihram bercadar, dan janganpula menggunakan sarung tangan.” HR. Bukhari 1542 dan Muslim 1177 dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, dan ini lafaz Bukhari 1838Adapun apa yang dikerjakan oleh sebagian wanita dengan mengenakan cadar dan diatasnya jilbab untuk maksud melihat jalan. Secara tekstual –Wallahu a’lam­- bahwa keumuman larangan mengenai an-niqab secara keseluruhan dalam penggunaannya. Jika dikatakan, “Bukankah tidak mengapa jika dibutuhkan, sedang bentuknya tidak terlihat. Maka jawabnya, “Bahwa setiap melakukan apa yang dilarang dalam ihram sekalipun itu mendesak lil hajah akan dikenai fidyah. Sedang bentuknya yang tidak nampak, maka tidaklah berpengaruh pada hukum, sebagaimana yang dikemukan di bagi pria dan wanita mengganti baju ihramnya dan mencucinya seusai ihram. Sementara yang diyakini oleh sebagian wanita bahwa wanita yang sedang ihram harus tetap pada pakaian ihramnya, tidak boleh baginya untuk mengganti dan mencucinya maka kesemuanya itu tidak ada asalnya, Wallahu A’lam... 3 tiga jenis manasik hajiMengutip Ibnu Qudamah di dalam kitabnya al-Mughni V/82, “Para ulama bersepakat tentang diperbolehkannya berihram dengan memilih salah satu dari ketiga jenis manasik haji yang dikehendakinya, sedangkan perselesihan pendapat hanya dalam konteks mana yang lebih utama al-afdhal.”Dan jenis menasik yang paling utama afdhal bagi orang yang belum membawa hewan kurban dam, pent. adalah at-tamattu’, yaitu berihram dengan niat umrah pada bulan-bulan haji, kemudian bertahallul darinya, selanjutnya kembali berihram dengan niat haji di hari kedelapan tarwiyah.Sedang bagi yang telah membawa hewan kurban, maka jenis al-qiran lebih utama afdhal baginya. Yaitu berihram dari miqat dengan niat umrah dan haji secara bersama. Dan ini adalah jenis manasik yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, karena beliau memerintahkan sahabatnya yang tidak membawa hewan kurban, pent. untuk mengambil jenis at-tamattu’. Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لَوْلاَ أَنَّ مَعِي الْهَدْيَ لأَحْلَلْتُ »“Seandainya aku tidak membawa hewan kurban, maka aku akan bertahallul.”Dan dengan redaksional hadits lainnya وَلَوْلاَ هَدْيِي لَحَلَلْتُ كَمَا تَحِلُّونَ » أخرجه البخاري 1651-7367 ومسلم 1216“Jika tidak ada hewan kurbanku, maka aku akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul sekarang.” HR. Bukhari 1651,7367 dan Muslim 1216.Maka jika berihram dengan jenis qiran sementara ia tidak membawa hewan kurban maka dibolehkan. Namun ia tetap harus berkurban menurut salah satu dari dua pendapat para ulama, sebagai analgi qiyas atas jenis at-tamattu` karena ia dalam makna yang ada perbedaan dalam hukum at-tamattu` dan al-qiran antara penduduk Mekkah dan pendatang, kecuali bahwa penduduk Mekkah tidak wajib atas mereka menyembelih hewan kurban, karena keberadaan mereka sebagai penduduk sekitar Masjidil haram. Menurut salah satu pendapat, ini adalah syarat dari firman Allah Ta’ala ] ذَلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ [ [البقرة/196]“Demikian itu kewajiban membayar fidyah bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada di sekitar Masjidil-haram orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah..” fidyah di sini dalam bentuk berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Adapun orang yang berihram dengan niat berhaji saja –dinamai dengan istilah al-ifrad- dan demikian pula dengan al-qiran yang tidak membawa hewan kurban, maka sesungguhnya disunnahkan baginya untuk mengalihkannya ke umrah. Sebagaimana ia merupakan pendapat dari mazhab Imam Ahmad, sedang sekelompok ulama berpendapat pengalihan itu hukumnya wajib, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan para sahabatnya untuk melakukannya. Seandainya waktunya sangat sempit, seperti orang yang berihram pada waktu subuh di hari Arafah, maka ada beberapa kemungkinan. Ada yang mengatakan dimungkinkan untuk mengambil at-tamattu’, dan ada pula yang mengatakan agar ia berihram dengan al-ifrad atau al-qiran. Dan pendapat inilah yang mengemuka. Karena bentuk at-tamattu’ tidak tepat, berdasarkan firman Allah Ta’ala ] فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ [ [البقرة/196]“Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji didalam bulan haji ....” dasara ini maka tetaplah pada jenis manasiknya dan tidak disyariatkan baginya untuk mengalihkannya disebabkan waktunya yang sempit, karena al-ifrad sendiri merupakan salah satu dari 3 tiga jenis manasik, lebih-lebih bagi orang yang melakukan haji al-ifrad dengan melakukan perjalanan tersendiri untuk umrahnya. Wallahu a’ pula dengan seorang wanita yang berhaji at-tamattu’, dimana ia berihram dengan niat umrah, jika ia keluar darah haid sebelum melakukan tawaf, dan kuatir kehilangan hajinya, jika ia belum bersuci hingga hari Arafah. Maka sesungguhnya ia berihram dengan niat haji dan menjadikan manasiknya sebagai al-qiran. Demikian pula seandainya seorang yang kuatir kehilangan hajinya, is berihram dan merubahnya menjadi al-qiran berdasarkan apa yang dilakukan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha. Shalat ihramMayoritas ulama memandang sunnah melakukan shalat 2 dua raka’at sebelum berihram, sebagai upaya meneladani Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka sesungguhnya beliau berihram di hari Haji Wada’nya setelah melakukan shalat wajib. Dan ketika situasinya –Wallahu a’lam- bahwa ketika ia berihram bertepatan dengan waktu shalat fardhu, maka berihramlah setelahnya da itu baik. Demikian pula seandainya ia berihram setelah shalat sunnah yang berulang seperti dua rakaat shalat dhuha. Kalaulah tidak menghendaki –dan sebenarnya ihram tidak memiliki shalat yang khusus baginya- maka berihram tanpa disertai shalat dua raka’at. Karena tidak ada riwayat dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengenai hal itu, namun siapa yang berihram dari Dzul Hulaifah yaitu, miqatnya penduduk Madinah yang disebut dengan Abar Ali, pent. disunnahkan baginya untuk melakukan shalat 2 dua raka’at. Berdasarkan hadits Umar Radhiyallahu Anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di lembah al-Aqiq, bersabda أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ صَلِّ فِي هَذَا الْوَادِي الْمُبَارَكِ وَقُلْ عُمْرَةً فِي حَجَّةٍ » أخرجه البخاري 1534Telah datang utusan malaikat dari Rabbku kepadaku, maka ia berkata {{ Shalatlah kamu di lembah yang diberkahi ini dan ucapkanlah “Umarah dalam haji” }}’.” HR. Bukhari 1534.Tekstualnya bahwa shalat ini khusus di lokasi tersebut saja dikarenakan keberkahannya. Bukan dikhusukan untuk ihram. Maka sesungguhnya shalatnya itu dapat diinterpretasikan sebagai shalat fardhu, dan bukan shalat ihram dua rakaat. Dan dimungkinkan pula diintepretasikan sebagai shalat disebabkan ihram, namun hukumnya ini tidak ditetapkan berlaku di tempat-tempat miqat. Wallahu a’lam. Penggunaan sabun bagi orang berihramDibolehkan bagi orang berihram dengan penggunaan sabun untuk menghilangkan kotoran, daki dan lain sebagainya, karena ia bukan parfum serta penggunaannya tidak terbilang sebagai pewangi. Demikian diperbolehkan baginya untuk menggunakan produk-produk modern dalam mencuci kepalanya. Para pakar fikih membolehkan pewangi herbal yang aroma harumnya tumbuh dengan sendirinya, seperti tumbuhan syih dan khuzama dan semacam keduanya Atau yang sengaja ditanam orang seperti daun kemangi persia raihan farisi –dia adalah tumbuhan habaq- dan semacamnya tumbuhan an-na’na’. Adapun za’faran adalah pewanggi yang dilarang, karenanya untuk lebih preventif lagi untuk tetap meninggalkan campuran za’faran ke dalam minuman kopi selama berihram. Telah diriwayatkan pelarangannya bagi orang berihram untuk memakai pakaian yang bersentuhan dan za’faran. Ia dapat menggunakan hail dan qaranfil ke dalam campuran kopinya karena keduanya tidak termasuk yang dinamakan pewangi yang bagi orang berihram mengolesi badannya dengan minyak dan semacamnya dari produk-produk modern. Sedangkan meminyaki bagian kepalanya maka terdapat perselisihan pendapat yang telah umum diketahui, keputusan untuk meninggalkan adalah lebih utama. Idhthiba’Yaitu meletakkan bagian tengah selendang dibawah ketiaknya kanan, dan menaruh kedua ujungnya diatas pundak kiri. Ini termasuk sunnah-sunnah tawaf qudum –merupakan tawaf yang pertama saat datang ke Makkah-. Dan idhthiba’ ini dilakukan jika hendak bertawaf, dan bukannya seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang berihram yang sudah ber-idhthiba’ sejak ia memulai ihram hingga ia melepaskan pakaian ihramnya. Perbuatan ini tidak berdasar, maka seyogyanya untuk mencermatinya dan mewaspadainya. Ibnu Abidin menuturkan dalam Hasyiyahnya II/512, “Disunnahkan untuk mulai ber-idhthiba’ sejenak sebelum tawaf hingga selesainya, tidak lebih dari itu.” Syarat thaharah bersuci untuk melakukan tawafMayoritas ulama berpendapat untuk mensyaratkan keadaan suci dalam bertawaf, berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ صَلاَةٌ فَأَقِلُّوا مِنْ الْكَلاَمِ » أخرجه الترمذي 960 والدارمي 1/374 وابن خزيمة 4/222 والحاكم 1/409 2/267 وهو حديث مختلف في رفعه ووقفه“Tawaf di Baitullah semacam shalat, maka kurangilah pembicaraan. HR. Tirmidzi 960, Darimi I/374 dan Ibnu Khuzaimah IV/222, dan Hakim I/409, II/268. Merupakan hadits yang diperselisihkan kemarfu’an dan penuturan Aisyah Radhiyallahu 'Anha أَنَّ أَوَّلَ شَيْءٍ بَدَأَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ أَنَّهُ تَوَضَّأَ ثُمَّ طَافَ » أخرجه البخاري 1536 ومسلم 1235“Sesungguhnya pertama kali yang mulai kerjakan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam saat datang untuk berhaji, bahwa beliau berwudhu` kemudian bertawaf.” HR. Bukhari 1536 dan Muslim 1230.Ini seandainya bagi orang yang dapat melakukannya, sebagai penjelasan dari firman Allah Ta’ala ] وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ [ [الحج/٢٩]“Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah.” orang yang berpendapat demikian. Namun belum pernah ada riwayat dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau memerintahkan bersuci thaharah untuk tawaf, dan tidak ada larangan bagi orang yang berhadats untuk bertawaf. Tetapi beliau memang bertawaf dalam keadaan suci dan melarang wanita haid untuk bertawaf. Larangan bagi wanita haid tidak berarti berlaku larangan pula bagi seorang yang berhadats. Tidak diragukan memang bahwa bertawaf dengan bersuci adalah lebih utama afdhal, lebih berhati-hati ahwath dan lebih dapat dipertanggungjawabkan serta mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ » أخرجه مسلم 1297“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.” HR. Muslim 1297.Namun seandainya seorang berhadats waktu bertawaf, terlebih lagi saat di paruh-paruh akhir yang sangat berdesak-desakan, seperti pada hari-hari haji. Maka jawabannya bahwa ia tetap diharuskan untuk berangkat, berwudhu’ dan memulai tawafnya yang penuh rintangan berat. Sekalipun demikian tidak ada dalil yang jelas, dan pendapat yang mengharuskan orang untuk berwudhu’, pent masih terdapat perselisihan di antara para ulama mengenai hal itu. Asasnya adalah manasik tata laksana haji dibangun atas prinsip memudahkan. Wallahu a’lam. Jika iqamat shalat terdengar saat bertawafJika iqamat shalat dikumandangkan atau dihadirkan jenazah yang hendak dishalatkan saat bertawaf, maka ia mendirikan shalat kemudian memulai kembali seusai shalat dari tempat dimana ia berhenti. Dan sebagian putaran yang telah dilakukannya sebelum ia menghentikan tawafnya tetap dihitung. Dan ia tidak mesti memulai dari sudut hajar aswad, dan inilah pendapat yang terkuat dari dua pendapat dikalangan ulama. Karena hal itu telah ditolerir secara agama, dan tidak ada satu dalilpun yang menerangkan batalnya putaran pertamanya. Adapun jika ia berhadats saat bertawaf karena kentut atau lainnya, dan ia pergi untuk berwudhu, lalu ia jika kembali lagi maka ia melanjutkan tawafnya dari awal lagi –menurut pendapat yang terkuat dari dua pendapat ahlul ilmi- sebagai analogi qiyas dari shalat, karena tawaf bagian dari jenis shalat secara umum. Seperti yang difatwakan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah al-Fatawa, XXVI/216. Orang yang bertawaf dengan memanggul anakTerkadang seseorang bertawaf dengan membawa orang lain yang dipanggulnya, seperti seorang anak kecil yang berihram pula, maka terjadilah tawafnya orang yang memanggul dan dipanggul. Tidak harus seorang yang sedang memanggul untuk menawafkan dirinya sendiri dengan melakukan tawaf yang tersendiri. Karena masing-masing dari keduanya melakukan tawaf dengan niat yang sahih dan realnya mereka benar-benar bertawaf. Sedang anak kecil tadi, jika ia telah mumaiyiz baligh maka ia berniat sendiri untuk tawaf. Sementara bagi anak yang belum mumaiyiz maka walinya meniatkan tawaf untuknya. Dan inilah pendapat yang kuat –insya Allah Ta’ala- diperkuat dengan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dalam kisah wanita khats’amiyah, ia berkata فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا فَقَالَتْ أَلِهَذَا حَجٌّ قَالَ نَعَمْ وَلَكِ أَجْر» أخرجه مسلم 1336 .“Maka wanita tersebut mengangkat anaknya ke arah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, seraya bertanya, Apakah anak ini terbilang haji?’ Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Iya, dan kamu pun mendapatkan pahala’.” HR. Muslim 1336.Penekanan dalil di atas adalah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengabarkan kepada wanita itu tentang sahnya haji anak kecil tersebut, dan tidak memerintahkan wanita itu untuk melakukan tawaf tersendiri untuk dirinya, sekaligus berkedudukan sebagai kedudukan penjelasan, sedangkan mengakhirkan penjelasan dari waktu yang diperlukan tidak dibolehkan. Ketika beliau tidak memerintahkan wanita itu untuk bertawaf, maka hal ini menunjukkan tentang diperkenankan tawaf wanita tersebut dengan memanggul anak kecil tersebut, dan dihitung sebgai tawaf untuk keduanya secara ulama berpendapat bahwa jika anak tersebut belum baligh ghairu mumaiyiz maka walinya harus melakukan tawaf untuk dirinya sendiri, kemudian bertawaf dengan anak kecilnya atau bisa juga dengan menyerahkan anak tersebut kepada orang yang dipercaya untuk bertawaf dengannya. Karena anak kecil belum sempurna niat serta amalnya, dan tidak sah satu amal dengan dua niat untuk dua personal. Sedang sa’i berlaku pula hukum tawaf tadi dalam perkara hukum ini menurut pendapat yang lebih pula seandainya ia mendorong kursi roda yang dinaiki oleh anak kecil, atau orang tua renta, atau orang sakit, apakah ia mendapat bagian dari penumpangnya yang didorongnya? Dan siapa yang harus mendorong kursi roda tersebut? Wallahu a’lam. Shalat tahiyatul masjidil haramShalat tahiyatul masjidl haram adalah shalat dengan dua raka’at seperti shalat tahiyatul masjid di masjid-masjid lainnya berdasarkan keumuman dalil-dalilnya. Ini berlaku bagi orang yang memasuki masjidil haram untuk menunggu waktu shalat, atau menunggu orang lain yang menemaninya, dan lain bagi orang yang memasukinya dengan tujuan bertawaf, baik untuk niat haji atau pun umrah, atau yang bersifat tathawwu’ sunnah saja, maka orang ini memulainya dengan tawaf, sebagai tahiyatul masjid pada dasarnya. Dan bukannya dia shalat dua raka’at kemudian memulainya tawaf –sebagaimana yang dilakuakan oleh sebagian orang-. maka sesungguhnya ini adalah perbedaan sunnah, karena beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika masuk ke dalam masjidil haram memulainya dengan bertawaf, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Jabir Radhiyallahu Anhu dan sahabat lainnya. Sebab maksud dari iftitah makanil ibadah pembuka untuk masuk ke tempat ibadah adalah dengan ibadah, sedangkan ibadah tawaf mengantarkan kepada tujuan ini. Mendahulukan sa’i dari tawafSunnah untuk mengedepankan tawaf daripada sa’i, baik dalam pelaksanaan haji ataupun umrah, dalam rangka meneladani Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Bahkan mayoritas ulama, “Sesungguhnya tidak diperbolehkan mendahulukan pelaksanaan sa’i daripada tawaf, maka siapa yang mengedepankan sa’i dari tawaf, maka ia harus mengulanginya setelah tawaf.”Dalil mereka dalam hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”Cara Nabi inilah yang sudah selayaknya untuk diambil oleh setiap muslim, namun seandainya ia melakukan sa’i sebelum bertawaf dikarenakan ketidak tahuan jahilan atau lupa nasiyan, maka sa’inya tetap dianggap sah –Insya Allah-, dan ia tidak diharuskan untuk mengulanginya setelah tawaf. Sebagian ulama salaf dan khalaf telah mengutarakan pendapat tersebut, tetapi sebagian mereka mempersyaratkan hal itu dikarenakan lupa tanpa unsur kesengajaan, dan sebagian lain secara mutlak dan tidak mengaitkan dengan syarat konteks ini, diriwayatkan pula hadits Usamah bin Syarik Radhiyallahu Anhu bertutur, خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاجًّا فَكَانَ النَّاسُ يَأْتُونَهُ فَمَنْ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ سَعَيْتُ قَبْلَ أَنْ أَطُوفَ أَوْ قَدَّمْتُ شَيْئًا أَوْ أَخَّرْتُ شَيْئًا فَكَانَ يَقُولُ لاَ حَرَجَ لاَ حَرَجَ إِلاَّ عَلَى رَجُلٍ اقْتَرَضَ عِرْضَ رَجُلٍ مُسْلِمٍ وَهُوَ ظَالِمٌ فَذَلِكَ الَّذِي حَرِجَ وَهَلَكَ» أخرجه أبو داود 2015 وإسناده صحيح “Aku keluar bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk berhaji, maka orang-orang mendatanginya, lalu ada yang berkata, Wahai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, aku mengerjakan sa’i sebelum aku bertawaf, atau aku mengedepankan sesuatu, atau mengakhirkan sesuatu.’ Lalu beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda Tidak berdosa, tidak berdosa. Kecuali atas orang yang melakukan fitnah terhadap kehormatan seorang muslim, dan dia orang yang zalim. Maka demikian itulah yang berdosa dan celaka’.” HR. Abu Dawud 2015 dan isnadnya sahih, Seperti yang dikatakan oleh Syaikh Al-Albani dan Bin Baz –semoga keduanya dirahmati Allah, “Makna “iftaradha” di hadits tersebut adalah iqtatha’a yaitu ini bersifat umum berlaku dalam sa’i umrah mupun sa’i haji, namun dikritisi oleh sebagian ulama mengenai redaksinya yang berbunyi سَعَيْتُ قَبْلَ أَنْ أَطُوفَ»“Aku mengerjakan sa’i sebelum aku bertawaf.”Al-Hafidz al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra V/146, Redaksi ini {{ Sa’aitu qabla an athufa aku mengerjakan sa’i sebelum aku bertawaf. }} adalah gharib hadits yang diriwayatkan hanya dengan satu sanad, pent., Jarir yang meriwayatkannya dari Asy-Syaibani. Seandainya pun hadits tersebut mahfudz terjaga sanadnya hingga ke Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, pent., maka sepertinya ia bertanya kepada beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam mengenai seseorang yang bersa’i setelah tawaf qudum tawaf kedatangan sebelum tawaf ifadhah tawaf ziyarah. Lalu beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak berdosa, tidak berdosa.” Wallahu a’lam. Imam Ibnu al-Qaiyim demikian pula pendapatnya dalam Zadul ma’ad II/259, ia berkata, “Perkataannya {{ Sa’aitu qabla an athufa aku mengerjakan sa’i sebelum aku bertawaf . }} dalam hadits ini laisa bi mahfudz sanadnya tidak terjaga. Sedang hadits yang mahfudz menyatakan, mengedepankan lontar jamrah, menyembelih, mencukur sebagian atas sebagian yang lain’.”Atas dasar ini, maka pendapat yang paling preventif adalah tidak mengedepankan sa’i. Siapa yang mengedepankan sa’i karena tidak tahu jahilan atau lupa nasiyan kemudian bertawa setelahnya, semoga saja ia tetap mendapatkan pahalanya. Jika untuk kehati-hatian dirinya, mengambil sikap yang keluar dari perselisihan pendapat ulama. Yaitu ia melakukan sa’i lagi yang kedua setelah tawafnya itu, maka itu lebih sempurna dan baik. Karena hadits sebagaimana yang anda perhatikan terkandung banyak komentar, sedang hakikat ilmunya yang sebnarnya di sisi Allah Ta’ala. Kewajiban untuk menetap di Arafah hingga matahari terbenamMayoritas ulama berpendapat bahwa wukuf hadir di Arafah masanya hingga terbenamnya matahari, bagi yang wukuf di siang hari menjadi hukumnya wajib masuk dalam kewajiban-kewajiban hajinya.. Maka siapa yang keluar sebelum matahari terbenam, berarti ia telah meninggalkan kewajibannya, namun hajinya tetap sah. Wajibnya adalah menghimpun antara siang dan sebagian dari periode malam, berdasarkan sebagai berikut Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berwukuf seperti itu, dan bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”Dan keadaan beliau yang tetap berada di Arafah sampai setelah terbenam matahari kemudian bertolak, sebagai dalil mengenai wajibnya hal tersebut. Karena bertolak di siang hari lebih mudah, terlebih lagi di zaman sekarang ini. Dimana orang-orang dulu bertolak dengan berjalan kaki dan ada yang menunggangi onta, dengan kondisi seperti ini beliau tidak bertolak kecuali setelah matahari Shallallahu Alaihi wa Sallam bertolak dari Arafah sebelum shalat maghrib, sedangkan waktu Maghrib pada saat itu sudah masuk. Seandainya hendak bertolak sebelum terbenam matahari maka tetap dibolehkan untuk dapat bertolak dan melakukan shalat maghrib di Muzdalifah pada awal waktunya.[2]Telah diriwayakan dalam hadits Urwah bin al-Mudharris bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda مَنْ شَهِدَ صَلاَتَنَا هَذِهِ وَوَقَفَ مَعَنَا حَتَّى نَدْفَعَ وَقَدْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ قَبْلَ ذَلِكَ لَيْلاً أَوْ نَهَارًا فَقَدْ أَتَمَّ حَجَّهُ وَقَضَى تَفَثَهُ » أخرجه أبو داود 1950 والنسائي5/263 والترمذي 891 وابن ماجه 3016 وأحمد 26/142 وقال الترمذي هذا حديث حسن صحيح “Barangsiapa yang menyaksikan shalat kami ini, dan wukuf bersama kami sampai kami bertolak, dan telah berwukuf di Arafah sebelumnya pada malam atau siang hari, maka telah sempurna hajinya dan telah menunaikan manasiknya.” HR. Abu Dawud 1950, an-Nasa`i V/263, Tirmidzi 891, Ibnu Majah 3016, Ahmad XXVI/142, dan Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan sahih.”Orang-orang yang berpendapat dibolehkan untuk berangkat dari Arafah sebelum terbenam matahari berpegang pada hadits ini. Karena sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam, “naharan siang hari” menandai bahwa orang yang wukuf di siang hari dan bertolak sebelum matahari terbenam, bahwa hajinya telah sempurna. Dan pengungkapannya pun dengan menggunakan redaksi yang sempurna dan tegas-tegas membolehkan hal tersebut, serta tidak dikenai dam. Dan pengambilan argumentasinya cukup jelas, kecuali yang menyelisihi dengan yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para khalifah sepeninggalnya. Meninggalkan Muzdalifah setelah bulan terbenamHadits sahih menunjukkan bagi orang yang lemah dari kalangan wanita, anak-anak dengan rombongan mereka untuk meninggalkan Muzdalifah menuju Mina setelah bulan terbenam. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits Ibnu Abbas dan Ibnu Umar serta hadits Asma –Radhiyallahu Anhum-, dan terdapat pula dalam ash-Shahihain dan hadits-hadits jika telah sampai di Mina, mereka bisa langsung melontar Jamrah Aqabah, dan boleh bercukur serta melakukan tawaf di Baitil orang yang fisiknya kuat, maka tidak diperkenankan bagi mereka melontar Jamrah Aqabah sebelum matahari terbit, karena keseluruhan hadits yang diriwayatkan dalam hal dibolehkannya melontar sebelum matahari terbit semuanya ditujukan kepada orang yang lemah, dan tidak menyinggung sedikitpun untuk laki-laki yang fisiknya siapa saja yang masuk dalam katagori “lemah” ini maka baginya berlaku hukum yang sama berdasarkan konteks zahir dalil-dalilnya. Sedangkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma bertutur, “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada kami, jangan kalian melontar sampai terbitnya matahari’.” HR. Ahmad dan para penulis as-Sunan, namun status sanadnya lemah. Imam Bukhari Rahimahullah juga menilai lemah hadits ini dalam At-Tarikh ash-Shaghir Dan bagi yang menetapkannya sahih, sebagaimana Tirmidzi dan Ibnu Hibban Rahimahumallah perpandangan, “Mengandung cedera.” Al-Hafiz Ibnu Hajar Rahimahullah mewanti-wanti hal tersebut dalam Fathul Bari III/529. Wallahu a’ ini eksplorasi sederhana dari dalil-dalil yang sangat relevan dengan zaman ini, untuk keadaan orang yang masuk dalam katagori “kelompok lemah” berlaku hukum keringan tersebut, maka ia pergi bersama “kelompok lemah” tersebut seperti kelompok wanita yang menuju Jamrah Aqobah untuk melontar, namun orang tersebut tidak melontar melainkan pergi ke Baitul Haram untuk tawaf, maka kapan waktu untuk melontarnya ? Selanjutnya situasinya dengan kondisi berdesak-desakan di malam hari untuk para wanita melontar, kemudian ia kembali berdesak-desakkan setelah matahari terbit untuk melontar bagi dirinya sendiri ?? Amalan-amalan pada hari kurban beserta hari kurban 4 empat macam Melontar Jamrah AqabahMenyembelih hewan kurban seandainya diwajibkan atasnya hewan kurban, yaitu bagi orang yang berhaji dengan cara at-tamattu’ dan rambutTawaf IfadhahDengan melontar dan cukur rambut telah meraih tahallul awal –menurut pendapat yang paling mengemuka dalam masalah ini- sedangkan untuk penyembelihan hewan kurban tidak pengaruhnya untuk tahallul, kecuali bagi orang berhaji qiran bahwa diutamakan al-afdhal untuk tidak bertahallul sampai ia menyembelih hewan kurbannya untuk meneladani Nabi Shallallahu Alaihi wa al-afdhal bahwa orang berhaji untuk melakukan amalan-amalan ini secara urut, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dimana beliau melakukan lontar, kemudian menyembelih, lalu mencukur rambutnya, selanjutnya bertawaf. Dan tidak mengedepankan sebagian dari sebagian lainnya kecuali jika lupa atau tidak tahu jahilan –sebagaimana as-Sunnah menunjuki hal tersebut, dan pendapat ini statusnya ijma telah tercapai konsesnsus ulama-. Adapun orang sengaja melakukannya secara tidak urut, dalam masalah ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Untuk itu, maka sikap yang lebih hati-hati preventif al-ahwath bagi seorang mukallaf yang dibebani ketentuan hkum, pent. untuk tidak menyengaja mengedepankan yang satu atas yag lainnya, sewaktu ia masih sanggup untuk menjalaninya secara tertib dan tidak halangan yang berta merintanginya. Bahkan mengurutkannya secara tertib merupakan tindakan meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan terbebas dari perbedaan pendapat ulama. Sekalipun aku berpihak mengenai hukum secara umum terhadap orang yang tidak tahu dan selainnya, namun sebagian orang yang menyelisihi urutan pelaksanaan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut dengan alasan yang paling sedikit atau bahkan tanpa alasan sama sekali, dan ini tidaklah pantas. Karena asalnya adalah tertib, maka sesungguhnya beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam melakukan manasik di hadapan umatnya. Dan beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.” Tempat penyembelihan hewan kurbanMayoritas ulama al-jumhur berpendapat bahwa memotong hewan kurban harus di Tanah Suci Mekkah atau Mina atau Muzdalifah, baik penyembelihan hewan kurban dimaksudkan untuk tatawwu` sunnah, atau tamattu’ dan qiran. Berdasarkan firman Allah Ta’ala ] ثُمَّ مَحِلُّهَا إِلَى الْبَيْتِ الْعَتِيقِ [ [الحج/33]“Kemudian tempat wajib serta akhir masa menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq Baitullah.” dimaksud adalah Tanah Suci seluruhnya, sebagaimana yang disebutkan oleh para ahli tafsir al-mufasiirun. Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda نَحَرْتُ هَاهُنَا وَمِنًى كُلُّهَا مَنْحَرٌ » أخرجه مسلم من حديث جابر t 1218 149 ، وعند أبي داود 1937 وابن ماجة 3048“Aku menyembelih di sini, dan Mina semuanya tempat penyembelihan.” HR. Muslim dari Jabir Radhiyallahu Anhu 149, 1218, Abu Dawud 1937, dan Ibnu Majah 3048. Sedangkan pada Ahmad XXII/381 dengan redaksi كُلُّ فِجَاجِ مَكَّةَ طَرِيقٌ وَمَنْحَرٌ »“Semua lorong Mekkah adalah jalan dan tempat penyembelihan.”Diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi V/239 dengan sanadnya yang sahih, dari Atha’ dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, bersabda مَنَاحِرُ الْبُدْنِ بِمَكَّةَ وَلَكِنَّهَا نُزِّهَتْ عَنِ الدِّمَاءِ وَمِنًى مِنْ مَكَّةَ »“Tempat penyembelihan hewan kurban di Mekkah, namun ia dibersihkan haram dari pertumpahan darah. Dan Mina termasuk kawasan Mekah.” Atas dasar ini, maka tidak dilakaukan penyembelihan hewan kurban di Arafah dan tempat lainnya, karena lokasi tersebut telah keluar dari wilayah Tanah Suci. Penyembelihan di luar Tanah Suci tidak dianggap sah menurut pendapat yang masyhur dari para ulama, sebagian orang terkadang melakukan hal tersebut, dan selayaknya untuk kurban untuk pelaksanaan manasik yang terhalang –seperti cukur rambut-, maka ini dibolehkan di lokasi pelaksanaan yang terhalang, dan dibolehkan di anah Suci. Karena apa yang dibolehkan di lokasi yang dihalalkan selain tanah al-haram maka dibolehkan pula di tanah suci al-haram, kecuali denda pelanggaran berburu maka harus ditunaikan di tanah al-haram suci. Berdasarkan firman Allah Ta’ala ] فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْياً بَالِغَ الْكَعْبَةِ [ [المائدة/95]“Maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu, sebagai had-ya yang di bawa sampai ke Ka`bah.” pelaksanaan kurban yang terisolir –yaitu adanya penghalang yang merintangi untuk bisa sampai ke Baitul Haram- maka ia menyembelih hewan kurbannya di tempat ia terisolir. Berdasarkan firman Allah Ta’ala ] فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ[ [البقرة/196]“Jika kamu terkepung terhalang oleh musuh atau karena sakit, maka sembelihlah kurban yang mudah didapat.” Lokasi pendistribusian daging hewan kurbanDaging hewan kurban didistribusikan di dalam batasan kawasan Tanah Suci. Kemudian untuk kurban haji tamattu’ atau haji qiran atau tathawwu’ maka bagi orang yang berkurban mengambil sedikit darinya untuk dimakan, dan selebihnya untuk dihadiahkan serta disedekahkan kepada orang-orang miskin di Tanah Suci. Karena beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam memakan daging hewan kurbannya, sebagaimana dalam hadits Jabir Radhiyallahu Anhu yang diriwayatkan oleh Muslim. Demikian juga karena dam nusuk dam penyembelihan hewan sesuai ketentuan manasik yaitu dam yang dikenakan bagi orang yang mengerjakan haji tamattu’ dan qiran, pent. berada dalam kedudukan kurban. Maka seandainya daging hewan kurban tersebut didistribusikan ke kaum faqir di penjuru dunia Islam, maka ini adalah perbuatan yang perlu mendapatkan apresiasi dan merupakan usaha yang penyembelihan hewan, pent. dikarenakan meninggalkan suatu kewajiban yaitu dam isa`ah, pent.–menurut satu pendapat- maka ia disedekahkan seluruh dagingnya kepada orang-orang miskin di Tanah Suci, dan tidak mengambil sedikitpun untuk dimakan oleh yang berkurban. Mencukur atau memendekkan rambutMencukur atau memendekkan rambut merupakan salah satu bentuk manasik di dalam haji dan umrah. Karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mendoakan ampunan bagi orang yang melakukannya, dengan sabdanya اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلِلْمُقَصِّرِينَ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلِلْمُقَصِّرِينَ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلِلْمُقَصِّرِينَ قَالَ وَلِلْمُقَصِّرِينَ » أخرجه البخاري 1728 ومسلم 1302 عن أبي هريرة t ، وفي حديث ابن عمر – رضي الله عنهما – الدعاء بالرحمة ، أخرجه البخاري 1727 ومسلم 1301“Ya Allah ampunilah orang-orang yang mencukur rambutnya”. Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, dan bagi orang-orang yang memendekkan rambutnya.” Beliau bersabda, “Ya Allah ampunilah orang-orang yang mencukur rambutnya.” Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, dan bagi orang-orang yang memendekkan rambutnya.” Beliau bersabda, “Ya Allah ampunilah orang-orang yang mencukur rambutnya.” Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, dan bagi orang-orang yang memendekkan rambutnya.” Beliau bersabda, “Dan bagi orang-orang yang memendekkan rambutnya.” HR. Bukhari 1728 dan Muslim 1302 dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Dan dalam hadits Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, memohon rahmat-Nya diriwayatkan oleh Bukhari 1727 dan Muslim 1301.Al-halq cukur adalah membuang rambut kepala secara keseluruhan dengan pisau cukur dan lain sebagainya. Sedangkan at-taqshir memendekkan rambut adalah memotong ujung-ujung seluruh bagian rambut kepala dengan gunting atau alat-alat lain yang biasa lebih utama afdhal bagi orang yang berhaji qiran dan ifrad, serta orang yang berumrah saja, dan kecuali haji tamattu’ yang datang terlambat ke Mekkah, dimana rambutnya tidak cepat tumbuh sebelum haji, maka memendekkannya baginya lebih utama afdhal. Sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan sahabatnya untuk melakukan hal tersebut di saat haji Wada’, agar mereka bisa menghimpun antara at-taqshir memendekkan rambut di pelaksanaan Umrah dan al-halq mencukur rambut di pelaksanaan haji. Seandainya mereka mencukur habis rambutnya di saat pelaksanaan umrah, niscaya tidak ada rambut yang tersisa sedikitpun di kepalanya untuk dicukur pada pelaksanaan haji. Selain itu, bercukur lebih utama afdhal karena Allah Ta’ala mengedepankannya di dalam firman-Nya ] مُحَلِّقِينَ رُؤُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ [ [الفتح/27]“Dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya.” karena perbuatan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam demikian, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim 1304-1305 dari hadits Anas Radhiyallahu Anhuma. Semakin mendekati kesamaan perbuatan beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam maka itu lebih utama afdhal. Juga karena doa beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bagi orang-orang yang mencukur rambutnya berulang-ulang untuk mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya, sedang doa bagi orang yang memendekkan rambutnya hanya sekali saja –sebagaimana yang telah dikemukakan-. Sebab yang lain, karena lebih sempurna dalam mengimplementasikan peribadatan dan pengagungan kepada Allah Ta’ diperhatikan untuk kebanyakan orang –terlebih lagi kalangan pemuda- bahwa mereka tidak mencukur rambutnya, bahkan mencukupinya dengan hanya memendekkannya. Sangat tampak pada saat umrah –sebagaimana di masa-masa liburan musim panas atau di bulan Ramadhan-. Ini menunjukkan ketidaksukaannya terhadap perbuatan yang utama, kikir terhadap rambut baca pelit berkurban, pent., dan pelaksanaan ibadah ini tidak menyukai kekikiran dalam bentuk harta dan jiwa, maka apalagi hanya sekedar rambut. Ukuran Memendekkan RambutTerjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam menentukan ukuran rambut kepala yang dipendekkan. Dan pendapat yang mengemuka kebenarannya –Wallahu a’lam- bahwa seluruh rambut kepala harus dipendekkan, demikian itu karena berlaku menyeluruh untuk seluruh bagian kepala. Dan tidak dapat diartikan hanya sekedar mengambil sebagian sisi kepalanya saja, dasarnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ] مُحَلِّقِينَ رُؤُوسَكُمْ [ [الفتح/27]“Dengan mencukur rambut kepala.” disandarkan kepada kepala yang mencangkup seluruh bagiannya, dan siapa yang memendekkan hanya disebagian sisi kepalanya, maka tidak dapat dikatakan kepadanya bahwa dia telah memendekkan kepalanya, hanya saja ia memendekkan sebagian sisi kepalanya saja. Karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan sahabatnya yang tidak membawa hewan kurban untuk memendekkan rambut mereka setelah menyelesaikan tawaf dan sa’i mereka. Zahirnya bahwa at-taqshir memendekkan rambut diberlakukan untuk seluruh sisi kepala, karena tekstual dari redaksinya mengarah ke hal itu, sebab at-taqshir menduduki kedudukan sebagai al-halq mencukur. Sedang al-halq berlaku untuk seluruh bagian kepala, maka demikian pula dengan at-taqshir yang sudah selayaknya mengenai seluruh bagian kepala. Kewajiban melontar dengan 7 tujuh kerikilMayoritas ulama berpendapat bahwa melontar dilakukan dengan 7 tujuh butir kerikil sebagai salah satu syarat sahnya melontar. Maka seandainya kurang satu saja, tidak dianggap sah lontarannya. Wajib baginya untuk kembali menyempurnakan kekurangannya. Karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melontar jamrah dengan 7 tujuh butir kerikil –sebagaimana yang dikutip oleh Jabir dan sahabat lainnya-. Dan beliau bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”Maka wajib hukumnya untuk meneladani beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hal ini, dan tidak pernah diketahui bahwa beliau mengizinkan seseorang melakukan lontaran dengan ukuran kurang dari 7 tujuh hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa`i V/275 dan lainnya, dari Mujahid menuturkan, “Sa’ad Radhiyallahu Anhu berkata, رَجَعْنَا فِي الْحَجَّةِ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَعْضُنَا يَقُولُ رَمَيْتُ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ وَبَعْضُنَا يَقُولُ رَمَيْتُ بِسِتٍّ فَلَمْ يَعِبْ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ »“Sekembali kami dari berhaji bersama Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan sebagian dari kami berkata, Aku melontar dengan 7 tujuh kerikil’, sedang sebagian kami yanh lain berkata, Aku melontar dengan 6 enam kerikil.’ Maka tidak ada sebagian mereka mencela sebagian yang lain”Ini adalah atsar yang terputus, karena Mujahid belum pernah mendengar langsung dari Sa’ad bin Abi Waqqash, sebagaimana yang disinyalir oleh Ibnu al-Qaththan dan Thahawi serta lainnya. Hal itu dikutip dari Al-Jauhar an-Naqi V/149. Disebutkan bahwa riwayat-riwayat mengindikasikan kewajiban dengan 7 tujuh kerikil, dan tidak ada riwayat bahwa Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam menetapkan kepada para sahabatnya mengenai hal tersebut, dan tidak ada ijtihad dalam ruang nash. Lokasi pengambilan batu lontaranTidak ada tempat khusus untuk memungut batu lontaran, bahkan dapat diambil dari lokasi manapun di kawasan Muzdalifah, atau kawasan Mina, atau dari jalan. Karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak membatasi lokasinya. Atas dasar ini, maka bukan termasuk sunnah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa seorang yang berhaji jika setibanya di Muzdalifah pada malam hari, sibuk memunguti batu dilontarkan di Jamrah Aqabah, atau dilontarkan pada hari-hari at-tasyriq yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, pent.. Sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dalam riwayat al-Fadhl bin Abbas berkata, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ الْعَقَبَةِ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى رَاحِلَتِهِ هَاتِ الْقُطْ لِي» أخرجه أحمد 3/350 والنسائي 5/197 وابن ماجة 3029 وإسناده صحيح على شرط مسلم “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada keluar pagi hari ke Aqabah ghadatal aqabah, sedang ia berhenti di atas kendaraannya, seraya bersabda, Berikan kerikil untukku ....’.” HR. Ahmad III/350, an-Nasa`i V/197, Ibnu Majah 3029 dengan sanad yang sahih sesuai syarat ada secara redaksional haditsnya mengenai keterangan lokasinya. Seandainya zahir redaksinya bahwa kerikilnya diambil untuk beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam dari Muzdalifah, berdasarkan redaksinya “ghadatal aqabah keluar pagi hari ke Aqabah mengindikasikan bahwa waktunya adalah di awal siang awal an-nahar, dan ketika itu di saat awal an-nahar pagi hari, pent. beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam berada di Muzdalifah. Tetapi redaksi haditsnya tidak secara tegas menyatakan hal itu, bahkan ada kemungkinan bahwa beliau mengambilnya dari Mina saat di Jamrah. Maka tidak riwayat yang terjaga sanadnya dari beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam berhenti setelah perjalannya dari Muzdalifah ke Mina, karena waktu ini adalah waktu yang diperlukan untuk itu. Tidak pula beliau memerintahkan untuk memungut batu tersebut sebelumnya, sebab tidak ada manfaatnya dan membebaninya. Atas dasar makna yang pertama, maka tidak bersifat umum di seluruh lontaran, bahkan hanya dikhususkan di Jamrah Aqabah saja. Yang dimaksudkan bahwa batu lontaran dapat dipungut di lokasi mana saja. Wallahu a’lam. Hukum ragu dalam jumlah batu lontaranDiwajibkan melontar dengan 7 tujuh batu kerikil disetiap Jamrah dari ketiga Jamrah, pada hari-hari at-tasyriq. Dan bagi yang kurang batu lontarannya atau kelebihan diharuskan kembali untuk menyempurnakan apa yag bagi batunya terjatuh atau berlebihan sebelum lontaran, maka ia dapat mengambil batu-batu lontaran yang berada di sekitar cawan tempat lontaran al-haudh untuk dilontarkannya, sekalipun telah digunakan untuk lontaran. Dan inilah pendapat yang sahih dalam masalah ini. Imam Syafi’i Rahimahullah telah merekomendasikan tentang dibolehkannya hal tersebut, karena tidak ada dalil yang melarangnya. Alasan lain, karena batu tidak ada yang berubah padanya, sehingga dimungkinkan untuk melontarkannya lagi. Dan makna yang emalatrbelakangi ditentukannya pelontaran dari batu-batu yang ada, hal itu untuk memudahkan orang-orang. Benar-benar ada orang yang terkadang jatuh batunya, sementara dia sudah di depan cawan tempat lontaran al-haudh, lalu dia diperintahkan untuk keluar dan mengambilnya lagi dari lokasi yang jauh, kemudian kembali masuk untuk melontar lagi –sementara keadaannya terkadang sudah penuh sesak- sehingga barangsiapa yang ragu mengenai jumlah batunya, maka kaidah para fuqaha’ ulama fikih bahwa jangan cenderung kepada yang diragukannya setelah menyelesaikan ibadahnya, dengan demikian maka yang lebih berhati-hati al-ahwath adalah menghilangkan keraguan dengan keyakinan jika saat di jamrah. Seandainya ia telah kembali ke tempat penginapannya, jangan dipikirkan kembali hal itu. Wallahu a’lam. Diwakilkan saat melontar jamrahDasarnya bahwa orang yang berhaji melakukan sendiri lontaran Jamrahnya, baik ia seorang pria maupun wanita. Tidak diwakilkan kepada seorang pun untuk menggantikannya melontar, baik untuk haji yang fardhu maupun yang sunnah. Karena melontar termasuk perbuatan ibadah nusuk dari amalan-amalan ibadah manasik haji, serta bagian dari bagian-bagiannya maka harus dilakukan sendiri. Namun jika ditemukan udzur halangan syar’i, seperti sakit, tua renta, anak kecil, ataupun wanita yang bersama anak-anaknya dan tidak ada yang menjaga anak-anaknya tersebut, serta lain sebagainya dalam klasifikasi yang menyebakannya tidak sanggup untuk melontar. Maka dibolehkan untuk mewakilkan kepada orang lain yang melontarkan menggantiannya. Baik dengan cara ia baca orang yang mewakilkan urusannya al-muwakkil yang mengambil batu lontarannya untuk diserahkan kepada al-wakil orang yang mewakilinya, ataupun al-wakil sendiri yang mengambil jika ia sendiri memiliki kesanggupan, maka tidak sepantasnya bersikap memudah-mudahkan dalam manasik ini, karena dia adalah ibadah dan yang diminta dari seorang mukallaf adalah langsung melakukannya pelaksanaannya, pertama kali al-wakil melontar untuk dirinya sendiri, kemudian melontarkan untuk al-muwakkil orang yang mewakilkan urusannya dengan niat dalam satu sikap perbuatan. Ia tidak diharuskan melontar untuk dirinya di seluruh Jamrah, kemudian kembali lagi untuk melontarkan orang yang diwakilinya al-muwakkil. Karena tidak adanya dalil atas hal tersebut, dan yang demikian terdapat rintangan berat, terlebih lagi di zaman ini, yang terkadang sedikit orang yang mau menolong, sehingga ia mendapati rintangan yang menghalanginya untuk melontarkan orang yang benar-benar membutuhkan orang yang yang mengemuka –Wallahu a’lam- bahwa seandainya udzur sebab penghalang al-muwakkil telah hilang –seperti ia telah kembali sehat dari sakitnya- sedangkan sebagian hari-hari pelontaran masih tersisa, maka ia sendiri yang melontar seluruh lontaran yag tersisa. Karena perwakilan hanya dibolehkan untuk keadaan yang darurat. Jika udzurnya hilang sedang waktunya masih tersisa, maka wajib baginya untuk melangsungkan sendiri ibadahnya. Melontar di malam hariNabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melontar Jamrah Aqabah pada waktu dhuha di hari an-nahr penyembelihan, dan melontar setelah itu di hari-hari at-tasyriq setelah tergelincirnya matahari. Dan beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”Para ulama bersepakat atas dibolehkannya melontar hingga terbenam matahari di hari-hari at-tasyriq. Demikian pula melontar Jamrah Aqabah sampai terbenam matahari di hari Iedul Adha menurut pendapat yang perbedaan pendapat mengenai dibolehkannya melontar di waktu malam dari hari yang mataharinya telah terbenam. Pendapat yang kuat membolehkannya, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menentukan awal waktu melontar dengan perbuatannya, dan tidak menentukan batasan akhir waktunya. Telah diriwayatkan dari Ibnu Umar –Radhiyallahu Anhuma- bahwa “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memberikan dispensasi rukhsah kepada para pengembala untuk melontar di malam hari.” HR. Al-Bazzar 782/Mukhtashar Zawaidnya, dan Al-Baihaqi V/151, dan al-Hafizh menilainya hasan dalam at-Talkhish II/282. Ia memliki syahid penguat dari hadits Ibnu Abbas –Radhiyallahu Anhuma-, diriwayatkan pula oleh Ath-Thahawi di Syarh Ma’ani al-Atsar II/221, ath-Thabari di Tahdzib al-Atsar I/222.Terdapat riwayat di dalam al-Muwaththa’ I/409 dari Malik dari Abu Bakar bin Nafi’ dari ayahnya, bahwa putri dari saudara lelaki Shafiyah binti Abu Ubaid melahirkan di Muzdalifah, maka ia dan Shafiyah mengalami keterlambatan hingga keduanya sampai di Mina setelah matahari terbenam di hari an-nahr. Lalu Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma memerintahkan keduanya untuk melontar Jamrah saat keduanya tiba, dan ia tidak menetapkan sesuatu sangsi apapun atas Mushannaf Ibnu Abi Syaibah IV/30 dari Abdurrahman bin Sabith berkata, “Para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendatangi para jama’ah haji, dan mendoakan mereka, lalu mereka datang dan melontar di malam hari.” Sanadnya hari untuk melontar, dan malam mengikutinya hal tersebut, seperti malam an-nahr ikut kepada hari Arafah dalam keabsahan wuquf hingga terbitnya yang kesulitan melakukan lontaran di siang hari, seperti seorang wanita kurus perawakannya dan orang tua renta, maka baginya dibolehkan untuk melontar di malam hari. Demikian pula orang yang menjadikan lontarannya di malam hari agar memperoleh kemudahan dan ketenangan yang lebih, maka ia melontarnya di malam hari. Bahkan sesungguhnya aku mengeaskan kepada siapa saja yang bersama wanita-wanita mahramnya untuk tidak melontar kecuali di malam hari. Terlebih lagi di hari ke-11 sebelas disebabkan penuh sesak sekali. Adapun pada hari ke-12 dua belas yaitu hari nafar awal, maka pelontaran saat hampir terbenam matahari masih dimungkinkan dengan tidak adanya rintangan berat hingga bagi para wanita. Dan terlebih lagi bagi orang yang hendak bersegera untuk dapay keluar dari Mina sebelum matahari terbenam. Mabit di MinaMabit bermalam di Mina pada malam ke-11 dan ke-12 –demikian pula malam ke-13 bagi orang yang hendak bersegera- merupakan salah satu kewajiban haji. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bermalam di sana. Dan bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”Dan beliau memberikan dispensasi rukshah kepada orang yang bertugas memberi minuman dan para pengembala untuk tidak bermabit. Dan ungkapan dengan rukhshah dispensasi menunjukkan atas diwajibkannya mabit jika tidak ada udzur alasan syar’i.Siapa yang sudah berusaha namun tidak menemukan tempat untuk bermalam, maka gugurlah kewajiban itu darinya. Dan ia dapat bermalam di luarnya, dan tidak ada sangsi apapun baginya. Berdasarkan keumuman firman-Nya ] فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ [ التغابن/16]“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” firman-Nya yang lain ] لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا [ [البقرة/286]“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ » أخرجه البخاري 7288 ومسلم 1337 “Jika kuperintahkan kalian dengan suatu perkara, maka lakukanlah sesanggup kalian.” HR. Bukhari 7288 dan Muslim 1337.Dan itu bukan berarti bermalam di jalan-jalan atau trotoar-trotoar sebagai tempat jalan orang-orang dan kendaraan-kendaraan. Maka hal itu mengandung bahaya besar dan kerawanan yang tinggi, dan syariah tidak menghendaki hal yang semacam itu. Terlebih lagi dalam ibadah haji yag berdiri atas dasar kesanggupan dan kemudahan terhadap pelaku ibadah. Dan lebih besar dari hal itu, bahw bermalam di sepanjang jalan atau di atas trotoar sedang ia bersama wanita-wanita mahramnya, maka dari situasi ini telah gugurlah kewajiban mabit atasnya dikarenakan mengandung bahaya. Seorang wanita jika ia tetap duduk saja maka inipun berat baginya. Seandainya ia berbaring maka bukannya beradab namanya jika seorang wanita berbaring di jalan yang dilalui orang-orang, bisa saja bagian tubuhnya terlihat tanpa disadarinya. Siapa yang melakukan hal itu mabit sesuai yang disyariatkan maka ia melakukannya dengan dorongan antusias atas pelaksanaan kewajibannya, dan inilah yang dituntut dalam manasik. Namun jika ia mengalami udzur maka gugurlah kwajibannnya. Wallahu a’lam. Melontar Sebelum Tergelincir MatahariTidak dibolehkan melontar sebelum tergelincirnya matahari qabla az-zawal di hari-hari at-tasyriq, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam melontar setelah tergelincirnya matahari ba’da az-zawal. Dan bersabda لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ »“Ambillah manasik tata cara haji kalian dariku.”maka pelaksanaan lontaran termasuk dalam keumuman hadits Shallallahu Alaihi wa Sallam melontar pada hari an-nahr pada waktu dhuha, dan melontar di hari-hari at-tasyriq setelah tergelincirnya matahari ba’da az-zawal. Sebagaimana yang disebutkan oleh Jabir Radhiyallahu Anhu, maka terjadilah perbedaan hukum. Kemudian seandainya melontar dibolehkan sebelum az-zawal tergelincirnya matahari berdasarkan perbuatan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan untuk bersegera dalam pelaksanaan ibadah sehingga di awal waktunya, serta untuk memberikan kemudahan kepada orang-orang, dan memperpanjang masa diriwayatkan pula dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma berkata كُنَّا نَتَحَيَّنُ فَإِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ رَمَيْنَا » أخرجه البخاري 1746 .“Kami dahulu menunggu-nunggu waktu, maka apabila matahari telah tergelincir maka kami mulai melontar.” HR. Bukhari 1746Dan ini adalah pendapat dari mayoritas ulama, dan merupakan pendapat yang kuat dalam masalah ini –insya Allah-. Maka siapa yang melontar sebelum az-zawal, wajib baginya untuk mengulanginya. Karena ia melontar sebelum masuk waktu melontar, dan tidak ada bedanya antara hari ke-12 yaitu hari an-nafar al-awal, atau hari-hari at-tasyriq lainnya. Sekalipun sebagian ulama ada yang membolehkan melontar sebelum az-zawal pada hari an-nafar al-awal yaitu hari ke-12, berdasarkan ayat al-Qur`an al-Karim ] فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ [ [البقرة/203]“Barangsiapa yang ingin cepat berangkat dari Mina sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya.” hal itu berlawanan dengan yang dilakukan oleh Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam –sebagaimana di pelontaran cukup lapang –bagi Allah segala pujian- dan tidak diwajibkan untuk melontar sebelum az-zawal kecuali yang hendak bersegera dimana di zaman ini kebanyakan orang seperti itu. Hanya kepada Allah saja memohon pertolongan. Orang yang Bersegera di Hari ke-12 sementara Matahari sudah terbenamBaangsiapa yang hendak bersegera keluar dari Mina pada hari an-nafar al-awal, yaitu hari ke-12 dari hari-hari at-tasyriq dengan membawa perlengkapan dan mengendarai kendaraannya sebelum terbenamnya matahari al-ghurub, kemudian tertahan di dalam kendaraannya disebabkan padatnya kendaraan, atau karena ada udzur lainnya, maka sesunguhnya ia bersegera dan meneruskan perjalanannya, dan tidak diharuskan untuk mabit di Mina pada halam itu dan melontar keesokannya. Karena ia telah melakukan tindakan bersegera keluar dan persiapannya, kemudian tertahan diluar kehendaknya. Demikian pula, jika ia telah keluar dari Mina sebelum terbenam matahari al-ghurub, kemudian kembali lagi setelahnya untuk satu keperluan yang terlupakan atau yag serupa itu, maka dibolehkan baginya untuk meneruskan perjalanannya, dan tidak diharuskan untuk mabit. Namun siapa yang mengakhirkan pelontaran sampai setelah matahari terbenam, maka diharuskan mabit tidak dapat dibenarkan bahwa ia hendak bersegera keluar. Wallahu a’lam. Denda tawaf ifadhah dari tawaf wada’Jika seseorang hendak mengakhirkan pelaksanaan tawaf ifadhah –yaitu tawaf haji-, maka ia melakukannya di saat hendak meninggalkan Mekkah menempati kedudukan tawaf wada’, namun dengan niat melakukan tawaf haji, karena tawaf haji ini kedudukannya sebagai rukun sedangkan tawaf wada’ kedudukannya sebagai wajib. Maka kedudukan yang lebih tinggi dapat menggantikan kedudukan yag di bawahnya, tidak sebaliknya. Hanya tawaf ifadhah yang dapat menampati tawaf ifadhah, dan bukan sebaliknya. Sebab yang diperintahkan dalam syariat, pent. adalah mengakhiri masa ibadah hajinya dengan tawaf di Baitullah. Sehingga ia telah memenuhi pelaksanaannya, dan keduanya adalah bentuk ibadah dari jenis yang sama. Maka salah satunya dapat menggantikan yang ini jelas bagi orang yang baerhaji ifrad dan qiran yang bersa’i dengan sa’i haji beserta tawaf qudum. Karena baginya tidak ada lagi setelah itu melainkan hanya tawaf , dan menjadikan akhir dari masa ibadah hajinya dengan melakukan tawaf di haji tamattu’ yang mengakhirkan tawaf ifadahnya di waktu ia akan meninggalkan Mekkah, maka ia diharuskan untuk melakukan sa’i setelahnya, dan tidak menjadikan tawafnya tersebut sebagai penutup dari masa ibadah hajinya. Selanjutnya, apakah ia masih perlu melakukan tawaf wada’ setelah bersa’i ?Pendapat yang paling mengemuka –Wallahu a’lam- bahwa tidak perlu lagi melakukan tawaf wada’, karena prinsipnya sa’i yang mengikuti tawaf, maka pemenggalan dengan sa’i antara tawaf dan moment keluar dari Mekkah tidak menjadi ganjil. Imam Bukhari –Rahimahullah- telah membuat bab tersendiri mengenai hal itu, beliau berkata III/612, “Bab orang berumrah, jika ia melakukan tawaf umrah kemudian keluar meninggalkan Mekkah. Apakah tawafnya terhitung menempati kedudukan tawaf wada’?”. Kemudian beliau meriwayatkan hadits Aisyah –Radhiyallahu Anha-, diantara isinya اخْرُجْ بِأُخْتِكَ مِنَ الْحَرَمِ ثُمَّ افْرُغَا مِنْ طَوَافِكُمَا »“Keluarlah bersama saudara wanitamu dari Tanah Suci al-haram, kemudian selesaikanlah tawaf kalian berdua.”Zahir redaksionalnya bahwa Aisyah tidak diperintahkan mengerjakan tawaf wada’. Ibnu Baththal Rahimahullah berpendapat dalam ulasannya mengenai riwayat Bukhari ini IV/445, “Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwa seorang yang berumrah jika telah mengerjakan tawaf dan keluar kembali ke negerinya, bahwa tawafnya tersebut telah menempati kedudukan tawaf wada’, sebagaimana yang diperbuat oleh Aisyah.” Dan al-Hafizh Ibnu hajar dalam Fathul Bari mengutipnya dan yang membuat ganjil mengenai hal itu adalah riwayat Bukhari 1560 lainnya, pada riwayat tersebut Aisyah Radhiyallahu Anha berkata –setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan saudara lelaki dari Aisyah untuk keluar bersamanya untuk melaksanakan ibadah umrah, فَخَرَجْنَا حَتَّى إِذَا فَرَغْتُ وَفَرَغْتُ مِنْ الطَّوَافِ »“Maka keluarlah kami sampai ketika aku telah selesai, dan aku telah selesai dari tawaf.”Maka zahir lafaznya bahwa mungkin kata penyelesaian pertama maksudnya adalah dari umrah, dan kata penyelesaian kedua maksudnya adalah dari tawaf wada’. Barangkali ini yang menjadikan Imam Bukhari meredaksionalkannya dengan ungkapan pertanyaan, dan belum menetapkan sebagai hukum. Wallahu a’lam. DIANTARA MASALAH-MASALAH UMRAH Seorang yang pergi ke Jeddah untuk suatu keperluan, kemudian hendak umrahSeorang yang safar bepergian ke Jeddah untuk suatu keperluan kemudian hendak melakukan umrah, maka adanya rincian. Jika tujuan safarnya karena ibadah an-nusuk, yaitu keinginan untuk melaksanakan umrah, sementara keperluannya tersebut datang setelahnya. Maka sesungguhnya wajib baginya untuk melakukan ihram, jika telah sampai di miqat-miqat, atau berhadapan dengan salah satunya seperti Dzul Hulaifah misalkan, berdasarkan sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam هُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ » أخرجه البخاري 1524 ومسلم 1181 من حديث ابن عباس – رضي الله عنهما –“Miqat-miqat yaitu, tempat memulai ihram, pent. itu berlaku bagi mereka yang tinggal di sana, dan bagi orang yang datang ke sana untuk ihram, pent. yang bukan berasal dari penduduk negeri-negeri tersebut, serta bagi orang yang hendak haji dan umrah.” HR. Bukhari 1524 dan Muslim 1181 dari hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu hadits ini membenarkannya, bahwa ia datang ke miqat, karena ia hendak melaksanakn umrah, maka ia diharuskan melakukan jika tujuan safarnya untuk sutu keperluan, dan an-nusuk ibadah haji datang setelah itu. Artinya, jika memungkinkan baginya dan jika waktu yang dimilikinya masih lapang sehingga memungkinkan baginya untuk datang, maka yang semacam ini tidak diharuskan berihram saat melewati miqat. Bahkan baginya untuk menjauh dari miqat tanpa berihram, karena saat ia melewati miqat tidak disertai keinginan berhaji dan tidak pula keperluannya telah selesai dan dia masih di Jeddah, kemudian hendak umrah maka ia berihram dari Jeddah. Dan ia tidak diharuskan untuk pergi ke salah satu miqat. Karena Jeddah merupakan miqat bagi penduduknya dan bagi siapa saja utusan yang datang ke Jeddah yang tidak bertujuan haji dan umrah, kemudian tumbuh keinginan untuk berhaji atau umrah. Adapun orang-orang yang datang ke sana dengan tujuan awalnya hendak berhaji dan umrah, maka Jeddah bukanlah miqat bagi mereka. Karena Jeddah berada di dalam kawasan miqat-miqat. Karenanya siapa yang hendak berihram dari miqat, maka ia harus menjauh dulu dari miqat. Wallahu a’lam. Seorang yang memakai pakaiannya sebelum mencukur di ibadah umrahJika seorang yang berihram telah melakukan tawaf dan sa’i, lalu ia mengenakan pakaiannya karena lupa sebelum mencukur atau mengunting rambutnya, maka wajib baginya untuk menaggalkan pakaiannya sat ia tersadarkan, dan kembali mengenakan pakaian ihram. Kemudian ia mencukur atau mengunting rambutnya, selanjutnya ia kembali mengenakan pakaiannya, baik ia tersadarkan di Mekkah atau ditempat lainnya, karena mencukur atau menggunting merupakan bagian manasik yang harus dilakukan dalam keadaan ia mencukur atau menggunting sementara ia masih mengenakan pakaiannya karena tidak tahu jahilan atau lupa nasiyan, maka baginya tidak mengapa. Demikian jika ia berbuat sesuatu yang termasuk dalam larangan ihram sebelum mencukur, dikarenakan lupa maka tidak masalah baginya. Berdasarkan keumuman firman Allah Ta’ala ] رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا[ [البقرة/286]“Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.” sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْه » أخرجه ابن ماجة 2045 والبيهقي 7/356 وغيرهما ، وهو مروي عن عدد من الصحابة – رضي الله عنهم – ، وله طرق ، وشواهد من القرآن تدل على صحته .“Sesungguhmua Allah mengampuni umatku dari kekhilafan, lupa dan keterpaksaan.” HR. Ibnu Majah 2045, Baihaqi VII/356, dan yang lainnya. Ia diriwayatkan dari sejumlah sahabat Radhiyallahu 'Anhum. [1] Ibnu Utsaimin bertutur, “Dalam kitab as-Syarh al-Mumti’ VII/147 disinyalir bahwa orang yang pertama kali menyebutkan ungkapan “al-makhith” adalah Ibrahim an-Nakha’i.” Sungguh aku telah meneliti mengenai hal itu namun aku tidak mendapatkannya. Sementara aku mendapati dalam kitab al-Mabsuht karya As-Sarakhsi IV/138 bahwa Zufar bin al-Hudzail yang mengungkapkan hal itu. Dan ia adalah termasuk kelompok sahabat Abu Hanifah, dan wafat pada tahun 158 H.[2] Lihat, asy-Syarh al-Mumti’ VII/418.
Изቢጤሷлէш դεкοхጦտисрΖуպ էթեጇխкинеς эկ
Ащиηυсαትαλ ւሤктаፍ ጮπифዋςθՔаጅωջωኘዉղሣ снакоደዉ
Скиթու афадрፁпЕ реբ
Щ ኘոсխрсед ሖጂоσևሹаКлу ноջሦ
Шኼкο գሱАμ клоξеπ ωлገпе
Contohsoal tentang haji dan umrah beserta jawabannya. Pertanyaan dan Jawaban tentang Haji dan Umrah Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Haji dan Umrah beserta jawabannya. Soal-soal agama Islam kelas x semester genap kurikulum 2013 K13 tentang Ibadah Haji. Melanjutkan tulisan Contoh Soal pilihan ganda PAI Kelas 10 Semester 2
10 Contoh Soal Essay tentang Ibadah Haji Beserta Kunci Jawaban untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK – 10 pertanyaan tentang ibadah haji dilengkapi jawabannya merupakan postingan yang diambil dari materi soal kelas 10 semester 2 Kurikulum 2013 Bab 2, “Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf”. Sebelumnya, admin telah mempublish soal-soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mulai dari soal PAI mengenai ibadah haji, zakat dan wakaf. Selain itu, materi tentang ibadah haji postingan merupakan lanjutan soal essay mengenai malaikat Bab 1 yang telah admin publish baru-baru ini. Semoga soal-soal terbaru ini, bisa menjadi referensi belajar online sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya di tahun ini. Berikut di bawah ini soal dilengkapi kunci jawabannya. 1. Jelaskan tentang pengertian Haji!Jawaban Pengertian haji menurut bahasa adalah pergi ke Baitullah Kakbah untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah 197… اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌArtinya Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi……. QS. Al-Baqarah 197 2. Jelaskan hukum melaksanakan ibadah haji!Jawaban Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Imran اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ Artinya Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. 3. Sebutkan ketentuan mengenai Ibadah haji!Jawaban Ibadah haji memiliki beberapa ketentuan yang berupa syarat haji, rukun haji, wajib haji dan sunah haji. 4. Jelaskan ketentuan dari syarat haji!Jawaban syarat haji adalah mampu kuasa, Islam, berakal, balig, merdeka, ada muhrimnya, ada bekal, dan aman dalam perjalanan. 5. Sebut dan jelaskan ketentuan dari rukun haji!Jawaban ketentuan rukun haji adalah ihram, wukuf, tawaf dan sa’i, tahalul dan tertiba. Ihram adalah berniat untuk mulai mengerjakan ibadah haji dengan memakai kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat batas-batas yang telah ditetapkan. Miqat dibagi dua, yaitu miqat zamani dan miqat miqat zamani, yaitu batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijah. Maksudnya, hanya pada masa itulah ibadah haji bisa dilaksanakan. 2 miqat makani, yaitu batas yang telah ditentukan ditetapkan berdasarkan tempat. Miqat makani dibagi ke dalam beberapa tempat sebagai Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat ihram dihitung sejak keluar dari Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai sejak mereka sampai di Zulhulaifah Bir Ali.c Bagi orang dari Syam, Mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka ketika sampai di Bagi oang yang datang dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah mereka sampai di Bukit Qarnul Bagi orang dari India, Indonesia, dan negara yang searah memulai ihram setelah mereka berada di Bukit Bagi oang yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram dimulai dari Zatu Irqin. b. Wukuf yang dilaksanakan di Arafah adalah berhenti di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah. c. Tawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat Suci dari hadas dan najis, baik badan maupun Menutup aurat3 Kakbah berada di sebelah kiri orang yang memulai tawaf dari arah Hajar Aswad batu hitam yang terletak di salah satu pojok di luar Kakbah. Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam sebagai Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah2 Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar5 Tawaf wada’ adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan Kota Mekah. d. Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa. Syarat-syarat sa’i sebagai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwa2 Dilakukan sebanyak tujuh kali3 Melakukan sa’i setelah tawaf qudum e. Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai. Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun haji beralasan karena tidak dapat diganti dengan penyembelihan. f. Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun haji secara berurutan 6. Sebutkan 7 Macam ketentuan Wajib Haji!Jawabana. Ihram mulai dari miqatb. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya hajic. Melempar jamrah aqabahd. Melempar tiga jamrah, yaitu jamrah ula, jamrah wusta, dan jamrah aqabahMelempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11,12, dan 13 bulan Zulhijah, dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing jamrah dilempar sebanyak 7 tujuh kali dengan batu Bermalam di Minaf. Tawaf wada’g. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah Baca juga– Contoh soal UTS/PTS PAI kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban– Contoh soal UAS/PAS/PAT agama Islam kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Kunci Jawaban– 80 Contoh soal UAS/PAT PAI kelas 10 Semester 2 K13 Beserta Jawaban– 90 Contoh Soal USP/USBN PAI SMA/SMK Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya 7. Sebutkan larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam ihram dan umrah!Jawaban a Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahitb Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanitac Memotong kukud Membunuh hewan buruane Memakai wangi-wangianf Hubungan suami isteri bersetubuhg Mengadakan akad nikah nikah dan menikahkanh Memotong rambut atau bulu badan yang lainBagi jamaah haji yang telah melempar jamrah aqabah dan bercukur atau memotong rambut, serta tawaf yang diiringi sai, maka ia mendapatkan tahalul pertama, yaitu menghalalkan larangan yang pertama, yaitu dibolehkan melanggar larangan dari poin a sampai e. Bagi jamaah haji yang telah mencerminkan satu perkara kewajiban haji lagi, maka ia mendapatkan tahalul kedua, yaitu menghalalkan larangan yang kedua, yaitu dibolehkan melakukan semua larangan di atas. 8. Sebut dan jelaskan ketentuan sunah haji!Jawaban sunah haji ada enam perkara, yaitua. Terdapat tiga macam sunah mengerjakan haji, yaitu sebagai berikut1 Ifrad melakukan haji lebih dahulu, kemudian baru umrah2 Tamattu’ mendahulukan umrah, kemudian Qiran ibadah haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama. b. Membaca talbiyah selama ihram sampai melempar jamrah aqabah pada Hari Raya Haji Idul Adha.c. Berdoa setelah membaca talbiyahd. Berzikir sewaktu tawafe. Salat dua rakaat sesudah tawaff. Masuk ke Kakbah Baitullah. 9. Tuliskan bacaan talbiyah dan artinya selama ihram sampai melempar jamrah aqabah!Jawabanلَبَيْكَ اللَّهُمَّ لَبَيْكَ. لَبَيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَيْكَ. إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ Artinya aku datang menyambut panggilan-Mu, ya Allah, tidak ada sekutu bagimu. Aku sambut panggilan-Mu dan hanya Engkaulah yang memiliki kerajaan, tidak ada sekutu bagimu. 10. Sebutkan 10 Sikap dan perilaku yang mencerminkan hikmah haji!Jawaban a. Mempelajari serta memahami ibadah haji,b. Memahami sejarah nabi-nabi, khususnya Ibrahim dan Ismail karena berkaitan dengan ibadah Menghayati ajaran para nabi yang pada intinya mengajarkan ketakwaan hanya kepada Allah Meningkatkan kualitas takwa untuk bekal melaksanakan ibadah hajie. Mengerjakan segala kebajikan dengan kerelaan hati disertai sabar dan Mempelajari manasik haji dan memahami doa-doa yang berkaitan dengan hajig. Sepulang haji senantiasa memelihara ketakwaan dan mengamalkan perintah serta menjauhi larangan Allah Memotivasi diri untuk mempelajari sirah nabawiah dan ayat-ayat Allah Rajin menabung, bekerja, dan mempersiapkan diri menunaikan ibadah Melatih kesabaran dan berbuat baik disertai komitmen melaksanakan rukun Islam dengan ikhlas.
Melaluibukunya berjudul "Bukan 350 Tahun Dijajah" Resink menilai narasi 350 tahun dijajah tidak lebih dari propaganda. Karena kenyataannya Indonesia tidak dijajah selama itu. Resink menguatkan karyanya melalui pendekatan hukum yang ditunjang dengan dokumen-dokumen perjanjian. Ia sampai pada kesimpulan bahwa ketika hegemoni kolonial

Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Haji dan Umrah beserta jawabannya. Kenapa Nomor Porsi Haji Tidak Ditemukan? Bagaimana Membatalkan Haji yang Meninggal Dunia? Bagaimana Membatalkan Haji Karena Sudah Berhaji? Bagaimana Membatalkan Haji Dengan Alasan Pribadi? Bagaimana Cara Mengembalikan Setoran Haji Yang Telah Lunas Apakah Definisi Jemaah Haji? Apakah Pengertian Ibadah Haji? Apakah yang dimaksud Penyelenggaraan Ibadah Haji? Apakah dasar hukum penyelenggaraan ibadah haji dan umrah? Apakah Hak Yang Dimiliki Oleh Jemaah Haji? Siapakah penanggung jawab penyelenggaraan ibadah haji? Kementerian manakah yang terlibat dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji selain Kementerian Agama? Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji? Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji? Apakah perbedaan haji regular dan haji khusus? Bagaimana cara melihat perkiraan estimasi keberangkatan haji? Dapatkah mengetahui estimasi keberangkatan haji melalui fasilitas SMS center? Apakah benar waiting list dapat diserobot pihak lain? Siapakah penyelenggara ibadah haji khusus? Siapakah penyelenggara ibadah umrah? Apa yang dimaksud manasik haji? Apa sajakah yang termasuk rukun haji? Apa sajakah yang menjadi wajib haji? Apa hak Jemaah Haji dalam bidang bimbingan ibadah? Kapan Jemaah Haji menerima buku manasik haji? Siapa pelaksana bimbingan ibadah manasik haji? Apa yang dimaksud dengan Kelompok Bimbingan KBIH? Bagaimana peran Kelompok Bimbingan? Bagaimana cara mendirikan Kelompok Bimbingan? Bagaimana kategorisasi petugas haji? Apa yang dimaksud dengan petugas kloter? Apa yang dimaksud dengan petugas non kloter? Apa saja persyaratan menjadi petugas haji? Apakah yang dimaksud dengan Ketua Kloter, Ketua Rombongan, dan Ketua Regu? Apakah tugas Ketua Kloter, Ketua Rombongan, dan Ketua Regu? Apa dasar hukum penyelenggaraan ibadah umrah? Bagaimana cara mengetahui travel umrah berizin resmi PPIU dari Kementerian Agama? Bagaimana cara menghindari penipuan berkedok umrah? Apa peran Kementerian Agama dalam pengawasan penyelenggaraan umrah? Bagaimana proses penegakan hukum atas pelanggaran yang dilakukan penyelenggara umrah? Bagaimana cara membuat pengaduan atau laporan kerugian Jemaah atas pelayanan PPIU? Apa dasar hukum penyelenggaraan ibadah haji khusus? Bagaimana cara mengetahui travel haji khusus berizin resmi PIHK dari Kementerian Agama? Mengapa biaya haji khusus bervariasi dan cenderung sangat mahal? Bagaimana cara menghindari penipuan berkedok haji khusus? Apa peran Kementerian Agama dalam pengawasan penyelenggaraan ibadah haji khusus? Bagaimana cara membuat pengaduan atau laporan kerugian Jemaah atas pelayanan PIHK? Bagaimana proses penegakan hukum atas pelanggaran yang dilakukan PIHK? Bagaimana cara menentukan kuota haji? Bagaimana prosedur mendaftar Haji Reguler? Bagaimana prosedur mendaftar haji khusus? Apa syarat mendaftar haji? Mengapa antrian haji sangat panjang? Mengapa antrian haji berbeda-beda antar propinsi? Apakah pemberangkatan haji dapat dipercepat? Apa persyaratan percepatan pemberangkatan haji? Bagaimana cara membatalkan haji dan menarik setoran awal BPIH? Apakah nomor porsi bagi calon Jemaah haji yang sudah meninggal dapat diwariskan kepada ahli waris? Mengapa pendaftaran Jemaah Haji dibatasi usia 12 tahun? Mengapa Jemaah Haji yang telah berhaji baru diperbolehkan mendaftar lagi setelah 10 tahun dari keberangkatan haji terakhir? Bagaimana cara mengajukan penundaan berangkat haji? Apakah kuota cadangan 5% bagi Jemaah Haji regular akan tetap diberlakukan? Apabila Jemaah Haji telah memiliki passport apakah akan diganti biaya pembuatannya? Mengapa nama Jemaah Haji pada paspor harus terdiri dari minimal tiga kata? Mengapa sering terjadi keterlambatan penerbitan visa Jemaah Haji? Apakah ada biaya penerbitan visa haji? Apa sajakah perlengkapan Jemaah Haji yang diterima setelah melunasi BPIH? Mengapa Jemaah haji harus diasramakan? Mengapa keluarga Jemaah Haji tidak diperbolehkan bertemu Jemaah Haji di asrama haji? Siapakah penanggung jawab pengangkutan Jemaah haji dari Kabupaten ke asrama haji? Mengapa masih terdapat kondisi asrama haji yang tidak layak? Bagaimana ketentuan bagasi Jemaah Haji di pesawat terbang? Apa sajakah barang-barang yang masuk kategori terlarang dibawa ke Arab Saudi? Apabila koper dan/atau tas jinjing Jemaah Haji rusak berat atau hilang dapat meminta ganti? Bagaimana cara meminta ganti koper dan/atau tas jinjing yang rusak berat? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses penggantian koper dan/atau tas jinjing Jemaah Haji yang rusak berat? Bagaimana cara mencairkan asuransi jiwa bagi Jemaah Haji yang meninggal dunia? Mengapa Jemaah Haji yang wafat di Arab Saudi jenazahnya tidak dapat dipulangkan ke Indonesia? Mengapa besaran nilai asuransi yang diterima Jemaah Haji berbeda antara tahun 2014 dan 2015-2016? Siapa yang menanggung biaya perawatan Jemaah Haji yang sakit di rumah sakit Arab Saudi? Bagaimana cara mengetahui infomasi Jemaah Haji yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi? Bagaimana proses pemulangan Jemaah Haji sakit setelah operasional penyelenggaraan ibadah haji? Siapa yang menanggung biaya perawatan Jemaah Haji di rumah sakit rujukan setelah pulang? Bagaimana cara memberikan pelayanan dan perlindungan bagi Jemaah Haji berkebutuhan khusus? Bagaimana cara memberikan pelayanan dan perlindungan bagi Jemaah Haji usia lanjut dan tidak didampingi mahram? Bagaimana kondisi hotel yang digunakan Jemaah Haji di Arab Saudi? Mengapa banyak menggunakan hotel yang jauh dari Masjidil Haram? Apakah diperbolehkan memasak di hotel Arab Saudi? Apakah diperbolehkan bagi Jemaah Haji yang berstatus mahram tinggal dalam satu kamar selama di Arab Saudi? Apakah setiap hotel memiliki restoran yang menyediakan makanan dengan menu Indonesia? Berapa kali Jemaah Haji menerima konsumsi di Arab Saudi Apakah Jemaah Haji menerima konsumsi selain makan berat? Bagaimanakah menu makan Jemaah haji? Apabila makanan yang diterima Jemaah Haji tidak layak konsumsi basi, apakah akan mendapatkan pengganti menu yang lain? Apakah memungkinkan Jemaah Haji yang menderita jenis penyakit tertentu meminta menu diet sesuai penyakit yang diderita? Apa fasilitas transportasi darat yang diterima Jemaah haji di Arab Saudi? Apakah yang dimaksud dengan bus shalawat? Apakah yang dimaksud dengan angkutan Masyair? Bagaimanakah kondisi bus antarkota perhajian? Bagaimanakah kondisi bus sholawat? Bagaimana cara mengangkut Jemaah Haji dari Makah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina? Bagaimana ketentuan Jemaah haji yang mendapatkan fasilitas bus sholawat? Apakah Jemaah Haji mendapatkan fasilitas bus untuk kegiatan ziarah baik di Makkah maupun Madinah? Apakah Jemaah Haji diperkenankan memberikan fee kepada petugas transportasi dan/atau sopir bus antarkota perhajian maupun bus shalawat? Mengapa pada rute-rute tertentu terdapat warga negara asing yang ikut menumpang bus sholawat Jemaah Haji Indonesia? Bagaimana ketentuan barang bawaan di dalam bus antarkota perhajian? Bagaimana apabila bus antar kota perhajian mengalami kerusakan di perjalanan? Apa yang dimaksud dengan BPIH? Bagaimana cara menetapkan besaran BPIH? Bagaimana cara melunasi BPIH? Mengapa besaran BPIH tiap daerah berbeda-beda? Bagaimana cara mencairkan dana BPIH batal? Apakah yang dimaksud dengan nilai manfaat? Mengapa semua Jemaah Haji menerima nilai manfaat yang sama walaupun waktu tunggunya berbeda? Apa sajakah komponen pembiayaan BPIH? Bagaimanakah penggunaan dana haji yang tersimpan di rekening Menteri Agama? Benarkah dana haji digunakan untuk membangun infrastruktur? Mengapa dana haji tidak diinvestasikan ke sektor- sektor yang lebih menguntungkan? Mengapa setoran awal Haji Khusus menggunakan mata uang dolar Amerika? Apakah ketentuan untuk mengubah setoran awal Haji khusus ke Rupiah? Berapa liter Jemaah Haji mendapatkan jatah minum setiap hari?

KLIKKORANCOM - Kunci jawaban dari pertanyaan tentang 'yang menyebabkan' TTS Cak Lontong dapat kamu simak lengkap dengan penjelasannya pada artikel ini.. Ini merupakan sebuah pertanyaan dari teka-teki silang ala Cak Lontong yang memang sulit untuk dijawab. Meskipun teka-teki dari Cak Lontong banyak yang sulit dan bikin emosi, banyak juga tebakan dari komedian ini yang lucu dan menghibur.
Segala sesuatu yang harus dikerjakan ketika melaksanakaan ibadah haji merupakan pengertian. Soal soal agama islam kelas x semester genap kurikulum 2013 k13 tentang ibadah haji. Latihan Soal Tes Potensi Ppih Tkhi Memahami hokum islam tentang haji dan umrah. Contoh soal tentang haji dan umrah beserta jawabannya. Kisi kisi penulisan soal haji dan umroh kisi kisi. Soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas ix smp mts k 13 bacaanmadani 8 08 00 pm bahan ajar kumpulan soal 0 comments contoh soal latihan pai tentang haji dan umrah kelas 9 smp mts k 13 a. Kenapa nomor porsi haji tidak ditemukan. Soal dan jawaban pilihan ganda hikmah ibadah haji. Berilah tanda silang x pada huruf a b c atau d pada jawaban. Berikut ini soal lks pg pai pendidikan agama islam kurikulum 2013 beserta kunci jawabannya untuk sma smk ma sederajat. Pengertian haji secara istilah terminologi adalah pergi beribadah ke tanah suci mekah melakukan tawaf sa i dan wukuf di padang arafah serta melaksanakan semua ketentuan ketentuan haji di bulan zulhijah. Soal pilihan ganda 1 15 1. Contoh soal essay pai sma kelas x semester 2 k13 part 2. Selain ibadah haji ibadah yang harus dilaksanakan di tanah suci mekah ialah a. Macam macam miqat menurut fah hul qarib. Kumpulan pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai haji dan umrah beserta jawabannya. Syarat sah haji c. Baca juga materi yang sama dalam bentuk essay. Kapan dan dimana ihram tersebut dikenakan disebut miqat atau batas yaitu batas batas peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah. Berikut ini soal pg pendidikan agama islam kurikulum 2013 beserta kunci jawabannya untuk siswa sma mts ma sederajat umrah dan haji. 1 1 menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah. Jamaah haji yang mengerjakan ibadah haji dan umrah bersama sama berarti dia mengerjakan ibadah haji dengan cara. Pertanyaan dan jawaban tentang haji dan umrah. Melanjutkan tulisan contoh soal pilihan ganda pai kelas 10 semester 2 beserta jawabannya bagian pertama soal nomor 1 15 bagian kedua berisikan materi yang berbeda yaitu. Syarat wajib haji b. Semoga contoh soal essay dan jawaban hikmah ibadah haji ini bermanfaat banyak. Contoh soal uji kopetensi bab. Bagaimana membatalkan haji dengan alasan pribadi. Selamat berjumpa kembali kawan kawan di bawah ini ada contoh soal lks essay pai pendidikan agama islam kurikulum 2013 beserta kunci jawabannya untuk sma smk ma sederajat. Bagaimana membatalkan haji karena sudah berhaji. Perbedaan tempat yang wajib dikunjungi pada waktu pelaksanaan haji dan umrah adalah. Rukun haji yang bukan merupakan rukun umrah adalah. Soal pilihan ganda hikmah ibadah haji pilihan ganda 1 15 1. Bagaimana membatalkan haji yang meninggal dunia. Ibadah haji dan umroh pai smp ktsp october 11 2016 berilah tanda silang x pada huruf a b c atau d pada jawaban yang paling tepat. Di dalam syariat umrah artinya adalah berkunjung ke baitullah masjidil. Pengertian umrah menurut bahasa etimologi yaitu diambil dari kata i tamara yang artinya berkunjung. Contoh Soal Tap Ut Akuntansi Eksi4500 Tugas Akhir Program Dilengkapi Kunci Jawaban Akuntansi Kurikulum Kunci Soal Soal Tes Potensi Tkhi 2020 Part 2 Kang Runa Soal Uts Fiqih Kelas 8 Mts Semester 2 Genap Kumpulin Soal Uts2fiqih8 Soal Haji Dan Umroh Contoh Soal Hots Zakat Kumpulan Materi Pelajaran Dan Contoh Soal 3 Seni Budaya Paramitha Kisi Kisi Senibudaya Kelas X Semester 2 Tahun Ajaran 2015 2016 Pelajaran Seni Seni Seni Rupa Soal Uas Mata Pelajaran Fikih Kelas V111 Semester Genap Fajar Aja Academia Edu 9nlfcctnv07t8m Doc Soal Dan Jawaban Materi Korupsi Anjar Galeh Academia Edu Manusa Kertajati Majalengka Kumpulan Soal Uambn Mata Pelajaran Fiqih Di Sertai Dengan Lembar Kunci Jawabannya Selamat Menikmati Kelas Rangkap Model 222 K13 Dan Ktsp Kurikulum Pendidikan Belajar Pin Di Document Test Tkhi Jawaban Contoh Soal Mapel Dinul Islam Rief Awa Tema Kelas Sekolah Dasar Belajar Atihan Soal Pilihan Ganda Tentang Haji Dan Umrah Lengkap Jawaban Docx Atihan Soal Pilihan Ganda Tentang Haji Dan Umrah Lengkap Jawaban 1 Berikut Ini Course Hero Soal Agama Jadi Doc Soal Latihan Haji Dan Umrah Docx Afrizal Zacky Academia Edu Soal Haji Dan Umrahbagian Esay B Perbaikan Pengayaanuntuk Besok Jadi Secepatnyatolong Brainly Co Id

Tabunganhaji adalah simpanan yang digunakan untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Syarat membuka tabungan ini sangat mudah. Cukup melampirkan KTP/SIM, dan menyerahkan setoran awal minimum sesuai dengan ketentuan masing-masing bank. Rata-rata setoran awal di bank adalah sebesar Rp100 ribu. Sementara setoran selanjutnya adalah minimal

cp03nZ.